Hubungan Komponen Health Promotion Model dengan Perilaku Personal Hygiene dalam Pencegahan Skabies Pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto

Cahyani, Dinar Yuni Awalia Anilam and Dr. Lilik Zuhriyah,, S.KM., M.Kes and Dr. Yati Sri Hayati,, S.Kp., M.Kes (2021) Hubungan Komponen Health Promotion Model dengan Perilaku Personal Hygiene dalam Pencegahan Skabies Pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penuhnya kondisi lembaga pemasyarakatan dan minimnya sarana-prasarana layanan kesehatan dapat mempengaruhi kondisi narapidana. Agar tetap terjaga kondisi kesehatannya dan terhindar dari penyakit maka perlu adanya tindakan preventif, salah satunya dengan personal hygiene yang baik. Personal hygiene merupakan langkah untuk merawat diri yang sangat penting agar kesehatan tetap terjaga. Merawat diri menjadi penting karena personal hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk (port de entry) mikroorganisme yang pada akhirnya mencegah seseorang terkena penyakit. Penyakit yang paling sering dialami oleh narapidana adalah penyakit kulit, salah satunya skabies. Penyakit skabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitifsasi kulit oleh tungau Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Skabies biasanya terjadi karena sanitasi yang kurang baik dan menyerang pada masyarakat yang tinggal bersama-sama seperti di asrama, barak tentara, lembaga pemasyarakatan, pondok pesantren dan panti asuhan. Untuk meningkatkan kepatuhan narapidana dalam meningkatkan derajat kesehatan mereka perlu adanya promosi kesehatan. Promosi kesehatan mencakup aspek perilaku yaitu upaya untuk memotivasi, mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki oleh narapidana agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan dirinya. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk mengevaluasi model struktural dari komponen-komponen model promosi kesehatan terhadap perilaku personal hygiene dalam pencegahan skabies pada narapidana berdasarkan integrasi dari teori Health Promotion Model (HPM) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan hubungan antara komponen Health Promotion Model dengan perilaku Personal Hygiene dalam pencegahan skabies pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto. Peneliti menggunakan kuesioner yang dikembangkan dari teori HPM untuk mengkaji model struktural dari komponen-komponen model promosi kesehatan terhadap perilaku personal hygiene dalam pencegahan skabies pada narapidana. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik SEM-PLS, dimana terdapat tiga tahapan analisa yaitu: 1.) uji outer model, berupa model reflektif dan formatif, untuk mengetahui hubungan indikator dengan variabel latennya; 2.) uji inner model, yang terdiri dari uji R-squared (R2), effect size (f2), predictive prevalence (Q2), dan uji Goodness of Fit. Uji inner model bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel laten; dan 3.) uji hipotesis, bertujuan untuk melihat nilai signifikansi pengaruh variabel eksogen pada variabel endogen yang dilihat melalui nilai T-statisic (>1,96), dan p-value (<0,05).Sebanyak 284 responden memenuhi kriteria untuk dilakukan analisa data. Hasil analisis SEM-PLS menunjukkan bahwa model yang dibentuk memiliki kesesuaian dengan data. Hasil akhir analisa outer model setelah dilakukan revisi didapatkan hasil 2 indikator memiliki nilai outer model <0,5, cronbach alpha <0,7, composite reliability <0,8 dan nilai AVE <0,5. Sedangkan pada pengukuran nilai outer weights model formatif diketahui bahwa keseluruhan variabel memiliki beberapa indikator yang dinyatakan tidak valid, sehingga harus di eleminasi dan dilakukan pengukuran ulang melalui boostraping. Hasil pada analisa inner model terdiri dari: 1.)nilai R-squared (0,828; 0,836.), 2) nilai effect size yang menunjukkan pengaruh yang kuat adalah pada f2 variabel perilaku sesudah tinggal dilembaga pemasyarakatan terhadap manfaat yang dirasakan (0,994) dan perilaku sebelum tinggal dilembaga pemasyarakatan (0,611), 3) predictive prevalence (0,971); dan 4.) Goodness of Fit perilaku sesudah tinggal dilembaga pemasyarakatan (0,835), Goodness of Fit komitmen tindakan (0,692). Lima hubungan terkuat antar variable independent menunjukkan hasil signifikan (p<0,01), yaitu hubungan antara perilaku sebelum tinggal dilembaga pemasyarakatan, manfaat yang dirasakan,vii hambatan yang dirasakan, sikap yang berhubungan dengan aktivitas dengan perilaku sesudah tinggal dilembaga pemasyarakatan. Manfaat yang dirasakan, hambatan yang dirasakan, self efficacy, sikap berhubungan dengan aktivitas, pengaruh interpersonal memiliki hubungan langsung yang signifikan terhadap komitmen tindakan (p<0,05). Self efficacy dan pengaruh interpersonal menunjukkan hubungan yang tidak signifikan terhadap perilaku sesudah tinggal dilembaga pemasyarakatan. Model pada penelitian ini memberikan pengaruh sebesar 82,8% dan 83,6% pada perilaku sesudah tinggal dilembaga pemasyarakatan dan komitmen tindakan, dan sisanya dipengaruhi faktor lain diluar penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian integrasi dari teori keperawatan Health Promotion Model menunjukkan bahwa perilaku personal hygiene untuk mencegah skabies pada narapidana dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berhubungan. Seorang narapidana harus mempunyai persepsi, sikap, dan komitmen akan kebutuhan untuk berubah sehingga akan menghasilkan perubahan perilaku kebersihan diri yang lebih baik lagi. Perubahan perilaku disebabkan oleh komitmen dari narapidana untuk merencanakan suatu tindakan. Komitmen untuk merencanakan suatu tindakan adalah strategi tertentu untuk mendapatkan, melaksanakan atau penguatan terhadap perilaku. Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan komitmen untuk merencanakan suatu tindakan yaitu manfaat yang dirasakan dan sikap yang berhubungan dengan aktivitas. Pada penelitian ini manfaat yang dirasakan memiliki pengaruh yang kuat terhadap komitmen tindakan dan juga terdapat hubungan yang signifikan antara sikap yang berhubungan dengan aktivitas terhadap komitmen tindakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah komponen perilaku sebelum tinggal dilembaga pemasyarakatan, manfaat yang dirasakan, hambatan yang dirasakan, self efficacy, sikap berhubungan dengan aktivitas dan pengaruh interpersonal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku narapidana sesudah tinggal dilembaga pemasyarakatan dan komitmen tindakan narapidana dalam meningkatkan dan mempertahankan perilaku personal hygiene untuk mencegah penyakit skabies di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto.

