Analisis Gerakan Women’s March Malang Oleh Women’s Crisis Center Dian Mutiara Kota Malang Pada Tahun 2019-2020

Himawan, Vinetha Ana (2020) Analisis Gerakan Women’s March Malang Oleh Women’s Crisis Center Dian Mutiara Kota Malang Pada Tahun 2019-2020. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan adanya gerakan Women’s March Malang 2019-2020 satu upaya untuk sebagai salah mengatasi kekerasan pada perempuan di Kota Malang melalui Women’s Crisis Center Dian Mutiara. Berdasarkan CATAHU 2020 secara berkala disampaikan oleh KOMNAS Perempuan, bahwa kekerasan pada perempuan di Indonesia yang mendominasi ialah kekerasan seksual yakni sebanyak 64%. Dalam laporan WCC Dian Mutiara selama tahun 2018, dari 17% laporan kasus kekerasan di Kota Malang hanya dua kasus yang mencoba diselesaikan lewat jalur hukum. Adanya budaya patriarki dan penerapan Perda No.12 Tahun 2015 tentang Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di Kota Malang yang masih belum berjalan dan masih berbenturan dengan peraturan diatasnya juga menjadi salah satu alasan terjadinya Women’s March Malang tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder melalui wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Dalam penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial menurut Sidney Tarrow (1998) yang memiliki empat komponen yaitu: Tantangan Kolektif, Tujuan Bersama, Solidaritas Sosial dan Keberlanjutan Perlawanan. Hasil dari penelitian ini ialah timbulnya gerakan Women’s March Malang 2019-2020 dikarenakan adanya diskriminasi, penolakan oleh beberapa aktivis perempuan terkait dengan segala hal yang mengancam demokrasi dan persekusi pada kelompok perempuan, anak dan kelompok marjinal. Kemudian dari beberapa permasalahan diatas menimbulkan sebuah tujuan bersama yaitu sebagai upaya untuk membela kesetaraan gender, kaum minoritas dan tertindas diantaranya menghapuskan ketentuan perkawinan anak dalam UU Perkawinan. Setelah itu, adanya permasalahan dan beberapa tujuan atau visi dan misi bersama menimbulkan rasa solidaritas sosial yang terjalin dari beberapa pihak yang turut bergabung dalam gerakan Women’s March Malang 2019-2020. Beberapa lembaga atau kelompok masyarakat seperti WCC Dian Mutiara, Resister Indonesia dll, juga masyarakat umum di Kota Malang juga turut terlbat dalam adanya gerakan ini. Sementara itu, keberlanjutan perlawanan dari adanya gerakan ini ialah dengan terus melakukan audiensi dengan DPRD Kota Malang hingga aksi Kampanye 16 HAKTP. Dalam pelaksanaanya gerakan ini memiliki beberapa hambatan, antara lain: Beberapa anggota Women’s March Malang 2020 banyak yang memutuskan untuk berhenti bergabung dikarenakan penolakan terhadap isu dan agenda yang membahas tentang kaum LGBTQ serta adanya pandemi COVID-19 yang menyebabkan Kota Malang mengalami PSBB sehingga aksi (longmarch) ditunda untuk sementara waktu.

English Abstract

This research is to find out the analysis of Women’s March Malang 2019-2020 as one effort to overcome violence against women in Malang City by Women’s Crisis Center Dian Mutiara. Based on CATAHU 2020 periodically has been presented by Women National Commission, that violence against women in Indonesia dominated by sexual assault 64%. WCC Dian Mutiara reported during 2018, from 17% case of violence reported in Malang City only two cases trying to solve with legal action. The existence of a patriarchal culture and the application of Perda No.12 of 2015 concerning the Protection of Women and Children Victims of Violence in Malang City which are still not running and are still in conflict with the above regulations are also one of the reasons for the occurrence of the Women's March Malang. The method used in this research is descriptive qualitative method using primary and secondary data collection methods through interviews, documentation and literature study. This study uses social movement theory according to Sidney Tarrow (1998) which has four components: Collective Challenges, Common Purposes, Social Solidarity and Sustaining Contention. The result of this research is the emergence of the Women's March Malang 2019-2020 movement due to discrimination, rejection by some women activists related to everything that threatens democracy and persecution of women, children and marginalized groups. Then from some of the above issues raise a common goal, namely as an effort to defend gender equality, minorities and oppressed including abolishing the provision of child marriage in the Marriage Act. After that, problems and several goals or visions and missions together gave rise to a sense of social solidarity that was established from several parties who joined the Women's March Malang 2019-2020 movement. Several institutions or community groups such as WCC Dian Mutiara, Resister Indonesia, etc., as well as the general public in malang city are also involved in this movement. Meanwhile, the sustainability of resistance from this movement is to continue to conduct hearings with the Malang City Parliament until the action of Campaign 16 HAKTP. In implementing this movement, there are several obstacles, including: Several members of the Malang Women's March 2020 decided to stop joining due to rejection of issues and agendas that discussed LGBTQ and the COVID-19 pandemic which caused Malang City to experience PSBB so that action (longmarch) was delayed for a while.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520110143
Uncontrolled Keywords: Gerakan Sosial, Kekerasan, Perempuan. Women’s Crisis Center., Social Movement, Women’s Crisis Center, Violence, Women.
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 30 Nov 2021 06:50
Last Modified: 20 Sep 2024 09:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186864
[thumbnail of Vinetha Ana Himawan.pdf] Text
Vinetha Ana Himawan.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item