Palupi, Esther and Prof. Dr.dr. Yuyun Y.P.W.,, M.Kes.,Sp.Rad (K). and Alfrina Hany,, S.Kp,MNg (AC). (2021) Pengaruh Edukasi Nursing Dysphagia Screening Tool (NDST) Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Dokumentasi Hasil Skrining Pada Perawat Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Disfagia merupakan komplikasi yang mucul akibat stroke akut, namun studi literatur menunjukkan hanya sedikit rumah sakit yang telah menerapkan skrining disfagia. Pendokumentasian yang dilakukan pun juga masih kurang, data menunjukkan RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar telah menerapkan skrining disfagia dengan metode SSA namun masih banyak kendala dalam melaksanakannya. Metode terbaru adalah dengan NDST yang merupakan modifikasi dari beberapa instrumen skrining sebelumnya dengan nilai sensitivitas paling tinggi yaitu 89% dan spesifisitas 90%. Edukasi tentang skrining juga masih belum menjadi perhatian rumah sakit dalam meningkatkan kompetensi perawat sehingga hal ini dapat menjadi alasan terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa pada 24 jam pertama setelah diagnosis disfagia yaitu aspirasi pneumonia. Maka perawat harus bersigap dalam menyikapi hal ini dan berusaha meningkatkan pengetahuannya untuk menurunkan angka kematian akibat kejadian disfagia dengan melakukan skrining yang tepat dengan menggunakan NDST. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh edukasi NDST terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku dokumentasi hasil skrining pada perawat rumah sakit Tk.II dr. Soepraoen Malang. Metode penelitian quasi experimental design dengan pendekatan nonequivalent control group design. Lokasi penelitian di RS Tk. II dr. Soepraoen Malang. Jumlah responden 120 perawat. Perawat dipilih secara total sampling terbagi dalam dua kelompok yaitu 60 orang kelompok perlakuan edukasi NDST melalui ceramah tatap muka dan 60 orang kelompok kontrol edukasi NDST melalui tautan website. Analisa data bivariat menggunakan uji t dependen, Mann Whitney, serta multivariat dengan uji MANOVA. Hasil dan analisa data statistik menggunakan uji t dependen, menunjukkan bahwa nilai signifikansi peningkatan pengetahuan kelompok perlakuan 0,000 <0,05. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan pre dan post test pada variabel peningkatan pengetahuan kelompok perlakuan edukasi NDST melaui ceramah tatap muka. Nilai signifikansi kelompok kontrol 0.000<0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah tindakan pada variabel pengetahuan kelompok kontrol edukasi NDST melalui tautan website. Nilai signifikansi variabel peningkatan sikap kelompok perlakuan 0.000<0,05 Artinya ada perbedaan yang signifikan pre dan post test variabel peningkatan sikap kelompok perlakuan edukasi NDST. Nilai signifikansi kelompok kontrol 0.000<0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah tindakan pada variabel peningkatan sikap kelompok kontrol edukasi NDST melalui tautan website. Selanjutnya nilai signifikansi peningkatan perilaku kelompok perlakuan 0,000 <0.05. Artinya ada perbedaan yang signifikan pada variabel peningkatan perilaku kelompok perlakuan edukasi NDST antara nilai pre test dan post test. Nilai signifikansi peningkatan perilaku kelompok kontrol 0.000<0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah tindakan pada variabel peningkatan perilaku kelompok kontrol edukasi NDST melalui tautan website. Nilai Asymp. Sig 0.000 < 0.05 artinya ada perbedaan antara peningkatan pengetahuan kelompok perlakuan edukasi melalui ceramah tatap muka dengan kelompok kontrol tautan website. Nilai Asymp. Sig 0.011 < 0.05 ada perbedaan antara peningkatan sikap kelompok perlakuan edukasi melalui ceramah tatap muka dengan kelompok kontrol tautan website. Nilai Asymp. Sig 0.000 < 0.05 ada perbedaan antara peningkatan perilaku kelompok perlakuan edukasi melalui ceramah tatap muka dengan kelompok kontrol tautan website. Variabel peningkatan perilaku uji Manova memiliki nilai signifikansi (0,003)<(0,05). Artinya edukasi NDST memberikan pengaruh parsial paling tinggi terhadap peningkatan perilaku dokumentasi hasil skrining padaviii perawat rumah sakit dibandingkan dengan nilai pengetahuan dan sikap. Teori dari Rizki, Maria, Suhaimi, (2020) menjelaskan bahwa adanya perbedaan ini dikarenakan kognitif pengetahuan harus melalui beberapa proses yaitu : tahapan tahu, memahami kemudian dapat mengaplikasikan apa yang ia ketahui. Sikap positif dalam menanggapi edukasi NDST skrining disfagia juga dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pemahaman yang baik dari responden tentang stroke akut. Pengetahuan yang baik akan