Pangestu Aji, Rino (2021) Aktivitas Antagonis B. Subtilis Terhadap Bakteri Vibrio Parahaemolyticus Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peningkatan produksi udang masih banyak menghadapi kendala sehingga sering mengalami kegagalan dan produksinya rendah. Upaya peningkatan produksi udang vaname (L. vannamei) banyak dilakukan dengan melalui berbagai pengembangan. Penyakit pada budidaya udang vaname terjadi dikarenakan beberapa faktor diantaranya yaitu berasal dari lingkungan budidaya itu sendiri. Pada prinsipnya penyakit yang menyerang udang budidaya datang dari proses hubungan antara tiga faktor yaitu kualitas air, kondisi inang dan adanya pathogen. Ketiga faktor ini menjadi komponen dalam kesehatan budidaya udang. Keseimbangan antara ketiga unsur yang ada akan mempengaruhi kualitas air yang ada pada media budidaya udang vaname. Udang yang terinfeksi bakteri V. parahaemolyticus memiliki ciri seperti kerusakan insang, lesu dan hilangnya nafsu makan serta kematian yang signifikan. Udang vaname yang telah terinfeksi V. parahaemolyticus mengalami tingkat kematian 6 % dengan dosis infeksi 106 CFU/ml. Infeksi V. parahaemolyticus pada udang terjadi pada fase juvenile sampai dewasa. Tubuh udang berubah warna menjadi kemerahan dan mengakibatkan kematian. Kematian udang akibat bakteri ini mencapai 1-20 %. Bakteri B. subtilis banyak digunakan sebagai produk bioteknologi secara oral untuk memperbaiki saluran pencernaan dalam bentuk probiotik. Spesies bakteri B. subtilis memiliki sifat antagonistik terhadap bakteri gram negatif. Peranan ini dapat digunakan untuk mengendalikan bakteri gram negatif yang merugikan. Senyawa bakteriosin yang dihasilkan oleh bakteri B. subtilis menjadi antibiotik alami yang dihasilkan dari proses metabolisme. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2021 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Konsentrasi bakteri B. subtilis yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan yaitu A (101 CFU/ml), B (105 CFU/ml), C (109 CFU/ml), D (1013 CFU/ml) dan E (1017 CFU/ml). Hasil perhitungan rerata zona bening pada penelitian mulai dari perlakuan A sebesar 1,90±0,55 mm, B sebesar 3,10±0,45 mm, C sebesar 5,39±0,52 mm, D sebesar 6,33±0,28 mm dan E sebesar 3,75±0,33 mm. Hasil pengujian Polynominal Orthogonal diketahui nilai maksimum dari konsentrasi bakteri B. subtilis yaitu sebesar 1,35 x 1011 CFU/ml dengan nilai R2 = 0,89.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052108 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan |
Depositing User: | Unnamed user with username agussusilo |
Date Deposited: | 02 Nov 2021 07:53 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 08:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186339 |
![]() |
Text
Rino Pangestu Aji.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |