Penggunaan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai Antibakteri Vibrio parahaemolyticus Secara In Vitro

Meriana, Nurhabibah (2021) Penggunaan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai Antibakteri Vibrio parahaemolyticus Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu hambatan yang didapati selama kegiatan budidaya berlangsung akibat interaksi yang tidak seimbang antara lingkungan, organisme dan patogen merupakan faktor penyebab munculnya penyakit pada ikan ataupun udang yang dibudidayakan. Virus, parasit, jamur maupun bakteri diduga merupakan faktor penyebab munculnya penyakit. Salah satu contoh bakteri yang didapati sering menyerang organisme budidaya baik ikan, kerang ataupun udang adalah Vibrio parahaemolyticus. Bakteri tersebut menyebabkan penurunan nafsu makan, kerusakan pada anggota tubuh bahkan kematian masal. Hal tersebut tentu merugikan para pembudidaya untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian antibakteri yang berasal dari alam seperti daun sirih merah (Piper crocatum). Hal tersebut karena kandungan senyawa antibakterinya seperti flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin yang diyakini mampu menjadi antibakteri terhadap bakteri V. parahaemolyticus. Penelitian dilakukan di UPT. Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Umbulan, Kabupaten Pasuruan. Waktu pelaksanaan dilakukan pada tanggal 22 Maret 2021 - 10 April 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan ekstrak kasar daun sirih merah (Piper crocatum) sebagai antibakteri terhadap bakteri V. parahaemolyticus secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu dalam kondisi yang terkendali. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis perlakuan ekstrak daun sirih merah yaitu K- (0 ppm), A (25 ppm), B (50 ppm), C (75 ppm), D (100 ppm) dan E (125 ppm). Hasil ini ditunjukkan adanya zona bening pada sekitar kertas cakram akibat dosis perlakuan yang diberikan. Dosis yang menghasilkan ukuran diameter zona bening tertinggi didapatkan dari perlakuan E (125 ppm) dengan rerata zona hambat 9,68 ± 0,13mm. Dosis yang menghasilkan ukuran diameter zona bening terendah didapatkan dari perlakuan A (10 ppm) dengan rerata zona hambat 7,43 ± 0,59 mm. Hubungan antara dosis ekstrak kasar daun sirih merah dengan ukuran diameter zona hambat menghasilkan kurva linier seiring bertambahnya jumlah dosis yang diberikan dengan persamaan y = 0,0266x + 6,3446, dan koefisen determinasi (R²) sebesar 0,84. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan ekstrak sirih merah sebagai antibakteri terhadap V. parahaemolyticus sebesar 84%. Kesimpulan hasil penelitian bahwa ekstrak daun sirih merah dapat digunakan sebagai antibakteri terhadap bakteri V. parahaemolyticus secara in vitro. Diameter zona hambat ekstrak kasar daun sirih merah berkisar antara 6,98 – 9,63, hasil ini termasuk dalam kategori zona hambat yang sedang. Penggunaan antibakteri ekstrak kasar daun sirih merah terhadap bakteri V. parahaemolyticus bersifat bakteriostatik atau mampu menghambat bakteri V. parahaemolyticus.

English Abstract

One of the obstacles encountered during aquaculture activities due to unbalanced interactions between the environment, organisms and pathogens is a factor causing disease in cultured fish or shrimp. Viruses, parasites, fungi and bacteria are thought to be factors that cause disease. One example of bacteria that is often found in the cultivation of fish, shellfish or shrimp is Vibrio parahaemolyticus. These bacteria cause decreased appetite, damage to limbs and even mass death. This is certainly detrimental to cultivators in the short and long term. Efforts that can be made are to offer antibacterials derived from nature such as red betel leaf (Piper crocatum). This is because it contains antibacterial compounds such as flavonoids, alkaloids, tannins and saponins which are believed to be antibacterial against V. parahaemolyticus bacteria. The research was conducted at UPT. Fish and Environmental Health Laboratory, Umbulan, Pasuruan Regency. The implementation time was carried out on March 22, 2021 - April 10, 2021. The purpose of this study was to determine the use of crude extract of red betel leaf as an antibacterial against V. parahaemolyticus bacteria in vitro. This research method used is the experimental method. The experimental method is a method to find the effect of certain treatments under controlled conditions. The research design used was Completely Randomized Design (CRD) using 5 treatments and 3 replications. The treatment doses of red betel leaf extract were K- (0 ppm), A (25 ppm), B (50 ppm), C (75 ppm), D (100 ppm) and E (125 ppm). This result is indicated by the presence of a clear zone around the paper disc due to the treatment dose given. The dose that produced the highest clear zone diameter was obtained from treatment E (125 ppm) with an average inhibition zone of 9.68 ± 0.13mm. The dose that produced the lowest clear zone diameter was obtained from treatment A (10 ppm) with an average inhibition zone of 7.43 ± 0.59 mm. The relationship between the dose of the crude red betel leaf extract and the diameter of the inhibition zone resulted in a linear curve as the number of doses increased with the equation y = 0,0266x + 6,3446 and the coefficient of determination (R²) was 0.84 . This shows that the effect of using red betel extract as an antibacterial against V. parahaemolyticus is 84%. The conclusion of the research is that red betel leaf extract can be used as an antibacterial against V. parahaemolyticus bacteria in vitro. The diameter of the inhibition zone of the crude red betel leaf extract ranged from 6.98 to 9.63, this result was included in the category of moderate inhibition zone. Antibacterial use of red betel leaf crude extract against V. parahaemolyticus bacteria is bacteriostatic or able to inhibit V. parahaemolyticus bacteria.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080082
Uncontrolled Keywords: Daun Sirih Merah, V. parahaemolyticus, In Vitro,Red betel leaf, V. parahaemolyticus, In Vitro.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 29 Nov 2021 07:45
Last Modified: 24 Sep 2024 04:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186820
[thumbnail of Nurhabibah Meriana.pdf] Text
Nurhabibah Meriana.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item