menumbuhkan sikap yang baik pula. Pernyataan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Anwar (2013) bahwa sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objek. Perilaku perawat setelah diedukasi NDST menjadi lebih baik, dan varibel sebelumnya pengetahuan dan sikap juga dalam kategori baik sehingga hal tersebut mendukung proses peningkatan perilaku post test. Penelitian oleh Natasia, Loekqijana dan Kurniawati (2014) menjelaskan bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi perilaku kepatuhan perawat yaitu persepsi. Notoadmodjo (2010) juga menjelaskan bahwa cara meningkatkan pengetahuan, persepsi dan sikap adalah dengan memberikan promosi kesehatan. Edukasi diharapkan mampu merubah perilaku perawat menjadi lebih baik. Menurut Gibson (1997) menjelaskan bahwa faktor demografis usia, jenis kelamin, latarbelakang pendidikan, masa kerja dan status perkawinan dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja individu. Dalam penelitian ini terdapat dua hal yang relevan yaitu usia dan masa kerja. Semakin lanjut umur seseorang semakin meningkat pula kedewasaan teknis, psikologis dan menunjukkan kematangan jiwa. Ini menjadi modal dasar dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dilihat secara umur (Eva, 2015). Robbins (1998) menguraikan bahwa semakin lama seseorang bekerja semakin terampil dan akan lebih berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat dari adanya perawat senior berdasarkan lama kerja yang dijadikan role model dan dijadikan acuan bagi perawat muda dalam berperilaku mendokumentasikan hasil skrining disfagia pasien stroke. Kesimpulannya adalah edukasi NDST memberikan pengaruh parsial paling tinggi terhadap peningkatan perilaku dokumentasi hasil skrining pada perawat rumah sakit dibandingkan dengan nilai pengetahuan dan sikap. Saran untuk RS adalah dapat mengadakan seminar, workshop dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dokumentasi hasil skrining pada perawat perawat menggunakan instrumen NDST sebagai upaya optimalisasi pencegahan perburukan klinis komplikasi stroke
English Abstract
Dysphagia is a complication that occurs due to acute stroke, but literature studies show that only a few hospitals have implemented dysphagia screening. The documentation carried out is also still lacking, the data shows RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar has implemented dysphagia screening with the SSA method but there are still many obstacles in implementing it. The latest method is the NDST which is a modification of several previous screening instruments with the highest sensitivity value of 89% and specificity of 90%. Education about screening is also still not a concern of hospitals in improving the competence of nurses so that this can be the reason for the occurrence of life-threatening complications in the first 24 hours after the diagnosis of dysphagia, namely aspiration pneumonia. So nurses must be alert in responding to this and try to increase their knowledge to reduce mortality due to dysphagia by carrying out proper screening using NDST. The purpose of this study was to analyze the difference in the effect of the Nursing Dysphagia Screening Tool (NDST) on the knowledge, attitudes and behavior of nurses in documenting the results of dysphagia screening of stroke patients at Tk Hospital. II dr. Soepraoen Malang. The research method is a quasi experimental design method and the approach is nonequivalent control group design. The research location is at Tk Hospital. II dr. Soepraoen Malang. The number of respondents is 120 nurses. Nurses were selected by total sampling divided into two groups, namely 60 people in the treatment group and 60 people in the control group. Data analysis used t dependen test and MANOVA test. The results and statistical data analysis using the dependent t test, showed that the significance value of increasing knowledge in the treatment group was 0.000 <0.05. This means that there is a significant difference between pre and post test on the variable of increasing knowledge of the NDST education treatment group through face-to-face lectures. The significance value of the control group is 0.000 <0.05, which means that there is a significant difference before and after the action on the knowledge variable of the NDST education control group through the website link. The significance value of the variable of increasing the attitude of the treatment group is 0.000 <0.05. This means that there is a significant difference between the pre and post test variables for the increase in the attitude of the NDST education treatment group. The