English Abstract

The full conditions of prisons and the lack of health service facilities can affect the conditions of prisoners. In order to maintain their health condition and avoid disease, it is necessary to take preventive measures, one of which is good personal hygiene. Personal hygiene is a step to take care of yourself which is very important so that health is maintained. Taking care of yourself is important because good personal hygiene will minimize the entrance (port de entry) of microorganisms which in turn prevents someone from getting sick. The disease most often experienced by prisoners is skin disease, one of which is scabies. Scabies is a disease caused by infestation and skin sensitization by the mite Sarcoptes scabiei hominis variant and its products. Scabies usually occurs due to poor sanitation and attacks people who live together such as in dormitories, army barracks, prisons, Islamic boarding schools and orphanages. To improve the compliance of prisoners in improving their health status, it is necessary to have health promotion. Health promotion includes behavioral aspects, namely efforts to motivate, encourage and raise awareness of the potential possessed by prisoners so that they are able to maintain and improve their health. Therefore, the researchers tried to evaluate the structural model of the components of the health promotion model on personal hygiene behavior in preventing scabies in prisoners based on the integration of the Health Promotion Model (HPM) theory in the Class IIB Mojokerto Penitentiary. This study aims to identify and determine the relationship between the components of the Health Promotion Model and Personal Hygiene behavior in the prevention of scabies in inmates at the Class IIB Mojokerto Penitentiary. This study is a quantitative study with a cross sectional approach to prisoners at the Class IIB Mojokerto Penitentiary. Researchers used a questionnaire developed from the HPM theory to examine the structural model of the components of the health promotion model on personal hygiene behavior in preventing scabies in prisoners. Data analysis in this study used the SEM-PLS technique, where there were three stages of analysis, namely: 1.) outer model test, in the form of reflective and formative models, to determine the relationship between indicators and latent variables; 2.) inner model test, which consists of R-squared test (R2), effect size (f2), predictive prevalence (Q2), and Goodness of Fit test. The inner model test aims to determine the relationship between latent variables; and 3.) hypothesis testing, which aims to see the significance value of the effect of exogenous variables on endogenous variables as seen through the T-statistical value (> 1.96), and p-value (<0.05). A total of 284 respondents met the criteria for conducting data analysis. The results of the SEM-PLS analysis show that the model formed is compatible with the data. The final result of the analysis of the outer model after revision, it was found that 2 indicators had an outer model value of <0.5, Cronbach's alpha <0.7, composite reliability <0.8 and an AVE value of <0.5. Meanwhile, in measuring the value of the outer weights of the formative model, it is known that all variables have several indicators that are declared invalid, so they must be eliminated and re-measured through boostraping. The results of the inner model analysis consist of: 1.) R-squared value (0.828; 0.836.), 2) the effect size value which shows a strong influence is on the behavioral variable f2 after living in a correctional institution on perceived benefits (0.994) and behavior before living in a correctional institution (0.611), 3) predictive prevalence (0.971); and 4.) Goodness of Fit behavior after living in a correctional institution (0.835), Goodness of Fit action commitment (0.692). The five strongest relationships between independent variables showed significant results (p<0.01), namely the relationship between behavior before staying in prison, perceived benefits, perceived barriers, attitudes related to activities and behavior after staying in prison. Perceived benefits, perceived barriers, self-efficacy, attitudes related to activities, interpersonal influences have a significant direct relationshipix to action commitment (p<0.05). Self efficacy and interpersonal influence showed an insignificant relationship to behavior after living in a correctional institution. Based on the results of integration research from the Health Promotion Model nursing theory, it shows that personal hygiene behavior to prevent scabies in prisoners is influenced by many interrelated factors. An inmate must have a perception, attitude, and commitment to the need to change so that it will result in better personal hygiene behavior changes. Changes in behavior are caused by the commitment of the inmate to plan an action. Commitment to planning an action is a specific strategy for obtaining, implementing or reinforcing behavior. There are several factors related to the commitment to plan an action, namely the perceived benefits and attitudes related to the activity. The conclusion of this study is that the behavioral components before staying in prison, perceived benefits, perceived barriers, self-efficacy, attitudes related to activities and interpersonal influences have a significant influence on the behavior of prisoners after staying in prison and the commitment of prisoners' actions in improving and maintaining behavior. personal hygiene to prevent scabies in the Class IIB Mojokerto Penitentiary.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042106
Uncontrolled Keywords: health promotion model, personal hygiene, skabies, perilaku narapidana, komitmen tindakan,health promotion model, personal hygiene, scabies, prisoner behavior, action commitment
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 03 Jan 2022 07:15
Last Modified: 23 Feb 2022 01:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/187755
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dinar Yuni Awalia Anilam Cahyani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item