Martiani, Wiwid Dwi (2021) Eksistensi Tradisi Keduk Beji Pada Sumber Air Beji di Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Kabupeten Ngawi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia memiliki letak sangat strategis dan tanah yang subur dengan kekayaan alam melimpah ruah. Sehingga memiliki ragam sumber daya alam dan ekosistemnya masih terjaga yang pada umumnya memiliki potensi produksi sumber air yang berlimpah dan memiliki kualitas yang tinggi. Sumber mata air merupakan tempat dimana air tanah keluar menjadi aliran permukaan. Topografi daerah mempengaruhi ada atau tidaknya mata air, daerah seperti lereng yang terdapat batuan berpori mengandung banyak air. Indonesia juga merupakan bangsa yang memiliki ragam budaya. Terdapat budaya yang menjadikah ciri khas dari suatu daerah yaitu budaya petik laut, larung sesaji, nyadran, Keduk Beji dan masih banyak lainnya. Tradisi tersebut dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta bentuk penghormatan kepada leluhur mereka yang sudha mewarisi tradisi tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan sejarah muncullnya tradisi Keduk Beji, mendiskripsikan pelaksanaan tradisi Keduk Beji serta tujuan dilaksanakannya. Mendeskripsikan upaya masyarakat untuk mempertahankan tradisi Keduk Beji. Mendeskripsikan dampak eksistensi tradisi Keduk Beji pada masyarakat Desa Tawun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif dengan sumber data dari data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini tidak menguunakan populasi namun menggunakan situais sosial yang meliputi tiga yaitu elemen aktor yakni Kepada Desa Tawun, Juru Kunci, ketua panitia, panitia dan pedagang. Elemen aktivitas yakni kegiatan Keduk Beji dan elemen tempat adalah Sumber Air Beji di Desa Tawun. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Metode analisis data yang dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif guna menganalisis hasil dari wawancara dan pengumpulan data dengan model interaksi Miles dan Huberman. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah tradisi Keduk Beji merupakan tradisi dari warisan leluhur yang dilaksanakan setelah panen raya dna sesuai dengan penanaggalan Jawa Islam. Inti dan puncak tradisi Keduk Beji adalah pengedukan Sumber Air Beji yang dilkaukan oleh para laki-laki Desa Tawun dan pergantian air kendi yang ada di dalam Sumber Air Beji yang dilakukan oleh juru kunci. Tujuan utama tradisi Keduk Beji adalah sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka Eyang Ludro Joyo dan ucapan rasay syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat Desa Tawun tetap mempertahankan tradisi Keduk Beji karena adanya faktor pendukung yaitu masih adanya semangat masyarakat yang masih ingin menjaga tradisi, antusiasme masyarakat, masih ada generasi yang meneruskan dan dukungan pemerintah. Namun juga terdapat faktor penghambat yaitu masih adanya masyarakat merasa tradisi Keduk Beji kurang relevan dengan era modern, namun selain itu tidak ada penghambat lainnya dikarenakan sudah tertutupi oleh faktor pendorong lainnya. Terdapat pemanfataan Sumber Air Beji selain digunakan sebagai tempat dilaksanakan tradisi Keduk Beji yaitu dalam bidang irigasi dalam membantu petani di Desa Tawun. Lalu bagi bidang perikanan yaitu mejaga dan melestrikan hewan bulusviii dan ikan lain yang dikeramatkan serta dalam bidang wisata yaitu mengisi kolam pemandian di taman wisata Tawun. Terdapat dampak eksistensi tradisi Keduk Beji yaitu berdampak secara ekonomi dan sosial. Saran bagi lembaga akademis agar mampu menjadikan suatu bahan infromasi untuk penelitian lebih lanjut dan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai eksistensi tradisi pada sumber air mengingat keterbatas penelitian ini. Bagi pemerintah Kabupaten Ngawi mampu memberikan dukungan baik berupa materi dan moril kepada pihak yang bersnagkutan langsung agar tradisi Keduk Beji tetap terjaga sehingga dapat menjaga Sumber Air Beji melalui tradisi Keduk Beji. Bagi masyarakat diharapkan untuk masyarakat Desa Tawun dalam melestarikan tradisi Keduk Beji untuk tetap berpartisipasi dalam pelaksanaannya agar tradisi ini tidak hilang oleh zaman dan tetap dilestarikan
English Abstract