significance value of the control group is 0.000 <0.05, meaning that there is a significant difference before and after the action on the variable of increasing the attitude of the NDST education control group through the website link. Furthermore, the significance value of increasing the behavior of the treatment group was 0.000 <0.05. This means that there is a significant difference in the behavioral improvement variable in the NDST education treatment group between the pre-test and post-test scores. The significance value of increasing the behavior of the control group is 0.000 <0.05, meaning that there is a significant difference before and after the action on the variable of increasing the behavior of the NDST education control group through the website link. Asymp Value. Sig 0.000 < 0.05 means that there is a difference between the increase in knowledge of the educational treatment group through face-to-face lectures and the website link control group. Asymp Value. Sig 0.011 < 0.05 there is a difference between the increase in the attitude of the educational treatment group through face-to-face lectures and the website link control group. Asymp Value. Sig 0.000 < 0.05 there is a difference between the behavior improvement of the education treatment group through face-to-face lectures and the website link control group. The variable of increasing behavior in the Manova test has a significance value of (0.003) < (0.05). This means that NDST education has the highest partial effect on increasing thex documentation behavior of screening results in hospital nurses compared to the value of knowledge and attitudes. The theory from Rizki, Maria, Suhaimi, (2020) explains that this difference is because cognitive knowledge must go through several processes, namely: the stages of knowing, understanding and then being able to apply what he knows. A positive attitude in responding to NDST education on dysphagia screening can also be influenced by the respondents' good knowledge and understanding of acute stroke. Good knowledge will foster a good attitude as well. This statement is in accordance with the theory put forward by Anwar (2013) that attitudes are not brought from birth, but are formed or learned throughout the person's development in relation to objects. The behavior of nurses after being educated on NDST became better, and the previous variables of knowledge and attitude were also in the good category so that it supported the process of improving posttest behavior. Research by Natasia, Loekqijana and Kurniawati (2014) explains that there are factors that influence nurse compliance behavior, namely perception. Notoadmodjo (2010) also explains that the way to increase knowledge, perceptions and attitudes is to provide health promotion. Education is expected to change the behavior of nurses for the better. According to Gibson (1997) explained that demographic factors of age, gender, educational background, years of service and marital status can affect individual behavior and performance. In this study, there are two things that are relevant, namely age and tenure. The older a person is, the more technical, psychological maturity and mental maturity will be shown. This is the basic capital in developing human resources (HR) in terms of age (Eva, 2015). Robbins (1998) describes that the longer a person works, the more skilled and experienced they will be in carrying out their work. This can be seen from the presence of senior nurses based on the length of work that is used as a role model and used as a reference for young nurses in their behavior in documenting the results of dysphagia screening of stroke patients. The conclusion is that NDST education has the highest partial effect on the behavior of nurses in documenting the results of dysphagia screening in stroke patients in hospitals compared to value knowledge and attitudes. Suggestions for hospitals are to be able to hold seminars, workshops and training to improve the knowledge, attitudes and behavior of nurses in documenting the results of dysphagia screening of stroke patients using the NDST instrument as an effort to optimize the prevention of clinical worsening of stroke complications
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 042106 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel |
Divisions: | S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 04 Jan 2022 01:46 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 07:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/187766 |
Text
Esther Palupi.pdf Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |