Pengalaman Proses Pemulihan Penderita Skizofrenia Di Pusat Rehabilitasi Rumah Berdaya Denpasar

Dharma, I Dewa Gede Candra and Dr. Ahsan,, S.Kp., M.Kes and Dr. Retno Lestari,, S.Kep., M.Nurs (2021) Pengalaman Proses Pemulihan Penderita Skizofrenia Di Pusat Rehabilitasi Rumah Berdaya Denpasar. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Layanan kesehatan mental yang dikelola oleh komunitas penting untuk pemulihan pasien dengan gangguan jiwa di komunitas. Proses pemulihan berdasarkan konsep framework CHIME ini digali mengingat pemulihan merupakan suatu proses yang sangat pribadi dan untuk mengubah sikap, nilai, perasaan, tujuan, keterampilan serta peran seseorang. Rumah Berdaya Denpasar merupakan salah satu layanan rehabilitasi untuk ODGJ penderita Skizofrenia agar bisa pulih, mandiri dan produktif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengeksplorasi pengalaman proses pemulihan penderita skizofrenia di pusat rehabilitasi Rumah Berdaya Denpasar. Adapun tinjauan pustaka yang dibahas dalam penelitian ini : membahas tentang skizofrenia, konsep pemulihan, pemulihan ODGJ di Komunitas, Kerangka berpikir dan maping jurnal terkait. Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis. Penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena yang sesungguhnya mengenai pengalaman proses pemulihan penderita skizofrenia menjalani terapi di Rumah Berdaya Denpasar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan empat strategi yaitu observatif kualitatif, wawancara kualitatif, pengumpulan dokumen kualitatif, dan perekaman audio terhadap 5 partisipan yang dipilih secara purposive sampling. Analisis data dilakukan setelah data diverbatin kemudian membaca keseluruhan data untuk di-coding, yang selanjutnya menentukan sub – sub tema. Sub – sub tema yang didapat dikelompokkan untuk menentukan tema – tema, kemudian keseluruhan tema dihubungkan untuk menentukan tema besar penelitian ini. Hasil penelitian ini membahas tentang gambaran karakteristik partisipan serta untuk tema peneliti mendapatkan delapan tema : merasa dipedulikan orang lain, diterima oleh masyarakat, memiliki identitas diri yang positif, ngayah membantu proses pemulihan, lebih membantu mengeksplorasi kemampuan diri, menjadi pulih kembali, dipersilahkan untuk aktif bersosialisasi, situasi yang ikut mempengaruhi kemampuan diri. Peneliti merumuskan keterkaitan antar tema berdasarkan proses pemulihan framework CHIME yang mendapatkan satu tema besar yaitu kembali menjadi bagian masyarakat. Pembahasan dalam penelitian ini menyajikan interpretasi – interpretasi setiap tema. Merasa dipedulikan orang lain, peneliti mengungkapkan partisipan di Rumah Berdaya merasa dipedulikan. Tema diterima oleh masyarakat, partisipan mengungkapkan harapan yang besar untuk diterima kembali oleh masyarakat dengan menyatakan ingin diperlakukan sama dengan orang lain dan bisa berdaya lagi di masyarakat. Tema memiliki identitas diri yang positif dimana keberadaan Rumahviii Berdaya sangat membantu mereka dalam mengeksplorasi rasa percaya diri mereka serta menunjukkan identitas diri. Tema ngayah membantu proses pemulihan, ngayah memberikan partisipan kesempatan untuk bersosialisasi tanpa adanya stigma dan proses yang menyenangkan. Tema lebih membantu mengeksplorasi kemampuan diri seperti TAK dan Terapi Group Art Expresion menjadi terapi yang diberikan oleh Rumah Berdaya untuk membantu mengeksplorasi kreatifitas pendertia skizofrenia. Tema menjadi pulih kembali erat kaitannya dengan menghilangkan adanya stigma yang diberikan oleh penderita skizofrenia di masyarakat. Tema dipersilahkan untuk aktif bersosialisasi dimana Rumah Berdaya memberikan tempat bagi partisipan belajar bersosialisasi dan menyampaikan segala permasalahannya. Tema situasi yang ikut mempengaruhi kemampuan diri mengungkapkan bahwa penderita skizofrenia didalam meningkatkan kemampuan dirinya dipengaruhi oleh situasi –situasi yang ada disekitarnya. Implikasi penelitian ini yaitu ; dukungan dari lingkungan baik dari petugas (perawat, psikolog dan psikiater) maupun sesama pendertia skizofrenia di Rumah Berdaya memberikan dampak kepedulian terhadap partisipan secara lagsung. Masyarakat selayaknya bisa menerima kembali penderita skizofrenia dan konsep framework CHIME sebagai konsep pemulihan bagi penderita skizofrenia di komunitas bisa dijadikan acuan oleh praktisi kesehatan khususnya perawat didalam memberikan terapi seperti konsep Ngayah yang merupakan salah satu budaya Bali yang bisa membantu proses pemulihan penderita Skizofrenia di masyarakat. Konsep pemulihan berdasarkan framework CHIME sangat baik diterapkan pada pusat rehabilitasi yang ada di masyarakat dimana hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil yang semakin positif terhadap proses pemulihan. Keterbatasan penelitian yang dialami peneliti yaitu : penggunaan audio visual yang seblumnya direncakan pada akhirnya hanya direkam dengan audio saja. Menentukan partisipan tidak bisa secara langsung oleh peneliti mengingat kondisi penderita skizofrenia di Rumah berdaya beragam dan masih ada yang belum mampu untuk diajak komunikasi dengan baik. Peneliti tidak mengkaji pengalaman masa lalu partisipan secara mendalam, mengingat saran dari petugas di Rumah Berdaya ketika wawancara untuk menghindari kekambuhan dengan pertanyaan yang mungkin sensitive bagi partisipan terkait menggali masa lalunya. Tema besar yang mencakup semua tema yang ada yaitu kembali menjadi bagian masyarakat jika dikaitkan dengan konsep proses pemulihan framework CHIME menjadi tujuan dari proses pemulihan tersebut sehingga baik connectedness, hope and optimsm. Identity, meaning in life dan empowerment yang terjadi dalam proses pemulihan semuanya bertujuan untuk kembali menjadi bagian masyarakat itu sendiri.

