Penyerapan Nitrogen, Fosfor, Kalium dan Logam Seng (Zn) Pada Tanaman Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) dengan Variasi Penambahan Coal Fly Ash di Media Tanah dan Tanah Agregat Sintesis. Fajri Anugroho, S.TP., M.Agr., Ph.D dan Prof. Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS

Kusumawardhani, Septi (2021) Penyerapan Nitrogen, Fosfor, Kalium dan Logam Seng (Zn) Pada Tanaman Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) dengan Variasi Penambahan Coal Fly Ash di Media Tanah dan Tanah Agregat Sintesis. Fajri Anugroho, S.TP., M.Agr., Ph.D dan Prof. Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk akan menimbulkan peningkatan kebutuhan penduduk dan dapat limbah dan sampah. Limbah ini bisa berupa sampah organik, sampah non organik dan sampah B3. Data sampah terangkut di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 32.219,55 m2 (BPS, 2020). Limbah B3 yang dikelola pada tahun 2019 mencapai 44.883.734,47 ton (Direktorat Jendral Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, 2019). Coal fly ash merupakan salah satu limbah B3 yang jumlahnya banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu kandungan terbesar dalam coal fly ash adalah logam berupa seng (Zn). Fitoremediasi adalah penggunaan berbagaitanaman untuk ekstrak, mengangkut, menghentikan atau menurunkan kontaminan dari tanah dengan cara penyerapan langsung (Sing, 2013). Pada penelitian kali ini, dipilih tanaman bunga matahari karena tanaman ini mampu menstranslokasikan seng, yang membuktikannya dapat diandalkan untuk fitoremediasi tanah yang tercemar seng (Soares, 2021). Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kandungan nutrien nitrogen, fosfor, kalium dan logam seng pada tanaman bunga matahari yang ditanam pada media tanah tercemar coal fly ash. Metode fitoremediasi dipilih karena salah satu metode pemulihan tanah dengan harga yang terjankau. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan yakni kontrol, perlakuan tanah agregat tanpa coal fly ash, tanah agregat sintesis ditambahkan 20%, 40%, 50% dan 60% coal fly ash. Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian dapat disimpulkan bahwa kandungan nitrogen untuk setiap vii perlakuannya memiliki hasil berbeda nyata pada dimana P1 memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan P2, P3, P4, P5 dan P6. Kandungan fosfor menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada setiap perlakuan. Namun, kandungan fosfor pada P1 dan P2 memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan perlakuan lainnya. Kandungan kalium memiliki hasil yang berbeda nyata, dimana P1 memiliki nilai yang lebih tinggi dari perlakuan P2, P3, P4, P5 dan P6 yang memiliki kandungan kalium hampir sama sedangkan, untuk kandungan seng memiliki hasil yang tidak berbeda nyata, dimana semua perlakuan memiliki kandungan seng yang hampir sama. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil atau kandungan seng yang ada pada tanaman bunga matahari. Rata-rata penyerapan nitrogen paling tinggi yakni pada P1 dan rata-rata penyerapan nitrogen terendah yakni pada P6. Jika dibandingkan antara kandungan nitrogen pada kedua perlakuan tersebut dengan penyerapan nitrogen oleh tanaman bunga matahari maka dapat dikatakan bahwa tanaman bunga matahari pada penelitian ini menyerap nitrogen paling tinggi pada perlakuan ini. P1 yang memiliki kandungan nitrogen paling besar. Rata-rata penyerapan fosfor, nilai tertinggi terdapat pada P2 dan nilai terendah terdapat pada P4. Namun, penyerapan fosfor oleh tanaman bunga matahari tidak jauh berbeda pada tiap perlakuannya karena kandungan fosfor juga memiliki nilai yang tidak berbeda nyata sedangkan, nilai rata-rata penyerapan kalium didapatkan nilai tertinggi yakni pada P1 dan terendah pada P6. Hal ini bisa dikarenakan pengaruh perlakuan yang diberikan, dimana coal fly ash juga berpengaruh terhadap kadar kalium yang ada di dalam tanah sehingga, tingkat penyerapan kalium untuk setiap perlakuannya berbeda. Nilai rata-rata penyerapan seng, didapatkan nilai tertinggi pada P2 dan terendah P4. Penyerapan seng oleh tanaman bunga matahari memiliki nilai yang tidak berbeda jauh satu sama lainnya.

English Abstract

Increasing the population will lead to an increase in the needs of the population and can be waste.this waste can be in the form of organic waste, non-organic waste and B3 waste. Garbage data in Indonesia in 2019 reached 32.219,55 m2 (BPS, 2020). B3 waste managed in 2019 reached 44.883.734,47 tons (Directorate General of Waste, Waste and Hazardous Toxic Materials Management, 2019). Coal fly ash is one of the large amounts of B3 waste and spread throughout Indonesia. One of the largest content in coal fly ash is zinc metal (Zn). Phytoremediation is the use of various crops to extract, transport, stop or degrade contaminants from the soil by direct absoption (Sing, 2013). In the study, sunflower plants were chosen because this plant is able to translocate zinc, which proves it can be relied upon for phytoremediation of zinc-contaminated soil (Soares, 2021). The purpose of this study is to determine the nutrient content of nitrogen, phosphorus, potassium and zinc metals in sunflower plants grown in soil media contaminated with coal fly ash. The pythoremediation method was chosen because of the one the methods of land recovery at reasonable price. This study consisted of 6 treatments namely control, aggregate soil treatment without coal fly ash, soil aggregate synthesis added 20%, 40%, 50% and 60% coal fly ash. Based on the conlusions of the research can be concluded that the nitrogen content for each treatment has a noticeable different result where P1 has a higher value compared to the treatment of P2, P3, P4, P5 and P6. Phosphorus content shows no noticeable difference in each treatment. However, phosphorus content in P1 and P2 has a ix greater value than other treatments. Potassium content has a real different result, whereas P1 has a high value than the treatment of P2, P3, P4, P5 and P6 that have almost the same potassium content whereas, for zinc content has no real different result, where all treatments have the same zinc content. This indicates that the treatment does not have a significant influence on the yield or zinc content of sunflower plants. The higest average nitrogen absorption is at P1 and the lowest nitrogen absorption average is at P6. When compared between the nitrogen content in both treatments with the absoption of nitrogen by sunflower plants, it can be said that sunflower in this research absorbed the highest nitrogen in this treatment. P1 has the largest nitrogen content. The average absorption of phosphorus, the highest value is in P2 and the lowest value is in P4. However, the absorption of phosphorus by sunflower plants is not much different in each treatment because the phosphorus content also has a valuethat dose not different, whereas the average value of potassium absoption is obtained the highest value, namely at P1 and the lowest in P6. This can be due to the influence of the treatment given, where coal fly ash also affects the level of potassium in the soil so, the rate of absorption of potassium for each treatment is different. The average value of zinc absorption, obtained the highest value in P2 and the lowest P4. The absorption of zinc by sunflower plants has a value that does not different much from each other.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521100162
Uncontrolled Keywords: coal fly ash, fitoremediasi, tanaman bunga matahari,coal fly ash, phytoremediation, sunlower plant
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 03 Nov 2021 06:33
Last Modified: 24 Feb 2022 07:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186397
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
SEPTI KUSUAWARDHANI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item