Perbedaan Model Budidaya Terhadap Fluktuasi Kualitas Air Untuk Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Pola Intensif

Ilham, Mochammad Feryrul (2021) Perbedaan Model Budidaya Terhadap Fluktuasi Kualitas Air Untuk Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan merupakan organisme yang hidupnya di lingkungan perairan tawar, payau, maupun laut. Kondisi lingkungan berpengaruh terhadap perubahan organisme akuatik. Kualitas air dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan mengingat air adalah media hidup ikan. Salah satu organisme akuatik yang sering dibudidayakan adalah udang. Udang banyak digemari dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Peningkatan produksi udang vaname perlu dilakukan dengan menerapkan teknologi budidaya intensif. Namun, penerapan teknologi ini akan memunculkan permasalahan baru, yaitu menurunnya daya dukung lingkungan. Manajemen budidaya yang ramah lingkungan perlu diterapkan untuk mempertahankan kualitas air. Oleh karena itu, menjadi penting untuk menganalisa dan mengetahui berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kualitas air. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menentukan model budidaya karena dapat mempengaruhi kontrol kualitas air. Model budidaya yang berkembang saat ini yaitu indoor dan outdoor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan model budidaya dalam mempengaruhi fluktuasi kualitas air untuk pertumbuhan udang vaname (L. vannamei) pola intensif yang dilaksanakan di Instalasi Budidaya Laut (IBL) Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, Laboratorium Perikanan Air Tawar Sumber Pasir dan Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan Divisi Keamanan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Januari - Februari 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif, dengan menggunakan pengamatan secara in situ dan eks situ. Pengamatan secara in situ meliputi pengambilan sampel air, sampling pertumbuhan udang dan pengukuran kualitas air harian, sedangkan secara eks situ meliputi analisis kualitas air mingguan dan analisis kelimpahan bakteri di laboratorium. Data di uji statistik menggunakan rata-rata dua sampel yaitu dengan Uji T dua sampel (independent) atau t-test. Hasil perhitungan menggunakan uji t tidak berpasangan pada Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR) dan Growth Rate (GR) menunjukan ada perbedaan nyata diantara kedua model budidaya. Dimana rata-rata pertumbuhan udang vaname lebih baik pada model budidaya indoor dari pada outdoor. Rata-rata SGR indoor 4,5±0,003 %/hari dan outdoor 3,9±0,003 %/hari sedangkan GR indoor 0,29±0,024 g/hari dan outdoor 0,26±0,017 g/hari. Sedangkan hasil uji t tidak berpasangan terhadap kualitas air berbeda nyata pada suhu, DO, pH serta nitrat dan tidak berbeda nyata terhadap salinitas, amonia dan nitrit. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi yang baik untuk budidaya udang vaname di kedua model budidaya. Rata-rata kelimpahan bakteri indoor berkisar antara 2,2 × 104 – 2,5 × 104 CFU/ml dan outdoor berkisar antara 2,2 × 104 - 2,4 × 104 CFU/ml.

English Abstract

Fish are organisms that live in freshwater environments, brackish and sea. Environmental conditions affect changes in aquatic organisms. Water quality can affect the survival and growth of fish considering that water is a medium for fish to live. One of the aquatic organisms that are often cultivated is shrimp. Shrimp is much-loved and has a fairly high economic value. Increasing the production of vaname shrimp needs to be done by applying intensive cultivation technology. However, the application of this technology will lead to new problems, namely the decline in the carrying capacity of the environment. Environmentally friendly aquaculture management needs to be implemented to maintain water quality. Therefore, it is important to analyze and know the various factors that can affect water quality. One way that can be done is to determine the cultivation model because it can affect water quality control. The currently developing cultivation models are indoor and outdoor. The purpose of this study was to determine the differences in aquaculture models in influencing water quality fluctuations forshrimp (growthvannameiL. vannameithe intensive pattern of)carried out at the Marine Aquaculture Installation (IBL) Prigi, Trenggalek, East Java, the Sand Source Freshwater Fisheries Laboratory and the Results Safety Laboratory. Fisheries Security Division of Fishery Products, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Brawijaya, Malang in January - February 2021. The method used in this study is a comparative descriptive method, using in situ and ex situ observations. In situ observations included water sampling, shrimp growth sampling and daily water quality measurements, while ex situ observations included weekly water quality analysis and analysis of bacterial abundance in the laboratory. The data were statistically tested using an average of two samples, namely the two-sample(independent) or T-testt-test. Calculation results using unpaired t test on the Specific Growth Rate (SGR) and Growth Rate (GR) shows that there is a significant difference between the two cultivation models. Where the average growth of vaname shrimp is better incultivation models indoor than outdoor. The average SGR of indoor is 4.5±0.003 %/day and outdoor is 3.9±0.003 %/day while GR indoor 0.29±0.024 g/day and outdoor is 0.26±0.017 g/day. While the results of the unpaired t test on water quality were significantly different at temperature, DO, pH and nitrate and were not significantly different from salinity, ammonia and nitrite. The results of water quality measurements during the study were still in good condition for vaname shrimp culture in both cultivation models. The average abundance ofbacteria indoor ranged from 2.2 × 104 – 2.5 × 104 CFU/ml and outdoor ranged from 2.2 × 104 - 2.4 × 104 CFU/ml.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080078
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 29 Nov 2021 07:06
Last Modified: 11 Oct 2024 03:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186816
[thumbnail of MOCHAMMAD FERYRUL ILHAM.pdf] Text
MOCHAMMAD FERYRUL ILHAM.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item