English Abstract

Community-based mental health services are important for the recovery of patients with mental disorders in the community. The recovery process based on the concept of the CHIME framework is explored considering that recovery is a very personal process and to change one’s attitudes, values, feelings, goals, skills and roles. Rumah Berdaya is one place of the rehabilitation services in Denpasar for mental health disorder with schizophrenia so that they can recover, be independent and productive. The purpose of this study was to explore the experience of the recovery process of schizophrenic patients at the Denpasar Empowered House rehabilitation center. The literature review discussed in this study: discusses schizophrenia, the concept of recovery, recovery of ODGJ in the Community, framework of thinking and mapping of related journals. The design in this study uses a phenomenological interpretive qualitative research method. This study intends to understand the real phenomenon of the experience of the recovery process of schizophrenic patients undergoing therapy at Rumah Berdaya Denpasar. Data collection in this study used four strategies, namely qualitative observation, qualitative interviews, qualitative document collection, and audio recording of 5 participants selected by purposive sampling. Data analysis was carried out after the data was verbalized and then read the entire data for coding, which in turn determined the sub-themes. The sub-themes obtained are grouped to determine the themes, then all the themes are linked to determine the major themes of this research. The results of this study discuss the description of the characteristics of the participants as well as for the theme of the researchers getting eight themes: feeling cared for by others, accepted by the community, having a positive self-identity, ngayah helping the recovery process, helping to explore self-ability more, recovering, welcome to actively socialize, situations that affect self-ability. Researchers formulate linkages between themes based on the process of restoring the CHIME framework which gets one big theme, namely returning to being part of the community. The discussion in this study presents the interpretations of each theme. Feeling cared for by others, the researcher revealed that participants in Rumah Berdaya felt cared for. The theme of being accepted by the community, participants expressed high hopes to be accepted by the community again by stating that they wanted to be treated the same as other people and could be empowered again in society. The theme has a positive self-identity where the existence of Rumah Berdaya really helps them in exploring their self-confidence and showing their identity. The theme of ngayah helps the recovery process, ngayah gives participants the opportunity to socialize without stigmax and the process is fun. Themes are more helpful in exploring self-ability, such as TAK and Group Art Expression Therapy, which are therapies provided by Rumah Berdaya to help explore the creativity of people with schizophrenia. The theme of being recovered is closely related to eliminating the stigma given by people with schizophrenia in society. The theme is welcome to actively socialize where Rumah Berdaya provides a place for participants to learn to socialize and convey all their problems. The theme of the situation that affects self-ability reveals that people with schizophrenia in improving their abilities are influenced by the situations around them. The implications of this research are; support from the environment, both from officers (nurses, psychologists and psychiatrists) as well as fellow schizophrenia sufferers at Rumah Berdaya, has a direct impact on caring for participants. The community should be able to accept back people with schizophrenia and the concept of the CHIME framework as a concept of recovery for people with schizophrenia in the community can be used as a reference by health practitioners, especially nurses in providing therapy. . The concept of recovery based on the CHIME framework is very well applied to rehabilitation centers in the community where the results of this study show increasingly positive results for the recovery process. The limitations of the research experienced by researchers are: the use of audiovisual which was previously planned in the end only recorded with audio only. The researcher cannot determine participants directly, considering the conditions of people with schizophrenia at home have various strengths and there are still those who have not been able to communicate well. The researcher did not examine the participants’ past experiences in depth, considering the advice from officers at Rumah Berdaya during the interview to avoid recurrence with questions that might be sensitive for participants regarding exploring their past. The big theme that covers all existing themes is returning to being part of the community if it is associated with the concept of the CHIME framework recovery process being the goal of the recovery process so that it is connectedness, hope and optimism. Identity, meaning in life and empowerment that occur in the recovery process all aim to return to being part of the community itself

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042106
Uncontrolled Keywords: Rumah Berdaya, schizophrenia, recovery, rehabilitation therapy,Rumah berdaya, skizofrenia, pemulihan, Terapi rehabilitasi
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 04 Jan 2022 04:00
Last Modified: 24 Feb 2022 03:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/187776
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
I Dewa Gede Candra Dharma.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item