Produksi Induk Berdasarkan Natural Increase Dan Calf Crop Pada Sapi Peranakan Limousin

Iskani, Rozaan Rofie’ and Dr. Ir. Kuswati,, MS., IPM., MS. IPU. ASEAN Eng (2021) Produksi Induk Berdasarkan Natural Increase Dan Calf Crop Pada Sapi Peranakan Limousin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha pembiakan sapi pedaging di Jawa Timur didominasi dengan sapi Peranakan Limousin. Usaha ini merupakan sarana untuk mendukung perkembangan industri peternakan. Keberhasilan dalam usaha pembiakan dapat mengurangi kebutuhan sapi yang masih belum terpenuhi. Kurangnya jumlah dan mutu bibit sapi dalam negeri karena sebagian besar usaha pembiakan dilakukan oleh peternak rakyat dengan skala kepemilikan kecil dan tersebar, mutasi ternak yang tidak terkontrol dan ketersediaan pakan terutama pada musim kemarau. Upaya untuk mengatasi permasalahan pembiakan diantarannya dengan mengetahui struktur populasi, calf crop dan natural increase. Informasi natural increase dan calf crop sapi Peranakan Limousin sangat penting untuk mengetahui cadangan ternak pengganti dan sisanya dapat dikeluarkan tanpa mengganggu populasi sapi di wilayah tersebut serta dengan mengetahui angka panen pedet dapat meningkatkan kelahiran dan menekan kematian pedet. Selain itu informasi karateristik sapi Peranakan Limousin dapat berguna untuk mengetahui potensi genetik maupun fenotip secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wonoayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yang menggunakan metode survei dengan wawancara, pengamatan dan pengukuran langsung terhadap sampel. Penentuan sampel menggunakan metode purpossive sampling. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 90 orang peternak yang memiliki sapi Peranakan Limousin 259 ekor. Pengamatan karekteristik kuantitatif induk sapi Peranakan Limousin yang berumur 18-36 bulan atau PI2 (umur 18-24 bulan) dan PI4 (umur 25-36 bulan). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mistar ukur, pita ukur dengan ketelitian 1 cm untuk mengukur panjang badan, lingkar dada, tinggi gumba, tinggi hip, panjang kepala, lebar kepala dan timbangan digital dengan kapasitas 1.000 kg untuk mengukur bobot badan. Variabel penelitian yang digunakan meliputi struktup populasi, persentase kelahiran, persentase kematian, mutasi, karakteristik kualitatif dan karakteristik kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur populasi sapi Peranakan Limousin terdiri dari anak jantan sebesar 16,60% dan anak betina sebesar 19,69%. Persentase sapi muda jantan sebesar 5,41% dan muda betina sebesar 10,81%. Jantan dewasa memiliki persentase paling rendah yaitu 1,16% dan betina dewasa memiliki persentase terbesar dengan total 46,33%. Populasi betina dewasa paling tinggi dari total pupulasi menunjukkan bahwa sebagian besar peternak lebih memilih untuk menerapkan perkawinan dengan sistem IB, banyaknya populasi betina dapat mendukung penerapa sistem pembiakan sapi. Nilai natural increase sebesar 30,11 %, nilai ini didapatkan dari hasil pengurangan dari persentase kelahiran terhadap populasi yaitu 34,36% dengan persentase kematian terhadap populasi yaitu 4,25%. Sebagian besar kematian terjadi pada pedet sebesar 3,48% dari total populasi sapi. Persentase calf crop sebesar 47,90%. Kematian pedet terjadi saat dilahirkan sebesar 2,99%, hal ini terjadi karena bobot lahir sapi Peranakan Limousin yang terlalu besar sehingga induk mengalami kesulitan melahirkan yang menyebabkan pedet mati. Hasil penelitian karakter kuantitatif menunjukkan bahwa bobot badan sapi Peranakan Limousin pada PI2 dan PI4 yaitu 69±39,83 kg dan 367,39±36,20 kg. Tinggi gumba pada PI2 dan PI4 yaitu 120,75±3,57 cm dan 126,21±5,43 cm. Panjang badan pada PI2 dan PI4 yaitu 131,94±5,51 cm dan 142,88±8,09 cm. Lingkar dada pada PI2 dan PI4 yaitu 161,94±7,03 cm dan 170,92±10,22 cm. Tinggi hip pada PI2 dan PI4 yaitu 127,34±4,99 cm dan 131,63±5,91 cm. Panjang kepala pada PI2 dan PI4 yaitu 42,38±2,58 cm dan 44,56±2,72 cm. Lebar kepala pada PI2 dan PI4 yaitu 22,31±1,96 cm dan 23,71±1,90 cm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dilihat dari struktur populasi nilai natural increase sapi Peranakan Limousin sebesar 30,11% dan nilai calfcrop sebesar 47,90%. Karakteristik kualitatif sapi Peranakan Limousin didominasi oleh warna dominan tubuh merah bata, batas warna smear, warna campur pada rambut ekor, warna garis punggung seperti warna dominan tubuh, kaki smear, pantat smear, vulva merah muda, warna muka sama dengan warna tubuh, tanpa lingkar mata hitam, sekitar mata cream-smear, warna bulu mata campur, muzzle merah muda, bibir atas merah muda, bibir bawah merah muda, arah tanduk kedepan, adanya rambut diantara tanduk, punggung lurus, pantat membulat dan memiliki gelambir tipis. Karakteristik kuantitatif bibit sapi betina Peranakan Limousin meliputi, tinggi gumba, panjang badan dan lingkar dada lebih besar dari SNI bibit sapi PO sebesar 95%.

English Abstract

The purpose of this research is to determine the productivities of Limousin crossbred cow based on the natural increase and calf crop. This research’s method is descriptive analysis using a survey method with interviews, observation and direct measurement of the sample that using purposive sampling method. The samples that used were 259 heads including 60 males and 199 females from 90 breeders. Based on the research results, the population structure of the Limousin Crossbreed cow was 57.14% with a birth rate of 34.36% and a mortality rate of 4.25%. The natural increase value of Limousin Crossbreed cattle of 30.11% is low and the calf crop value of 47.90% is high above the standard. The age of the parent that the breed stock standard is 27,03%. The observed variables included qualitative characteristics which included dominated red brick body color, smear body color limit, mixed color on tail hair, back line color as dominant body color, foot smear cow rump smear, pink vulva, face and body have same color, without black eye circle, cream-smear around eyes, eyelash color mix, pink muzzle, both upper and lower lip have same pink color, forward horn direction, have hair between the horns, straight back, rounded cow rump and have a thin wattle. The quantitative characteristics of Limousin crossbred cattle include body length, gumba height and chest size than the SNI of Ongole Cross-breed cattle.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050060
Uncontrolled Keywords: Limousin crossbred, natural increase, calf crop
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 10 Jan 2022 04:09
Last Modified: 11 Oct 2024 07:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188035
[thumbnail of Rozaan Rofie’ Iskani.pdf] Text
Rozaan Rofie’ Iskani.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item