Pemberian Maggot (Hermatia illucens larvae) Terhadap Tingkat Intensitas Gen TNF-α dan IL-1β pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) yang Terpapar Bakteri Aeromonas salmonicida

Septiana, Tri and Prof. Dr. Ir. Maftuch,, M.Si and Dr. Uun Yanuhar,, S.Pi, M.Si (2021) Pemberian Maggot (Hermatia illucens larvae) Terhadap Tingkat Intensitas Gen TNF-α dan IL-1β pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) yang Terpapar Bakteri Aeromonas salmonicida. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan hias koi (C. carpio) sebagai salah satu ikan yang banyak diminati karena keindahan bentuk badan serta warnanya, dan dipercaya membawa keuntungan oleh para pecinta koi di Indonesia. Meningkatnya budidaya ikan koi (C. carpio) tidak menjamin keberhasilan dalam budidaya menghasilkan daya jual yang tinggi. Salah satu penyakit yang sering menyerang ikan koi yaitu Aeromonas salmonicida. Aeromonas salmonicida merupakan bakteri penyebab furunculosis pada ikan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi di dalam budidaya ikan air tawar. Ada indikasi bahwa jenis ikan non-salmonid yang hidup di lingkungan tawar, payau maupun laut sangat rentan terhadap serangan bakteri ini. Penggunaan antibakteri banyak digunakan oleh para pembudidaya dan dianggap sebagai solusi yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri A. salmonicida, namun jika penggunaannya berkepanjangan dapat mengakibatkan bertambahnya jenis bakteri yang resisten terhadap antibiotik, menyebabkan residu dan dapat mencemari lingkungan. Sehingga membutuhkan alternatif lain untuk mengatasi permasalahan tersebut, Metode yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh ikan terhadap penyakit, lebih murah, ramah lingkungan dan tidak menyebabkan resisten terhadap bakteri. Salah satunya yaitu dengan menggunakan imunostimulan. Bahan alami yang dapat digunakan untuk meningkatkan respon imun ikan dan ramah lingkungan adalah maggot. Maggot digunakan sebagai sumber nutrisi yang sangat baik karena mengandung protein yang tinggi, lipid dan mineral. Nilai nutrisi maggot pada umur 6-7 hari yaitu protein 60,2%, Lemak 13,3%, Abu 7,7% dan Karbohidrat 18,8%. maggot sebagai larva dari lalat black soldier memiliki kandungan peptida yang melimpah dan beragam yang berpotensi sebagai antimikroba. Antimicrobial peptides (Peptida antimikroba) adalah salah satu senyawa yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai alternatif antibiotik untuk mengatasi masalah resistensi bakteri akibat penggunaan antibiotik konvensional. Setiap adanya infeksi mikroorganisme baik bakteri, virus dan parasit ataupun jamur ke dalam tubuh, maka ikan akan memberikan respons dengan sistem pertahanan tubuh. Telah diketahui ikan lebih mengandalkan mekanisme sistem kekebalan non-spesifiknya, seperti gen sitokin. Sitokin dapat diproduksi oleh hampir setiap jenis sel yang berinti dalam menanggapi rangsangan yang merugikan. Sebagian besar, sitokin diproduksi dan bertindak secara lokal. Sitokin menekan aktivitas anti-inflamasi yang buruk dan memproduksi sinyal pro-inflamasi untuk membatasi peradangan jaringan dan kerusakan inang, serta menginduksi inflamasi akibat infeksi atau cedera. Gen sitokin pro-inflmasi adalah TNF-α dan IL-1β. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pemberian maggot jika dijadikan sebagai imunostimulan pada ikan Koi (C. carpio) yang terpapar bakteri A. salmonicida terhadap tingkat intensitas gen sitokin pro-inflamasi TNFα dan IL-1β.vii Hasil perbandingan Intensitas (%) gen sitokin TNF-α dan IL-1β setiap perlakuan pada organ lambung dan usus ikan koi (C. carpio) yang terpapar bakteri A. salmonicida menunjukkan bahwa ikan sehat ataupun ikan yang terinfeksi bakteri tanpa perlakuan memiliki tingkat intensitas gen yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ikan perlakuan pakan maggot. Pada lambung ikan sehat memiliki intensitas sebesar 29,31%, pada usus sebesar 27,29% untuk gen TNF-α dan untuk gen IL-1β memiliki rata-rata intensitas sebesar 25,09% pada organ lambung dan 24,53% pada usus. Jika, dibandingkan dengan tingkat intensitas gen TNF-α pada ikan sakit atau ikan kontrol positif terpapar bakteri A. salmonicida tanpa pemberian pakan maggot, intensitas TNF-α pada organ lambung memiliki tingkat intensitas sebesar 28,35% dan pada organ usus sebesar 30,89%. Sedangkan, pada gen IL-1β mengalami peningkatan intensitas sebesar 30,32% pada lambung dan 27,3% pada usus ikan koi (C. carpio). Dan dari keempat perlakuan, perlakuan terbaik yang memiliki tingkat intensitas paling rendah adalah perlakuan B dengan dosisi 50% tepung maggot dan tepung ikan. Pada gen TNF-α yang hampir sama dikedua organ yang diamati yaitu sebesar 32,16% pada lambung dan 32,13% pada usus dan gen IL-1β pada organ lambung dan usus masing-masing sebesar 29,07% dan 28,09%.Ikan koi (C. carpio) pada perlakuan B merupakan dosis terbaik yang memiliki respon imun yang lebih baik dibandingkan pelakuan lainnya, dikarenakan sistem imunitas dalam tubuh untuk melawan bakteri dalam kondisi baik.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0420100018
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 05 Jan 2022 07:22
Last Modified: 24 Feb 2022 04:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/187896
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Tri Septiana.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item