Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Pare (Momordica charantia) Terhadap Bakteri Edwardsiella tarda secara In Vitro. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS dan Ir. Ellana Sanoesi, MP.

Putri, Cylia Ayu Adiva (2021) Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Pare (Momordica charantia) Terhadap Bakteri Edwardsiella tarda secara In Vitro. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS dan Ir. Ellana Sanoesi, MP. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliiki wilayah lautan yang lebih besar dari pada wilayah daratanya. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dibidang perikanan yang sangat melimpah. Perikanan secara umum dibagi menjadi dua antara lain perikanan tangkap dan perikanan budidaya.Tingginya permintaan perikanan menyebabkan semakin tinggi tuntutan untuk menaikkan produksi perikanan di wilayah Indonesia. Namun sering kali terdapat kendala dalam kegiatan produksi seperti munculnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Munculnya penyakit pada kawasan budidaya disebabkan adanya tidak keseimbangan antara inang, pathogen dan lingkungan. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri yaitu Edwardsielliosis. Edwardsielliosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. tarda. Pengobatan yang sering dilakukan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri biasanya dengan pemberian antibiotik. Namun pengobatan dengan menggunakan antibiotik yang terus menerus akan memberikan dampak negatif seperti menyebabkan resisten pada bakteri, mampu menyebabkan residu dan mampu mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun pare (M. charantia) terhadap aktivitas zona hambat bakteri E. tarda secara in vitro. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Apil 2021. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar daun pare terhadap zona hambat bakteri E. tarda secara in vitro. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis perlakuan ekstrak daun pare yaitu: A (50 ppm), B (100 ppm), C (150 ppm), D (200 ppm) dan E (250 ppm). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan ekstrak daun pare (M. charantia) memberikan pengaruh sangat nyata terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri E. tarda dalam uji cakram. Dosis dengan daya hambat paling tinggi pada perlakuan C (150 ppm) dengan rerata zona hambat 11,29 ± 0,35 mm, sedangkan dosis dengan daya hambat paling rendah terdapat pada perlakukan A (50 ppm) dengan rerata zona hambat 9,07± 0,66 mm. Hubungan antara dosis ekstrak daun pare (M. charantia) dengan diameter zona hambat yang terbentuk adalah pola kuadratik dimana persamaan y = 0,00018x2 - 0,055x + 13,227 dengan koefisien determinasi (R2 ) sebesar 0,78. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu ekstrak daun pare (M. charantia) dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan dosis yang efektif adalah sebesar 150 ppm. Diameter zona hambat yang diperoleh dari pemberian ekstrak daun pare berkisar antara 89,07± 0,66 mm - 11,29 ± 0,35 mm, yang berarti ekstrak daun pare (M. charantia) memiliki aktivitas antibakteri sedang hingga kuat.

English Abstract

The territory of Indonesia has a larger ocean area than its land area. Indonesia has a substantial number of natural resources especially in the fisheries sector. Fisheries are generally divided into two, namely capture fisheries and aquaculture. The high demand for fish causes an increasing demand to increase fishery production in Indonesia. However, there are often obstacles in production activities, such as the emergence of diseases caused by bacteria. The emergence of diseases in cultivated areas are caused by an imbalance between the host, pathogen and the environment. One of the diseases caused by bacteria is Edwardsielliosis. Edwardsielliosis is a disease caused by the bacterium E. tarda. Treatment for the diseases caused by bacteria is usually by giving antibiotics. However, treatment using antibiotics continuously will have negative impacts such as causing resistance to bacteria, being able to cause residues and being able to pollute the environment. The purpose of this study was to determine the effect of giving bitter melon (M. charantia) leaf crude extract by in vitro agar media of the E. tarda bacterial to measure the formation of inhibition zone. This research was conducted at the Fish Cultivation Laboratory, Fish Disease and Health Division, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Brawijaya University, Malang. The research was conducted in March - April 2021. The research purpose was to determine effect of bitter melon leaf in the inhibition zone of bacteria E. tarda in vitro. The method used in this study was the experimental method. The experimental design used was Completely Randomized Design (CRD) in English or Rancangan Acak Lengkap (RAL) in Indonesia using 5 treatments and 3 replications. The treatment dosage of bitter melon leaf extract in the experiments were: A (50 ppm), B (100 ppm), C (150 ppm), D (200 ppm) and E (250 ppm). The results showed that the use of bitter melon leaf crude extract (M. charantia) had a very significant effect on the inhibition of the growth of E. tarda bacteria in the disc test. The dose with the highest inhibition power was in treatment C (150 ppm) with an average inhibition zone of 11.29 ± 0.35 mm, while the dose with the lowest inhibition was found in treatment A (50 ppm) with an average inhibition zone of 9.07 ± 0 .66mm. The relationship between the dose of bitter melon (M. charantia) leaf extract and the diameter of the inhibition zone formed is quadratic where the equation y = 0,00018x2 - 0,055x + 13,227 with a coefficient of determination (R2) of 0.78. The conclusion of this study is that bitter melon leaf crude extract (M. charantia) can inhibit bacterial growth with an effective dose of 150 ppm. The diameter of the inhibition zone of the crude extract of M. charantia plants ranged from 89.07 ± 0.66 mm - 11.29 ± 0.35 mm, which means that the extract of bitter melon (M. charantia) leaves had moderate to strong antibacterial activity.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080048
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 05 Nov 2021 07:01
Last Modified: 24 Feb 2022 03:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186588
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
CYLIA AYU ADIVA PUTRI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item