Implementasi Internet of Things (IoT) Pada Rancang Bangun Payload Radiosonde

Pratama, Rizky Agung and Zainul Abidin, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D. and Dr-Ing. Onny Setyawa, S.T., M.T., M.Sc. (2021) Implementasi Internet of Things (IoT) Pada Rancang Bangun Payload Radiosonde. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengamatan udara atmosfer dilakukan untuk memproyeksikan keadaan cuaca disuatu daerah. Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan adanya pengukuran keadaan atmosfer secara langsung dengan menggunakan teknologi yang bernama radiosonde. Radiosonde adalah perangkat yang diterbangkan dengan menggunakan balon atmosfer. Keadaan udara di atmosfer diukur oleh sensor yang berada di dalam payload radiosonde. Data hasil pengukurannya dikirimkan secara real-time kepada GS (ground station) yang berada di darat melalui transmisi RF (frekuensi radio) 433 MHz. Masalah radiosonde ketika diterbangkan adalah dapat terbang tak terkendali menjauhi lokasi GS berada. Hal ini memungkinkan terjadinya hilang kontak antara GS dan payload. GS membutuhkan dedicated antena dengan daya dan penguatan yang besar dikarenakan antena transmisi yang digunakan oleh payload memiliki jangkauan transmisi yang pendek. Daya dan penguatan yang besar pada antena GS ini sangat berpengaruh pada luasnya jangkauan transmisi antena. Berdasarkan masalah tersebut dalam penelitian ini dirancanglah sebuah payload radiosonde yang menggunakan komunikasi GPRS (General Packet Radio Service). Komunikasi ini digunakan untuk memanfaatkan antena BTS (Base Transceiver Station) milik operator telekomunikasi yang mempunyai daya dan gain yang besar. Keunggulan lainnya dari penggunaan komunikasi ini juga memungkinkan payload terhubung dengan internet. Hasil perancangan payload dengan komunikasi GPRS berbasis Internet of Things (IoT) yaitu data hasil pengukuran yang dikirimkan oleh payload dapat tersimpan langsung pada layanan penyimpanan cloud, sehingga GS hanya memerlukan akses internet ke cloud saja untuk melihat hasil data pengukuran payload secara langsung. Pada pengujian transmisi data menunjukkan rata-rata data hilang sebesar 11,3 %. Pada pengujian horizontal menunjukkan data hilang sebesar 11,5%. Pada pengujian penerbangan payload diterbangkan hingga 150 m menunjukkan payload mampu melakukan pengukuran parameter keadaan udara bersamaan dengan pengiriman data pengukuran menuju cloud server.

English Abstract

Atmospheric air observations are carried out to forecast weather conditions in an area. Current technological developments allow direct measurement of atmospheric conditions using a technology called radiosonde. The radiosonde is a device that is flown using an atmospheric balloon. The air condition in the atmosphere is measured by a sensor inside the payload of the radiosonde. The measured data is sent in real-time to the GS (ground station) on the ground via 433 mhz RF (radio frequency) transmission. Radiosonde problems when it's flown is that it can fly uncontrollably away from the GS location. This allows for loss of contact between the GS and the payload. GS requires a dedicated antenna with high power and gain because the transmission antenna used by the payload has a short transmission range. This large power and gain on the GS antenna greatly affects the wider transmission range of the antenna. Based on these problems, this study designed a radiosonde payload using GPRS (General Packet Radio Service) communication. This communication is used to take advantage of a BTS (Base Transceiver Station) antenna owned by the telecommunications operator that have high power dan high gain. Another advantage of using this communication is that it allows the payload to be connected to the internet. The results of designing the payload with GPRS communication based on Internet of Things (IoT), namely the measurement data sent by the payload can be stored directly on cloud storage services, so the GS only requires internet access to the cloud to see the results of the payload measurement data. In the data transmission test, the average data loss was 11.3%. In the horizontal test shows that the data are missing by 11.5%. In the flight test, the payload flown up to 150 m shows that the payload is able to measure air condition parameters along with sending measurement data to the cloud server.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521070201
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Payload Radiosonde, Ground Station, Arduino, GPRS, Cloud
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting > 621.38 Electronics, communications engineering > 621.381 Electronics
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Elektro
Depositing User: yulia Chasanah
Date Deposited: 06 Jan 2022 02:26
Last Modified: 11 Jul 2022 04:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186903
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
- RIZKY AGUNG PRATAMA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item