Analisis Kesesuaian Lahan Dan Daya Dukung Untuk Pengembangan Kawasan Ekowisata Mangrove Tanjung Batu, Sekotong, Lombok Barat. Dr. Rudianto, MA dan Dr. Ir. Guntur, Ms

Utomo, Donik Nuzul Nur (2021) Analisis Kesesuaian Lahan Dan Daya Dukung Untuk Pengembangan Kawasan Ekowisata Mangrove Tanjung Batu, Sekotong, Lombok Barat. Dr. Rudianto, MA dan Dr. Ir. Guntur, Ms. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Sekotong Tengah, Lombok Barat memilki hutan mangrove alami yang menjadi lokasi kawasan ekowisata mangrove dengan nama Ekowisata Mangrove Tanjung Batu, kawasan wisata mangrove ini memiliki luas area sebesar 11 Ha dengan luas ekosistem mangrove 7.7 Ha. Kawawan ini dulunya tidak berfungsi dan sumber daya ini sebelumnya banyak disalah gunakan oleh masyarakat setempat dengan mengeksploitasi mangrove secara terus menerus mengakibatkan kerusakan mangrove dan membuat penurunan keanekaragaman hayati pada lokasi. Oleh karenanya tindakan cepat dilakukan pemerintah setempat untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan Ekowisata Mangrove Tanjung Batu agar fungsi hutan mangrove dapat berfungsi kembali. Ekowisata Mangrove Tanjung Batu ini terbilang masi baru berdiri pada tahun 2019 sehingga kawasan ini membutuhkan data-data dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan ekowisata mangrove dengan data yang dikumpulkan berupa kerapatan mangrove, ketebalan mangrove, pasang surut, biota yang terdapat di kawasan mangrove dan jenis mangrove di lokasi penelitian. Nilai daya dukung kawasan juga diperlukan untuk mengetahui jumlah pengunjung pada suatu kawasan, jika tidak dibatasi dan berlebihan akan merusak ekosistem alami dan keanekaragaman hayati. Pengumpulan data dilakukan dengan metode deskritif kuantitatif yang diperoleh dari observasi lapang, wawancara dan kajian literatur. Data yang telah terkumpul kemudian diolah menggunakan metode SIG (Sistem Informasi Gegorafis). Hasil dari penelitian yang dilakuakan dengan menggunakan metode SIG adalah Ekowisata Mangrove Tanjung Batu merupakan kawasan ekowisata yang sesuai untuk dilakukan kegiatan ekowisata, dimana luas area yang memiliki tingkat kategori sesuai kurang lebih seluas 7.27 Ha yang mencangkup stasiun 2 dan 3. Selain itu kategori tidak sesuai seluas 1.72 Ha yang mencangkup stasiun 1 dan mencangkup area pemukiman lahan terbuka dan mangrove yang belum tumbuh maksimal maka diperlukan usaha peningkatan ekosistem pada stasiun 1 tersebut. Daya dukung yang dapat diterima kawasan Ekowisata Mangrove Tanjung Batu yaitu sebesar 114 orang/hari dengan kegiatan tracking. Melihat potensi kawasan Ekowisata Mangrove Tanjung Batu maka dapat dilakukan penambahan atraksi wisata seperti wisata edukasi, bird watching, dan canoeing dengan menyesuaikan luas kawasan yang ada.

English Abstract

Sekotong Tengah Village, West Lombok has a natural mangrove forest which is used as a mangrove ecotourism area called Tanjung Batu Ecotourism, this mangrove tourism area has an area of 11 hectares with a mangrove ecosystem area of 7.7 hectares. This field was previously not functioning and this resource was previously misused by the local community by continuously exploiting mangroves which resulted in mangrove damage and decreased biodiversity on the site. Therefore, the local government took quick action to turn the area into an Ecotourism area of Tanjung Batu Mangrove so that the function of the mangrove forest can function again. This Tanjung Batu Mangrove Ecotourism is still established in 2019, so this area requires basic data. The purpose of this study was to determine the suitability of mangrove ecotourism land with the data collected in the form of mangrove density, mangrove thickness, tides, biota in the mangrove area, and mangrove species in the research location. The value of the carrying capacity of the area is also needed to determine the number of visitors to an area, if it is not limited and excessive, it will damage the natural ecosystem and biodiversity. The data were collected by using quantitative descriptive methods obtained from field observations, interviews and literature reviews. The data that has been collected is then processed using the GIS (Geographic Information System) method. The results of research carried out using the GIS method are Ecotourism Mangrove Tanjung Batu is an ecotourism area that is very suitable for ecotourism activities, where the area that has the appropriate category level is approximately 7.27 hectares which includes stations 2 and 3. In addition, the category is not suitable. an area of 1.72 hectares which covers station 1, it is necessary to improve the ecosystem at station 1. The carrying capacity that can be received by the Tanjung Batu Mangrove Ecotourism area is 114 people / day with tracking activities. Seeing the potential of the Tanjung Batu Mangrove Ecotourism area, additional tourist attractions can be made, such as educational tours, bird watching, and canoeing by adjusting the size of the existing area.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080051
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 05 Nov 2021 07:18
Last Modified: 24 Sep 2024 07:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186600
[thumbnail of DONIK NUZUL NUR UTOMO.pdf] Text
DONIK NUZUL NUR UTOMO.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item