Indonesia has a very strategic location and fertile land with abundant natural wealth. So that it has a variety of natural resources and its ecosystem is still maintained which in general has the potential to produce abundant and high quality water sources. Springs are places where groundwater comes out into surface runoff. The topography of the area affects the presence or absence of springs, areas such as slopes that contain porous rocks containing a lot of water. Indonesia is also a nation that has a variety of cultures. There is a culture that is characteristic of an area, namely the culture of picking sea, larung offerings, nyadran, Keduk Beji and many others. This tradition is carried out by the community as a form of gratitude to God Almighty and a form of respect for their ancestors who have inherited the tradition. The purpose of this study is to describe the history of the emergence of the Keduk Beji tradition, to describe the implementation of the Keduk Beji tradition and the purpose of its implementation. Describe the community's efforts to maintain the Keduk Beji tradition. Describe the impact of the existence of the Keduk Beji tradition on the Tawun Village community. This research was conducted in June 2021. The method used in this study is a qualitative descriptive type with data sources from primary data and secondary data. In this study, we did not use the population but used a social situation which included three elements, namely the actor element, namely the Tawun Village, Juru Kunci, chairman of the committee, committee and traders. The activity element is the Keduk Beji activity and the place element is the Beji water source in Tawun Village. The data collection technique in this study used purposive sampling. Collecting data using observation, documentation and interviews. The data analysis method was carried out in a qualitative descriptive way to analyze the results of interviews and data collection with the Miles and Huberman interaction model. The results obtained from this study are the Keduk Beji tradition is a tradition from ancestral heritage which is carried out after the harvest and in accordance with the Javanese Islamic calendar. The core and peak of the Keduk Beji tradition is the cleaning of the Beji water source which is carried out by the men of Tawun Village and the replacement of the water jug in the Beji water source carried out by the caretaker. The main purpose of the Keduk Beji tradition is as a form of respect for their ancestors, Grandmother Ludro Joyo and an expression of gratitude to God Almighty. The people of Tawun Village continue to maintain the Keduk Beji tradition because of the supporting factors, namely the spirit of the people who still want to keep the tradition, the enthusiasm of the community, there are still generations who continue and support from the government. However, there are also inhibiting factors, namely there are still people who feel that the Keduk Beji tradition is less relevant to the modern era, but apart from that there are no other obstacles because it has been covered by other driving factors. There is a use of Beji water sources besides being used as a place to carry out the Keduk Beji tradition, namely in the field of irrigation in helping farmers in Tawun Village. Then for the fishery sector, namely protecting and preserving turtles and other fish that are sacred as well as in the tourism sector,x namely filling the bathing pool in the Tawun tourist park. There is an impact on the existence of the Keduk Beji tradition, which has an economic and social impact. Suggestions for academic institutions to be able to make an information material for further research and conduct further research on the existence of traditions in water sources considering the limitations of this research. For the Ngawi Regency government, it is able to provide material and moral support to those directly involved so that the Keduk Beji tradition is maintained so that it can maintain Beji water sources through the Keduk Beji tradition. For the community, it is hoped that the people of Tawun Village in preserving the Keduk Beji tradition to continue to participate in its implementation so that this tradition is not eroded by the times and is preserved
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052108 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing) |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Samsul Arifin |
Date Deposited: | 25 Oct 2021 06:52 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 07:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/185962 |
Text
fix-WIWID DWI MARTIANI.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |