Pendapatan Peternak Kambing Pada Kelompok Peternak “Oro-Oro” Di Desa Sawohan Kabupaten Sidoarjo

Savitri, Selmy Fauziyah and Ir. Hari Dwi Utami,, MS., M.Appl.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (2021) Pendapatan Peternak Kambing Pada Kelompok Peternak “Oro-Oro” Di Desa Sawohan Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang memiliki manfaat sangat tinggi bagi manusia. Kambing tidak membutuhkan modal yang banyak karena pemeliharaanya tidak membutuhkan sumber daya dan modal besar dibandingkan dengan pemeliharaan sapi.Ternak kambing sudah dikenal oleh masyarakat yang dijadikan sumber pendapatan tambahan dalam usaha tani di daerah Sawoan Kabupaten Sidoarjo. Usaha ternak kambing pada umumnya dijadikan sebagai usaha sampingan, peternak kambing pada pemeliharaannya tanpa melakukan usaha-usaha yang baik, maka dari itu, pendapatan yang diperoleh peternak tidak maksimal.Modal awal pada usaha peternakan sangat menentukan keberhasilan untuk membangun dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, diperlukan manajemen permodalan untuk mengelolanya agar bisa digunakan secara efisien dan tepat.Kerjasama yang dilakukan para peternak kambing “oro-oro” ini untuk meningkatkan keuntungan pendapatan dan membuat hidup peternak lebih sejahtera. Penelitian ini dilaksanakan di kelompok peternakan kambing di Desa Sawoan Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Pemilihan lokasi di Desa Sawoan dilakukan secara x sengaja (purposive) dan jumlah responden yaitu 27 responden. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2018 – 8 Juli 2018. Metode penelitian yang digunakan untuk penentuan sampel peternak adalah Multi Stage Sampling Method. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu metode survey/observasi. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengambilan data melalui dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya produksi (TC), penerimaan (revenue), pendapatan dan nilai rentabilitas. Hasil penelitian menunjukkan biaya produksi kelompok peternak kambing oro-oro pada strata I dan strata II adalah Rp 92.390/ekor dewasa dan Rp 230.629/ekor dewasa. Biaya produksi meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya variabel yang terbesar adalah biaya pakan dengan porsentase yang sama antara strata I dan strata II yaitu sebesar 64% atau Rp 1.260.000/farm dengan nilai yang paling besar dibandingkan dengan biaya variabel lainnya. Biaya penerimaan kelompok strata I ternak kambing cempe jantan dan penjualan kambing dewasa betina memiliki persentase yang besar daripada penjualan yang lainnya yaitu sebesar 41% dan 15% atau setara dengan Rp 741.397/ekor dewasa cempe jantan dan Rp 280.813/ekor dewasa untuk kambing dewasa betina. Biaya keuntungan yang diperoleh kelompok peternak strata I sebesar Rp 1.732.819 per ekor dewasa dan strata II Rp 914.851 per ekor dweasa. Nilai rentabilitas kelompok strata I yaitu 8,67% dan strata II 7,93%. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah peternak kambing strata-1 dengan kepemilikan 2,16 – 5,22 ST lebih menguntungkan berdasarkan kriteria yaitu biaya produksi yang dibutuhkan Rp 92.930/ekor dewasa yang terdiri dari 43,87% biaya penyusutan kandang, 17,59% biaya kendaraan dan 15,36% biaya pakan. Biaya penerimaan yangdiperoleh sebesar Rp 1.825.209 perekor dewasa tersusun dari perolehan cempe jantan 41% dan cempe betina 33%, penjualan dewasa betina 11% dan penjualan dewasa jantan 15%. Keuntungan yang diperoleh sebesar RP 1.723.819 per ekor dewasa. Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya semua pihak yang terkait dengan usaha kelompok peternakan di Desa Sawoan terutama para peternak agar mengikuti pelatihan- pelatihan dari Dinas Peternakan untuk memperbaiki kesalahan dalam manajemen pemeliharaan dan kelompok peternak dan warga sekitar desa tersebut diharapkan bisa mengambil peluang usaha dari adanya usaha peternakan tersebut yaitu dengan membuka usaha Aqiqoh dan mengelola kotoran kambing untuk dijadikan pupuk kompos sehinnga bisa dijual ke orang lain dan menambah nilai pendapatan di desa tersebut.

English Abstract

This research was conducted in a goat farming group in Sawoan Village, Buduran District, Sidoarjo Regency and grouped into two strata, stratum-1 (rearing 2.16-5.22 AU, n= 21) and stratum-2 (rearing 5.23-8.28 AU, n=6). The purpose of this study was to examine the production costs, income, revenue of the “oro-oro” goat farmer group. Research was carried out on 28 June 2018 – 8 July 2018. The research method used to determine the sample of farmers applying the Multi Stage Sampling Method. The types of data used were primary and secondary data. Primary data were collected by survey with structured questionnaire to carry out interview, while secondary data were available on Cowindo ecotourism. Data were analysed by descriptive technique using economic equations (production cost, revenue and profit, R/C ratio and profit). Result found that goat farmer stratum-1 (rearing 2.16-5.22 AU) showed the profitable farming about IDR 1,723,819 per head mature goat. Production cost required IDR 92,930/head goat mature which composed by depreciation of housing (43.87%), depreciation of vehicle (17.59%) and feed cost (15.36%). Revenue achieved about IDR 1,825,209 that structured by male (41%) and female (33%) kids selling female (11%) and male (15%) mature.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050054
Uncontrolled Keywords: Production costs, profitability, stratum
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 10 Jan 2022 02:48
Last Modified: 24 Feb 2022 03:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188022
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Selmy Fauziyah Savitri.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item