Mitos Desa Kutukan: Dampak Folklor terhadap Eksklusi Sosial di Dusun Ngaglik Kabupaten Rembang

Aulia, Tita and Nindyo Budi Kumoro, M.A. (2021) Mitos Desa Kutukan: Dampak Folklor terhadap Eksklusi Sosial di Dusun Ngaglik Kabupaten Rembang. UNSPECIFIED thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mitos “Desa Kutukan” pembawa sial memiliki wewaler atau larangan yang mampu mendorong seseorang untuk tidak menjamahkan kaki ke Dusun Ngaglik. Disebutkan bahwa pejabat dan pegawai pemerintah yang memasuki Dusun Ngaglik akan lengser jabatannya. Persoalan ini menjadi menarik ketika mereka yang berperan penting untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, justru memilih “cari aman” dengan tidak memasuki “Desa Kutukan”. Mitos dalam penelitian ini tidak lagi berujung sebagai cerita nenek kepada cucunya, akan tetapi lebih dekat definisinya sebagai agensi aktif yang sengaja diciptakan untuk kepentingan tertentu pada waktu dan ruang tertentu. Namun di sisi lain, pada ruang dan waktu yang lain, keyakinan kuat terhadap mitos “Desa Kutukan” telah mendorong adanya tindakan eksklusi sosial. Untuk menjawab persoalan itu, peneliti merumuskan dalam dua rumusan masalah; (1) Mengapa terdapat mitos “Desa Kutukan” di Dusun Ngaglik yang menyebabkan adanya tindakan eksklusi sosial dalam kehidupan masyarakatnya? (2) Bagaimana bentuk-bentuk dampak sosial dan budaya yang dirasakan oleh masyarakat Dusun Ngaglik akibat mitos yang masih berfungsi efektif? Peneliti menggunakan konsep aporia untuk mengubah cara berpikir kita tentang mitos, di mana mitos tidak sepenuhnya hadir sebagai sistem kepercayaan melainkan ia juga hadir sebagai kondisi keraguan. Aporia juga digunakan sebagai proses menemukan apa yang tidak terkatakan, dan kemudian mengolahnya menjadi pemahaman baru. Peneliti juga menggunakan pisau analisa berupa social fact milik Robert Wessing dan Roy E. Jordaan untuk mengetahui adanya keyakinan kuat terhadap mitos “Desa Kutukan”. Konsep moral panic yang dipaparkan oleh Pujo Semedi akan digunakan oleh peneliti untuk mengetahui indikator yang mendorong keyakinan kuat terhadap mitos “Desa Kutukan”. Melalui metode etnografi deskriptif-kualitatif yang dikombinasikan dengan patchwork etnography peneliti mampu menjawab rumusan masalah dalam penelitian.

English Abstract

The myth of the unlucky "Curse Village" has wewaler or prohibitions that can encourage someone not to touch their feet to Dusun Ngaglik. It is stated that government officials and employees who enter Dusun Ngaglik will resign from their positions. This issue becomes interesting when those who play an important role in advancing the welfare of the community, instead choose to "seek safety" by not entering the "Curse Village". The myth in this study no longer ends as a grandmother's story to her granddaughter, but is more closely defined as an active agency that is intentionally created for certain interests at a certain time and space. But on the other hand, in another time and space, a strong belief in the myth of the "Curse Village" has encouraged social exclusion. To answer this question, the researcher formulated in two problem formulations; (1) Why is there a myth of “Curse Village” in Dusun Ngaglik which causes social exclusion in the lives of its people? (2) What are the forms of social and cultural impact felt by the people of Dusun Ngaglik due to myths that are still functioning effectively? Researchers use the concept of aporia to change the way we think about myth, where myth does not fully exist as a belief system but also exists as a condition of doubt. Aporia is also used as a process of discovering what is not said, and then processing it into a new understanding. The researcher also uses a knife of analysis in the form of social fact belonging to Robert Wessing and Roy E. Jordaan to find out the existence of strong beliefs in the "Curse Village" myth. The concept of moral panic presented by Pujo Semedi will be used by researchers to identify indicators that encourage strong belief in the "Curse Village" myth. Through descriptive-qualitative ethnographic method combined with patchwork ethnography, the researcher was able to answer the formulation of the problem in the research.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Identification Number: 0521120033
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Aporia, Eksklusi Sosial, Mitos Desa Kutukan, Social Fact
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: yulia Chasanah
Date Deposited: 12 Jan 2022 01:47
Last Modified: 07 Oct 2024 02:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188177
[thumbnail of TITA AULIA.pdf] Text
TITA AULIA.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item