Basyair, Azizah Fairuz (2021) Rekayasa Pendinginan Evaporatif Lingkungan Termal Rumah Tinggal. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
"Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa hanya memiliki 2 macam musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau umumnya terjadi terhitung dari bulan April hingga September. Terpantau dari data cuaca online BMKG disimpulkan bahwa rata-rata temperatur tertinggi pada bulan April 2019 lebih tinggi disbandingkan dengan temperatur maksimal April 2017. Warga negara tropis termasuk Indonesia berusaha untuk tetap merasa nyaman di rumah tinggalnya dengan cuaca yang sedang tinggi-tinggi nya ketika musim kemarau. Beberapa usaha yang dapat dilakukan yaitu memasang pendingin buatan seperti, Air Conditioner (AC), kipas angin, ventilating fan, cooling pack, exhaust fan, atau dengan penghawaan alami seperti tanaman dan evaporative cooler. Evaporative cooler yang terdapat di rumah tinggal berupa kolam nantinya akan dipantau pepengaruhnya sebagai pendingin alami kemudian dibandingkan dengan rumah tinggal tanpa pendingin alami maupun buatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental dan komparatif, berawal dari pengamatan pemilik rumah tinggal yang memiliki kolam di pekarangannya dan pengaruhnya terhadap temperatur ruang disekitarnya. Penelitian ini dilakukan guna memastikan apakah kolam dengan pancuran airnya dapat dijadikan sebagai pendinginan alami pada rumah tinggal atau tidak. Penelitian ini akan dilakukan pada dua rumah tinggal, yang satu memiliki kolam dengan pancuran air dan satunya lagi tidak memiliki kolam di pekarangannya. Lokasi rumah tinggal yang diteliti terletak di perumahan Suvarna Padi, kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Jarak antar kedua rumah tinggal mencapai 27 meter, memiliki denah tipikal, dan berorientasi ke arah selatan. Kriteria yang didapat dari penelitian ini ada dua, yaitu pengaruh ketinggian pancuran air terhadap suhu udara dan pengaruh jarak pancuran air terhadap suhu udara. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa RDK (Rumah Dengan Kolam) memiliki suhu udara lebih rendah dibanding RTK (Rumah Tanpa Kolam). Suhu tertinggi biasanya didapati pada titik ukur yang berada di RTK. Selisih penurunan suhu mencapai 5 derajat celcius. Jarak antara pancuran air juga berpengaruh dalam menurunkan suhu udara, semakin rapat jaraknya maka semakin memungkinkan menurunkan suhu udara sekitar 2-5 derajat celcius."
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052107 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 600 Technology (applied Sciences) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Unnamed user with username agussusilo |
Date Deposited: | 26 Oct 2021 04:49 |
Last Modified: | 25 Feb 2022 15:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/186031 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
SKRIPSI_FT_AZIZAH FAIRUZ BASYAIR_175060501111024 - Azizah Fairuz.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (8MB) |
Actions (login required)
View Item |