Pengembangan Wisata Bahari Berbasis Daya Dukung Ekologi Di Pulau Larearea dan Kanalo Dua pada Kawasan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai Propinsi Sulawesi Selatan

Tang, Beddu and Prof. Dr. Ir. Nuddin Harahab,, MP and Dr. Ir. Agus Tjahjono,, MS and Prof. Dr. Ir. Muhammad Musa,, MS (2021) Pengembangan Wisata Bahari Berbasis Daya Dukung Ekologi Di Pulau Larearea dan Kanalo Dua pada Kawasan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai Propinsi Sulawesi Selatan. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pulau Sembilan merupakan kumpulan dari gugusan pulau-pulau kecil, terdiri dari sembilan pulau berukuran antara 0,15 – 24,0 ha, terdapat delapan pulau berpenduduk dan satu pulau tidak berpenduduk. Kesembilan pulau tersebut merupakan satu Kecamatan yaitu Kecamatan Pulau Sembilan dengan luas wilayah sekitar 8,44 km2 dan panjang garis pantai +17,36 km dengan jumlah penduduk tercatat sekitar 7.571 jiwa pada tahun 2017. Ekosistem utama yang dijumpai pada sebagian besar pulau-pulau tersebut yaitu terumbu karang dan lamun yang merupakan kekayaan sumber daya alam wilayah kawasan ini. Salah satu bentuk pemanfaatan dari kekayaan sumber daya alam tersebut adalah pariwisata. Pariwisata merupakan kegiatan primadona dan telah menjadi bagian dari sektor andalan pembangunan nasional. Saat ini perkembangan pembangunan pariwisata diarahkan untuk mengacu pada aspek keberlanjutan. Artinya pengembangan yang dilakukan harus didukung secara ekologis dalam jangka panjang sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. Satu dari beberapa daerah di Indonesia yang mengembangkan wisata bahari sebagai salah satu sektor utama pembangunannya adalah Kabupaten Sinjai pada kawasan pulau Sembilan. Pengembangan suatu kawasan sebagai obyek wisata tentu memerlukan kajian-kajian yang mendalam dari aspek ekologi, ekonomi dan sosial agar keberlanjutan pemanfaatan dapat terjamin. Tujuan penelitian ini adalah : 1) mengkaji potensi dan kondisi sumber daya alam kawasan Pulau Sembilan, 2) menganalisis kesesuaian dan daya dukung wisata kawasan pulau Sembilan dalam mendukung wisata bahari, 3) menganalisis manfaat ekonomi kegiatan wisata di kawasan Pulau Sembilan, 4) Merumuskan formulasi kebijakan pengembangan wisata bahari di pulau Sembilan yang dapat menjamin keberlanjutan sumber daya alam. Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan Pulau Sembilan di pulau Larearea dan pulau Kanalo Dua Kabupaten Sinjai, dilaksanakan selama 6 bulan pada bulan September 2019 sampai Februari 2020. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan, wawancara terhadap responden dan pemberian kuesioner. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi literatur dan data yang berasal dari instansi terkait seperti Dinas Perikanan Kabupaten Sinjai, Dinas Pariwisata, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan BPS Statistik Kabupaten Sinjai. Metode analisis yang digunakan adalah kesesuaian dan daya dukung wisata, manfaat ekonomi wisata serta SWOT dan AHP. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kawasan pulau Sembilan memiliki sumberdaya alam (terumbu karang, lamun dan keanekaragaman jenis ikan-ikan karang) yang dapat mendukung pengembangan wisata bahari dengan fokus kegiatan yaitu wisata selam dan snorkeling. Hasil penilaian diketahui bahwa nilai indeks kesesuaian wisata selam di kawasan Pulau Sembilan pada pulau Larearea yaitu sebesar 61,53% atau dengan kategori S2 (cukup sesuai), sedangkan hasil penilaian nilai indeks kesesuaian wisata selam di pulau Kanalo Dua yaitu sebesar 82,05% atau dengan kategori S1 (sangat sesuai). Sedangkan hasil penilaian kategori snorkeling untuk pulau Larearea yaitu sebesar 66,67% atau dengan kategori S2 (cukup sesuai) dan hasil penilaian kategori snorkeling untuk pulau Kanalo Dua yaitu sebesar 84,44% atau dengan kategori S1 (sangat sesuai). Hasil penelitian nilai daya dukung ekologi kawasan pemanfaatan yang diperoleh untuk v setiap aktivitas wisata pada kedua pulau yaitu Larearea dan Kanalo Dua kemudian diukur dalam setahun maka nilai daya dukung pemanfaatannya adalah 25.550 orang per tahun untuk wisata selam dan 50.735 orang per tahun untuk wisata snorkeling. Sehingga secara keseluruhan daya dukung kawasan Pulau Sembilan sebesar 76.285 orang per tahun di bandingkan data wisatawan tahun 2018 hanya sebanyak 5.220 orang, maka pulau Sembilan memilki potensi pengembangan wisata bahari sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis ekonomi (penawaran dan permintaan) wisata dikawasan pulau Sembilan maka, nilai ekonomi kawasan pulau pulau Larearea dan Kanalo Dua dicapai pada saat harga IDR 174.000 dengan jumlah wisatawan 1.480 orang. Berdasarkan hasil analisis SWOT terhadap faktorfaktor yang berpengaruh diperoleh hasil bahwa faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) lebih besar pengaruhnya dibanding faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) terhadap pengembangan kawasan pulau Sembilan sebagai wisata bahari. Faktor kekuatan merupakan daya dukung ekologi kawasan pulau Sembilan, sehingga formulasi kebijakan berdasarkan SWOT dan AHP untuk pengembangan pulau Sembilan sebagai wisata, dirumuskan sebagai berikut yaitu; 1) perlu dilakukan pembenahan dan penataan lokasi wisata bahari yang berbasis pada masyarakat lokal, 2) perlunya dilakukan pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur pendukung kegiatan wisata bahari, 3) meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan dalam rangka mendukung kegiatan wisata bahari, 4) perlu adanya kegiatan-kegiatan yang bersifat regional dan nasional sebagai bentuk promosi wisata, 5) penguatan nilai-nilai sosial budaya masyarakat lokal dalam mendukung kegiatan wisata bahari, 6) penguatan nilai-nilai sosial budaya masyarakat lokal dalam mendukung kegiatan wisata bahari, 7) pengembangan potensi wisata melalui kerja sama antara pemerintah daerah dan 8) penegakan hukum yang tegas bagi pelaku degradasi lingkungan.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: 0621080006
Uncontrolled Keywords: Pengembagan wisata; Wisata Bahari; Daya Dukung Ekologi; Pulau Sembilan; Kabupaten Sinjai.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 11 Jan 2022 07:06
Last Modified: 25 Feb 2022 05:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188164
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Beddu Tang.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item