Ihsan, Daffa (2021) Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus) Terhadap Bakteri Edwardsiella tarda Secara In Vitro. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS dan Ir. Ellana Sanoesi, MP. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penyakit ikan adalah sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. timbulnya penyakit ikan di kolam terjadi karena interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan, dan patogen. penyakit yang sering dijumpai pada budidaya baik pembenihan maupun pembesaran adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Salah satu contoh nya yaitu bakteri Edwardsiella tarda. Permasalahan penyakit infeksi bakterial dapat teratasi dengan manajemen kesehatan ikan melalui usaha pengendalian penyebaran infeksi. Pengendalian yang biasa dilakukan yaitu dengan pemberian obat atau antibakteri seperti bahan-bahan antibiotik melalui kegiatan pencegahan dan pengobatan. daun nangka mengandung anti mikroba antara lain flavonoid, tannin, saponin yang bisa larut dalam air dan dapat bekerja merusak membran sitoplasma dan mendenaturasi protein sel. Penelitian dilakukan di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2021 - juni 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan manfaat ekstrak daun nangka sebagai atibakteri alami terhadap bakteri E. tarda. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang dilakukan melalui percobaan dengan berbagai perlakuan untuk medapatkan hasilnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis perlakuan ekstrak daun nangka yaitu: A (75 ppm), B (150 ppm), C (225 ppm), D (300 ppm) dan E (375 ppm). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun nangka memberikan pengaruh sangat nyata terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri E. tarda dalam uji cakram. Dosis dengan daya hambat paling rendah ada pada perlakuan E (375 ppm) dengan rerata zona hambat 7,34 ± 0,25 mm, sedangkan zona hambat yang paling efektif terdapat pada perlakuan C (225 ppm) dengan rerata 9,70 ± 0,41 mm. Hubungan antara dosis ekstrak daun nangka dengan diameter zona hambat yang terbentuk adalah kuadratik dimana persamaan y= 0,000928x2 - 0,41984x+ 57,441 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,81. Kesimpulan hasil penelitian adalah ekstrak daun nangka dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan dosis yang efektif adalah sebesar 225 ppm. Diameter zona hambat ekstrak kasar tanaman apu-apu berkisar antara 7,34 ± 0,25 mm - 9,70 ± 0,41 mm yang berarti ekstrak daun nangka memiliki aktivitas antibakteri sedang.
English Abstract
Fish disease is something that can cause disturbance to fish, either directly or indirectly. The emergence of fish diseases in ponds occurs due to mismatched interactions between fish, environmental conditions, and pathogens. diseases that are often found in both hatchery and enlargement culture are diseases caused by bacteria. One example is the Edwardsiella tarda bacteria. Bacterial infectious disease problems can be overcome by fish health management through efforts to control the spread of infection. Control that is usually done is by administering drugs or antibacterials such as antibiotic ingredients through prevention and treatment activities. jackfruit leaves contain anti-microbes including flavonoids, tannins, saponins that can dissolve in water and can work to damage the cytoplasmic membrane and denaturate cell proteins. The research was conducted at the Fish Cultivation Laboratory, Fish Disease and Health Division, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Brawijaya University, Malang. The research was conducted in March 2021 - June 2021. The purpose of this study was to explain the benefits of jackfruit leaf extract as a natural antibacterial agent against E. tarda bacteria. The research method used is the experimental method. The experimental method is a method that is carried out through experiments with various treatments to get the results. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) using 5 treatments and 3 replications. The doses of jackfruit leaf extract treatment are: A (75 ppm), B (150 ppm), C (225 ppm), D (300 ppm) and E (375 ppm). The results showed that the jackfruit leaf extract had a very significant effect on the inhibition of the growth of E. tarda bacteria in the disc test. The dose with the lowest inhibition power was in treatment E (375 ppm) with an average inhibition zone of 7.34 ± 0.25 mm, while the most effective zone of inhibition was in treatment C (225 ppm) with a mean of 9.70 ± 0.41 mm. The relationship between the dose of jackfruit leaf extract and the diameter of the inhibition zone formed is quadratic where the equation y = 0.000928x2 - 0.41984x + 57.441 with a coefficient of determination (R2) of 0.81. The conclusion of the research results is that jackfruit leaf extract can inhibit bacterial growth with an effective dose of 225 ppm. The diameter of the apu-apu plant crude extract inhibition zone ranged from 7.34 ± 0.25 mm - 9.70 ± 0.41 mm which means that the jackfruit leaf extract has moderate antibacterial activity.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0521080049 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 05 Nov 2021 07:07 |
Last Modified: | 11 Oct 2024 01:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186592 |
Text
Daffa Ihsan.pdf Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |