Najih, Mohammad and Dr. Ir. Kuswati,, MS.IPM. (2021) Welfare Quality Domba Saat Transportasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Domba Wonosobo merupakan jenis domba hasil persilangan antara domba lokal seperti Domba Ekor Gemuk (DEG) dan Domba Ekor Tipis (DET) dengan Domba Texel. Ciri-ciri domba Wonosobo yaitu, memiliki bulu wol halus yang menutupi hampir seluruh permukaan tubuh kecuali muka, dan kaki, memiliki ekor pendek meruncing pada bagian ujung, dan tidak memiliki tanduk baik jantan maupun betina. Animal welfare adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan yang memiliki 3 aspek: welfare science, welfare ethics, dan welfare law. Kegiatan transportasi di Indonesia banyak yang belum sesuai dengan kaidah animal welfare, karena masih banyak ditemui alat transportasi yang kurang memadai dan tanpa memperhitungkan kapasitas ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh welfare quality terhadap respon fisiologis dan perubahan tingkah laku, dan penyusutan bobot badan domba selama transportasi. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah pada bulan Agustus sampai bulan Desember 2020. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ternak domba Wonosobo (Dombos) sebanyak 115 ekor yang kelompokkan berdasarkan pembagian jarak yaitu 32 ekor pada Rute A, 27 ekor pada Rute B, 28 ekor pada Rute C, dan 28 ekor pada Rute D. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, penentuan lokasi secara purposive sampling dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Variabel yang diamati adalah sifat kualitatif dan kuantitatif ternak domba. Sifat kualitatif yang diamati meliputi tingkah laku yang diamati meliputi tingkah laku makan, minum, istirahat, panting, urinasi, dan defekasi. Sedangkan sifat kuantitatif ternak meliputi penyusutan bobot badan selama transportasi. Hasil penelitian menunjukkan perubahan tingkah laku makan (80,00%), minum (86,09%), istirahat (80,87%), panting (90,43%), urinasi (60,87%), dan defekasi (56,52%). Sedangkan ternak domba yang menunjukkan tingkah laku ternak tidak sehat berdasarkan jarak dan lama tempuh yaitu pada Rute A sebesar 6,25%, Rute B sebesar 7,41%, Rute C sebesar 10,71%, dan Rute D sebesar 25,00%. Hasil penelitian penyusutan bobot badan berdasarkan jarak dan lama tempuh yaitu pada Rute A sebesar 1,50%, Rute B sebesar 1,97%, Rute C sebesar 5,00%, dan Rute D sebesar 3,87%. Sedangkan berdasarkan ukuran bobot badannya menunjukkan penyusutan yaitu bobot badan rendah (20,1 – 25,3 kg) sebesar 3,95%, bobot badan sedang (25,4 – 29,9 kg) sebesar 1,75%, dan bobot badan tinggi (30 – 36,3 kg) sebesar 3,29%. Berdasarkan hasil analisa, respon fisiologis domba setelah proses transportasi menunjukkan pengaruh terhadap perubahan tingkah laku panting sebesar 90,43% dan sebesar 25,00% menunjukkan perubahan kondisi kesehatan ternak pada jarak tempuh terjauh, yaitu lebih dari 300 km. Sedangkan penyusutan bobot badan domba pada jarak 200 km – 300 km yang ditempuh selama ± 5,5 jam memiliki persentase tertinggi sebesar 5,00%. Sedangkan berdasarkan ukuran bobot badan rendah (20,1 kg - 25,3 kg) mengalami persentase penyusutan bobot badan terbesar, yaitu sebesar 3,95% yang terjadi karena adanya variasi jarak dan kapasitas ternak selama transportasi.
English Abstract
This study was conducted to determine the effect of welfare quality on physiological responses and changes in behavior, and weight loss of sheep during transportation. This research was carried out in Kertek District, Wonosobo Regency, Central Java Province from August to December 2020. This study used 115 birds which were grouped based on distance distribution, namely 32 birds on Route A, 27 birds on Route B, 28 birds on Route C, and 28 tails on Route D. This study used a case study method, determining the location by purposive sampling with a random sampling technique. Based on the results of the analysis, the physiological response of sheep after the transportation process showed an effect on changes in important behavior by 90.43% and by 25.00%, indicating changes in livestock health conditions at the farthest distance, which is more than 300 km. Meanwhile, the decrease in body weight of sheep at a distance of 200 km – 300 km which was taken for ± 5.5 hours had the highest percentage of 5.00%. Meanwhile, based on the measurement of low body weight (20.1 kg - 25.3 kg) experienced the largest percentage of body weight loss, which was 3.95% which occurred due to variations in distance and livestock capacity during transportation.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0521050132 |
Uncontrolled Keywords: | transportation, physiological responses, behavior, and weight loss. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 12 Jan 2022 07:46 |
Last Modified: | 23 Feb 2022 07:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188276 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Mohammad Najih.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |