Penambahan Konsorsium Bakteri dan Aerasi pada Upaya Penurunan Bahan Organik Air Sisa Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Prof. Dr. Ir. Diana Arfiati, MS

Alvateha., Dini (2021) Penambahan Konsorsium Bakteri dan Aerasi pada Upaya Penurunan Bahan Organik Air Sisa Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Prof. Dr. Ir. Diana Arfiati, MS. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Air limbah tambak udang yang akan dibuang ke perairan umum harus memenuhi baku mutu agar tidak menyebabkan pencemaran. Penambahan konsorsium bakteri dan aerasi diduga mampu mempercepat penurunan bahan organik. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan penurunan kadar bahan organik yang tercepat pada air sisa budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) dengan penambahan konsorsium bakteri dan aerasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari 2021 di Laboratorium Perikanan Air Tawar, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Sumberpasir, Pakis, Malang, Jawa Timur. Sampel air limbah diambil dari PT. Anugerah Tanjung Gumukmas Kabupaten Jember setelah masa akhir budidaya dengan beberapa botol dan dimasukan ke dalam cool box untuk perjalanan kurang lebih 5 jam. Setelah sampai di Laboratorium sampel didiamkan sampai pada suhu ruang sebelum digunakan. Penelitian dilakukan dalam metode ekperimen, disusun dalam rancangan acak lengkap menggunakan 6 perlakuan yakni perlakuan aerasi, tanpa aerasi, dengan tutupan, kontrol aerasi, kontrol tanpa aerasi, dan kontrol dengan tutupan dengan 4 kali ulangan. Sebanyak 3 liter air limbah dimasukkan ke dalam toples volume 10 liter dan setiap toples selanjutnya ditambahkan konsorsium bakteri (berupa bubuk, merk dagang Bio 2000) sebanyak 9 gram kecuali toples kontrol yang hanya berisi air limbah. Berdasarkan uji Tukey hasil terbaik dalam penurunan bahan organik didapatkan pada perlakuan tutupan dengan penambahan konsorsium bakteri pada jam ke-30 yang mengalami penurunan 99,34%,dari kadar bahan organik awal 61 mg/L menjadi 0,4 mg/L. Penurunan bahan organik terendah terdapat pada perlakuan penambahan konsorsium bakteri dan aerasi dengan presentase penurunan sebesar 87,55% dari kadar awal 61 mg/L menjadi 7,6 mg/L pada jam ke-30. Perlakuan penambahan konsorsium bakteri tanpa aerasi mampu menurunkan kadar bahan organik sebesar 94,59% dengan kadar bahan organik awal sebesar 61 mg/L menjadi 3,3 mg/L, yang artinya perlakuan ini lebih efektif dalam menurunkan kadar bahan organik dibandingkan dengan perlakuan aerasi. Penambahan aerasi dan konsorsium bakteri pada jam ke-186 mampu menurunkan kadar karbondioksida terbaik dari kadar awal 29,6 mg/L menjadi 0 mg/L. Penurunan kadar karbondioksida terendah (penurunan sebesar 88,18%) diperoleh pada perlakuan kontrol dengan toples ditutup dari kadar karbondioksida awal sebesar 29,6 mg/L menjadi 3,5 mg/L. Perlakuan penambahan konsorsium bakteri tanpa aerasi mampu menurunkan kadar karbondioksida sebesar 89,86% pada jam ke-186 dari kadar awal karbondioksida 29,6 mg/L menjadi 3 mg/L. Kualitas air dapat mempengaruhi kerja dari bakteri yang menguraikan bahan organik dan menghasilkan karbondioksida. Perlakuan terbaik dalam menurunkan bahan organik ialah dengan menggunakan tutupan. Perlakuan terbaik dalam menurunkan kadar karbondioksida ialah dengan penambahan aerasi. Perlakuan terbaik dalam menurunkan bahan organik dan karbondiosida secara bersamaan ialah dengan penambahan konsorsium bakteri dengan aerasi.

English Abstract

Shrimp pond waste water was to be discharged into public waters must meet water quality standards, so as not to cause water pollution. The addition of a bacteria consortium and aeration was presumed to be able to accelerated the decreases of organic matter. The aim of this study was to obtain the fastest decreases of organic matter content in the waste water of Vaname shrimp (Litopenaeus vannamei) cultivation with the addition of a bacteria consortium and aeration. The research was conducted from January to February 2021 in the Laboratory of Freshwater Aquaculture, Fisheries and Marine Science Faculty, Brawijaya University, Sumberpasir, Pakis, Malang, East Java. Waste water samples were taken from PT. Anugerah Tanjung Gumukmas, Jember, East Java after the end of cultivation with a 1,5 liter bottle and put in a cool box for the trip ± 5 hours. After arriving at the laboratory, the samples were allowed to stand at room temperature before use. The research was conducted in an experimental method, arranged in a completely randomized design using 6 treatments, namely aeration treatment, without aeration, cover, aeration control, non aeration control, and cover control with 4 replications. A total of 3 liters of waste water was put into a 10 liter jar and each jar was then added with 9 grams of bacterial consortium (in the form of powder, Bio 2000 trademark), except for the control jar which only contained wastewater. Based on the Tukey test, the best results in decrease of organic matter were obtained in the cover treatment with the addition of a bacterial consortium at the 30th hour which decreased 99.34%, from the initial organic matter content was 61 mg/L to 0.4 mg/L. The lowest decrease in organic matter was found in the addition of a bacterial consortium and aeration with a percentage decrease of 87.55% from the initial level of 61 mg/L to 7.6 mg/L at the 30th hour. The addition of a consortium of bacteria without aeration was able to decrease the organic matter content by 94.59% with the initial organic matter content of 61 mg/L to 3.3 mg/L, which means that this treatment was more effective in decreased the organic matter content compared to aeration treatment. The addition of aeration and bacterial consortium at the 186th hour can decreased the best carbon dioxide levels from the initial level 29.6 mg/L to 0 mg/L. The lowest decrease in carbon dioxide levels (a decrease of 88.18%) was obtained in the control treatment with the jar closed from the initial carbon dioxide content of 29.6 mg/L to 3.5 mg/L. The addition of a consortium of bacteria without aeration was able to reduce carbon dioxide levels by 89.86% at the 186th hour from the initial carbon dioxide level of 29.6 mg/L to 3 mg/L. Water quality can affect the work of bacteria that break down organic matter and produce carbon dioxide. The best treatment for decrease organic matter was used a cover. The best treatment for decrease carbon dioxide levels was the addition of aeration. The best treatment for decrease organic matter and carbon dioxide together was by added a bacteria consortium with aeration.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080027
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 04 Nov 2021 06:42
Last Modified: 24 Feb 2022 04:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186487
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
- DINI ALVATEHA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item