Alivia, Syaharbanu and Dr. Ainul Hayat,, S.Pd., M.Si and Mochamad Chazienul Ulum,, S.Sos., M.AP (2021) Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 (Studi di Kampung Wisata Warna- Warni Jodipan Kota Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini dilakukan dikarenakan pemberdayaan masyarakat di Kampung Wisata Warna-Warni Jodipan dalam era pandemi Covid-19 penting dilakukan. Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan bagi kampung wisata seperti menurunnya jumlah wisatawan yang berdampak pada berkurangnya pendapatan Pokdarwis (pedagang, ticketing, penjaga parkir, petugas kebersihan dan tim pengelola). Maka dari itu, pemberdayaan Kampung Warna-Warni Jodipan juga harus dilakukan dengan tujuan mengembalikan tingkat perekonomian Pokdarwis seperti sebelum adanya pandemi Covid-19. Penelitian ini memiliki tujuan yakni untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis upaya pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang dan bagaimana faktor penghambat dan pendukung upaya pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisis data menggunakan metode analisis data dari Miles, Huberman dan Saldana (Miles, Huberman dan Saldana, 2014). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya perubahan CBDM yang sebelum pandemi hanya mengerti mengenai manajemen bencana banjir dan longsor, saat pandemi mengetahui manajemen bencana pandemi/virus dan penanganannya meskipun pelaksanaan CBDM kurang optimal. Selain itu Proses pemberdayaan masyarakat juga mengalami kemunduran dari fase emansipatif menjadi fase partisipatoris. Sehingga dalam penelitian ini terlihat bahwa upaya pemberdayaan di Kampung Warna-Warni Jodipan tidak berhasil karena adanya upaya dari Pokdarwis namun tidak dikelola dengan sebaik mungkin. Minimnya bantuan dari pemerintah membuat tim pengelola mencari bantuan ke pihak-pihak swasta dengan membuat proposal. Namun, adanya bantuan-bantuan tersebut tidak membuat masyarakat terutama Pokdarwis Kampung Warna-Warni Jodipan menjadi semakin mandiri dan cenderung pasrah dengan keadaan sehingga berharap dengan datangnya bantuan. Peneliti memberikan beberapa saran diantaranya; protokol kesehatan yang dilakukan harus dimaksimalkan, membuat inovasi-inovasi yang dapat mendatangkan pengunjung, alangkah lebih baiknya agar laporan keuangan lebih bersifat transparan; pemerintah dan swasta diharap untuk memberikan bantuan khusus yaitu berupa bantuan untuk pengelolaan Kampung Warna-Warni Jodipan dalam masa pandemi Covid-19 dan menggencarkan promosi untuk menarik kaum pelajar dan mahasiswa untuk berwisata di Kampung Warna-Warni Jodipan.
English Abstract
This research is conducted due to the need of the community empowerment in Kampung Wisata Warna-Warni Jodipan during the Covid-19 era. The Covid-19 pandemic has given significant impact to tourist villages, such as the decreasing number of visitors which has an impact on the reduced income of Pokdarwis (traders, ticket guards, parking guards, cleaners, and management teams). By that, the empowerment carried out by the people of the Kampung Warna-Warni Jodipan didn’t reach the empowered community. Hence, the empowerment of Kampung Warna-Warni Jodipan must also be carried out with the aim of restoring the economic level of Pokdarwis to what it before the Covid-19 pandemic. This research aims to know, describe and analyze the community empowerment efforts in facing the Covid-19 at Kampung Warna-Warni Jodipan, Malang and what are the inhibiting and supporting factors of the community empowerment efforts in facing the Covid-19 pandemic. This research uses descriptive research, in the approach of qualitative. The data analysis uses Miles, Huberman and Saldana’s analysis method (Miles, Huberman and Saldana, 2014). The result of this research shows that the changes in CBDM before the pandemic only understood flood and landslide disaster management, during the pandemic they knew about the management of pandemic/virus disaster and their handling even though the implementation of CBDM was not optimal. In addition, the community empowerment process has regressed from an emancipatory phase to a participatory phase. So, in this research it can be seen that the empowerment efforts in Kampung Warna-Warni Jodipan were not successful because the efforts of Pokdarwis were not managed as well as possible. The lack of assistance from the government made the management team seek assistance from private sectors by making proposal. However, the existence of these aids didn’t make the Pokdarwis Kampung Warna-Warni Jodipan become more independent and tended to surrender to the situation so that they hoped that assistance would arrive. Researchers provide sereal suggestions including: the health protocol that is carried out must be maximized, making innovations that can bring in visitors, it would be better so that financial reports are more transparent, the government and the private sector are expected to provide special assistance for the management of the Kampung Warna-warni Jodipan during the Covid-19 pandemic and to intensify promotions to attract students and college student in Kampung Warna-Warni Jodipan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0521030054 |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 05 Jan 2022 06:47 |
Last Modified: | 30 Sep 2024 02:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/187883 |
![]() |
Text
Syaharbanu Alivia.pdf Download (7MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |