Pengaruh Variasi Rasio Selulosa Pada Proses Ekstraksi Terhadap Karakteristik Membran Selulosa Asetat Putri Setiani, ST. MES. Ph.D, dan Dr. Ir. J. Bambang Rahadi W, MS.

Nuhanabilah, Salwa (2021) Pengaruh Variasi Rasio Selulosa Pada Proses Ekstraksi Terhadap Karakteristik Membran Selulosa Asetat Putri Setiani, ST. MES. Ph.D, dan Dr. Ir. J. Bambang Rahadi W, MS. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan teknologi membran sebagai unit pengolah limbah cair dan gas saat ini banyak digunakan dalam proses pemisahan karena prosesnya yang sangat sederhana, dan tergolong sebagai clean technology. Pelepah pisang digunakan sebagai bahan selulosa dalam penelitian ini karena pemanfaatannya yang masih kurang, dan serat limbah pohon pisang memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi yaitu hingga 63%. Penelitian ini berusaha mendapatkan perbandingan bahan selulosa dengan pelarutnya pada proses ekstraksi yang memiliki karakteristik terbaik dalam pembuatan membran selulosa. Dengan melakukan tiga perlakuan yaitu variasi rasio bahan selulosa dan pelarut, masing-masing 0,55:25; 0,74:25; dan 1,11:25 (v/v), dan dilakukan dengan 3 ulangan. Perbandingan rasio bahan selulosa dengan pelarutnya pada proses ekstraksi yang memiliki karakteristik terbaik adalah 1,11:25 (v/v), karena memiliki ketebalan yang paling besar yaitu 0,088 mm, kadar air yang paling tinggi: 12,54%, porositas yang paling kecil: 14,56%, dan kuat tarik yang paling besar: 8,44 KPa, namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai elongasi membran. Pada hasil uji FTIR-nya terdapat gugus fungsi C-O Asetil yang membuktikan proses asetilasi selulosa asetat berhasil dilakukan. Dan pada hasil uji SEM didapatkan ukuran pori pada membran yang berkisar antara 20-80μm.

English Abstract

The development of membrane technology as a unit for treating liquid and gas waste is widely used in the separation process because the process is straightforward and classified as clean technology. Banana stalks are used in this study because their utilization is still insufficient, and banana tree waste fibers have a high cellulose content of up to 63%. This study seeks to obtain a comparison of cellulose material with its solvent in the extraction process which has the best characteristics in the manufacture of cellulose membranes. By doing three treatments, namely the variation of the ratio of cellulose material and solvent, each 0.55:25, 0.74:25, and 1.11:25 (v/v), with 3 replications. The ratio of the cellulose material to the solvent in the extraction process which has the best characteristics is 1.11:25 (v/v), because it has the largest thickness: 0.088 mm, the highest water content: 12.54%, the smallest porosity: 14.56%, and the greatest tensile strength: 8.44 KPa, but did not have a significant effect on the elongation value of the membrane. In the FTIR test results, there is a C-O Acetyl functional group which proves the acetylation ix process of cellulose acetate has been successfully carried out. And the results of the SEM test showed that the pore size on the membrane ranged from 20-80μm.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0521100161
Uncontrolled Keywords:	Membran Selulosa Asetat, Perbandingan Rasio Bahan, Pengujian Karakteristik,Cellulose Acetate Membrane, Comparison of Material Ratio, Characteristics Test.
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	03 Nov 2021 06:28
Last Modified:	24 Feb 2022 02:03
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186394

Text (DALAM MASA EMBARGO) Salwa Nuhanabilah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item