Tinjauan Yuridis Pewarisan Saham Perseroan Terbatas Penanaman Modal Dalam Negeri Kepada Ahli Waris Warga Negara Asing

Soraya, Nilna Firkhana (2021) Tinjauan Yuridis Pewarisan Saham Perseroan Terbatas Penanaman Modal Dalam Negeri Kepada Ahli Waris Warga Negara Asing. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penanaman modal di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu penamanan modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA). Melalui kegiatan tersebut, Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) dapat menjadi investor untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) di Indonesia, dengan ketentuan berupa batasan kepemilikan saham pada masing-masing kegiatan usaha. PT PMDN mewajibkan bahwa seluruh modal berasal dari WNI atau modal dalam negeri, sedangkan PT PMA memiliki ketentuan yaitu seluruh atau sebagian sahamnya berasal dari WNA atau modal asing. Kepemilikan saham di Indonesia memiliki negative list terutama untuk dimiliki pihak asing. Negative list secara umum diatur dalam Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yang menyatakan bahwa semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan. Lebih lanjut dalam ayat (4) pasal a quo menjelaskan bahwa bidang usaha atau jenis usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan ditetapkan melalui Peraturan Presiden disusun dalam suatu daftar yang berdasarkan standar klasifikasi tentang bidang usaha atau jenis usaha yang berlaku di Indonesia, yaitu klasifikasi berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan/atau Internasional Standard for Industrial Classification (ISIC). Adapun Hukum waris di Indonesia mengakui tiga unsur utama pewarisan yaitu pewaris, harta warisan, dan ahli waris. Ketiga unsur waris tersebut tidak membatasi subjek ahli waris dan objek warisan, selama mereka memenuhi prinsip warisan, yaitu persyaratan warisan yang timbul dari kematian dan persyaratan ahli waris yang tidak melanggar kepatutan. Adanya hak kebendaan yang melekat pada saham, maka pemilik saham berhak untuk mengalihkannya sebagai obyek waris yang dapat dimiliki oleh para ahli waris. Dengan kata lain, Pewarisan saham dari pewaris WNI kepada ahli waris WNA dapat dilaksanakan. Namun dalam kaitannya dengan objek harta warisan berupa saham perseroan bilamana ahli warisnya adalah WNA harus terlebih dahulu dilihat bidang usaha yang dijalankan perseroan tersebut dapat dimasuki unsur asing. Penelitian ini berfokus pada peralihan saham PT PMDN melalui kewarisan dari WNI kepada WNA. Kewarisan tersebut tentu memiliki prosedur yang berbeda dengan pewarisan saham kepada WNI sebagaimana diatur dalam Pasal 57 ayat (2) UUPT, sebab peralihan ini memiliki resiko perubahan anggaran dasar berupa perubahan kategori PT PMDN menjadi PT PMA dengan persyaratan tertentu. Adapun bila pewaris ingin mewarisi seluruh saham dan tidak menghendaki perubahan tersebut maka perusahaan dapat tetap menjadi PT PMDN dengan pewarganegaraan dan syarat lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis status hukum dari ahli waris yang merupakan WNA dalam suatu pewarisan dengan objek waris berupa saham PT PMDN serta guna mengetahui bagaimana implikasi yuridis atas pewarisan tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif dengan Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach).

English Abstract

Capital investment in Indonesia is categorized into two, including domestic investment (PMDN) and foreign investment (PMA). Through these activities, Indonesian Citizens (WNI) and Foreign Citizens (WNA) can become investors to develop a Limited Company (PT) in Indonesia, with provisions of limits on share ownership in each business activity. PT PMDN requires all capital to come from WNI or domestic capital, while PT PMA requires all or part of its shares to come from WNA or foreign capital. Share ownership in Indonesia has a negative list particularly to own by foreigners. The negative list is generally regulated in Article 12 paragraph (1) of Law No. 25 of 2007 concerning Capital Investment, stating that all business fields or types of business are open to investment activities, except for those that are declared closed and open with requirements. Furthermore, paragraph (4) the a quo article explains that the business fields or types of business that are closed and open with requirements are stipulated by a Presidential Regulation and compiled in a list based on the classification standard of the business fields or types of business in force in Indonesia, which is the classification based on Indonesia Standard Industrial Classification (KBLI) and/ or International Standard for Industrial Classification (ISIC). Meanwhile, inheritance law in Indonesia recognizes three primary elements of inheritance, including heir, inheritance, and heirs. The three elements of inheritance do not limit the subject of heirs and the object of inheritance, as long as they fulfill the principle of inheritance, which are the requirements of inheritance arising from death and the requirements of heirs that do not violate propriety. As material rights are attached to shares, the owner of the shares has the right to transfer them as an object of inheritance that can be owned by the heirs. Alternatively stated, share inheritance from an heir of a WNA to an heir of WNA can be implemented. However, related to the object of inheritance of company shares for foreign heirs, the line of business carried out by the company must first be considered whether it can be entered by foreign elements or not. This research focused on the transfer of PT PMDN shares through inheritance from WNI to WNA. Such inheritance indisputably has a different procedure from share inheritance to WNI as stipulated in Article 57 paragraph (2) of the UUPT because this transfer carries the risk of changing the articles of association of changing the category of PT PMDN to PT PMA with particular conditions. Meanwhile, if the benefactor wants to inherit all shares and does not want the change, the company can remain a PT PMDN with citizenship and other conditions. This study aimed to determine and analyze the legal status of the heirs of WNA in the inheritance with the inherited object of shares of PT PMDN and to determine the juridical implications of this inheritance. In this study, the author used a normative juridical legal research method using the Statute Approach.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520010184
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 24 Nov 2021 03:11
Last Modified: 01 Oct 2024 08:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186766
[thumbnail of NILNA FIRKHANA SORAYA.pdf] Text
NILNA FIRKHANA SORAYA.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item