Analisis Peran Perempuan Dalam Pembangunan Perikanan Dan Kelautan Di Usaha Budidaya Rumput Laut Desa Aing Dake Bluto Sumenep

Sekartaji, Mayang (2021) Analisis Peran Perempuan Dalam Pembangunan Perikanan Dan Kelautan Di Usaha Budidaya Rumput Laut Desa Aing Dake Bluto Sumenep. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang 104.000 km serta memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatan. Kabupaten Sumenep merupakan salah satu kota di Madura yang letaknya berada di ujung Pulau Madura. Sumenep dikenal dengan sebutan kota keraton. Selain itu Sumenep juga kaya akan dengan keanekaragaman sumber daya diantaranya sumber daya perikanan seperti mangrove, rumput laut, terumbu karang, padang lamun dan sumber daya yang tidak dapat pulih seperti minyak bumi, gas dan bahan tambang yang lain. Era millenium menuntut adanya suatu perubahan besar yang berkaitan dengan gender. Gender dimaknai sebagai peran, kedudukan, tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan norma, adat istiadat, atau kebiasaan masyarakat. Konsep gender secara sederhana menggambarkan peran antara laki-laki dan perempuan diluar dari aspek biologis. Perubahan gender pada era saat ini memiliki maksud yaitu suatu hubungan yang mewajibkan kesetaraan mengenai peran antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peranan perempuan kini diperhitungkan sebagai peran utama dalam pembangunan kehidupan. Pembangunan tersebut mencakup segala aspek atau bidang termasuk perikanan. Berdasarkan tabulasi data oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) (2020), salah satu indikator untuk mengevaluasi hasil pembangunan yang berperspektif gender yaitu berupa Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). IDG digunakan untuk mengukur partisipasi aktif perempuan di bidang ekonomi, politik dan manajerial. Pemerintah Indonesia telah menyadari bahwa sangat dibutuhkan pengaturan dan penataan arah strategi pembangunan yang lebih baik untuk dapat memanfaatkan potensi yang telah dimiliki Indonesia terutama dalam bidang sektor perikanan. Kualitas sumber daya manusia dari suatu negara merupakan salah satu faktor penting dan menentukan dalam usaha percepatan pembangunan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejarah usaha budidaya rumput laut, menganalisis profil aktivitas, profil akses dan kontrol terhadap sumberdaya, dan menganalisis strategi pengembangan mata pencaharian dan tingkat pendidikan para perempuan pekerja rumput laut di Desa Aing Dake, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Budidaya Rumput Laut Desa Aing Dake Bluto Sumenep. Waktu penelitian dilakukan bulan Mei sampai Juni 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berupa jenis penelitian etnografi. Berdasarkan jenis data yang digunakan terdapat dua sumber data dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengambilan informan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengambilan dengan suatu pertimbangan. Metode analisis data menggunakan analisis Harvard yang terdiri dari profil aktivitas (produktif, reproduktif, dan sosial), profil akses dan kontrol, dan faktor yang mempengaruhivi kegiatan akses dan kontrol. Kriteria informan yang diambil yaitu para pekerja rumput laut yang berstatus suami istri dan pemilik usaha rumput laut tentunya. Usaha budidaya rumput laut ini dibentuk di Sumenep pada Tahun 1986. Usaha tersebut mengambil bibit-bibit rumput laut dari Pulau Dewata Bali. Awal mula perkembangannya bermula di Pulau Gili Raja. Rumput laut yang banyak dibudidayakan disini berjenis E.cottoni. Pada tahun 1997 di Indonesia terjadi krisis moneter namun dampaknya tidak terlalu besar terhadap daerah Sumenep. Karena adanya usaha budidaya rumput laut ini yang sesuai dengan pangsa pasar daerah Sumenep. Banyaknya pembudidaya membuat pemerintah Kabupaten Sumenep membentuk sistem kelompok yaitu Kelompok Pembudidaya Ikan. Dalam rumah tangga usaha budidaya rumput laut di Desa Aing Dake terdapat pembagian kerja antara suami dan istri dalam aktivitas produktif, reproduktif, dan sosial. Untuk aktivitas produktif dan sosial, pembagian kerja suami lebih dominan dibandingkan dengan istri sedangkan aktivitas sosial reproduktif istri dominan dibanding dengan suami. Pada rumah tangga usaha budidaya rumput laut, suami dan istri memiliki akses yang sama dalam usaha, sumber modal, pemenuhan politik dan kesehatan. Sementara untuk indikator pendidikan non formal dan informasi dari media suami memiliki akses yang besar dari istri. Profil kontrol terhadap penanggung jawab kegiatan usaha budidaya rumput laut ini suami lebih banyak pengambil keputusan dibandingkan istri, sedangkan pihak penentu dalam proses penjualan dan alokasi penggunaan pendapatan usaha tani terdapat keseimbangan peran diantara suami dan istri. Mata pencaharian dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap strategi pengembangan kedepannya dimana para pekerja memilih untuk tetap di usaha budidaya rumput laut tersebut. Saran yang dapat diberikan yaitu dengan melakukan pelatihan soft skill agar skill para pekerja bisa lebih terasah, dan itu juga dapat meningkatkan kualitas dari rumput laut tersebut dan rumput laut di usaha tersebut dapat lebih dikenal oleh orang banyak.

English Abstract

Indonesia is a country that has a very wide coastal area. Indonesia is an archipelagic country with a coastline of 104,000 km and has the potential for development and utilization. Sumenep Regency is one of the cities in Madura which is located at the tip of Madura Island. Sumenep is known as the city of the palace. In addition, Sumenep is also rich in a diversity of resources including fishery resources such as mangroves, seaweed, coral reefs, seagrass beds and non-recoverable resources such as oil, gas and other mining materials. The millennium era demands a major change related to gender. Gender is defined as the roles, positions, responsibilities between men and women determined by the community based on the norms, customs, or habits of the community. The concept of gender simply describes the roles between men and women outside of the biological aspect. Gender change in the current era has the intention of a relationship that requires equality of roles between men and women in the life of society, nation and state. The role of women is now considered as the main role in the development of life. The development covers all aspects or fields including fisheries. Based on data tabulation by the Central Statistics Agency (BPS) and the Ministry of Women's Empowerment and Child Protection (Kemen PPPA) (2020), one of the indicators for evaluating development outcomes from a gender perspective is the Gender Empowerment Index (IDG). IDG is used to measure women's active participation in the economic, political and managerial fields. The Government of Indonesia has realized that there is a great need for regulation and structuring of the direction of a better development strategy to be able to utilize the potential that Indonesia has, especially in the fisheries sector. The quality of human resources of a country is one of the important and decisive factors in efforts to accelerate development. The purpose of this study is to find out the history of seaweed cultivation, analyze activity profiles, access and control profiles on resources, and analyze strategy livelihood development and education level of parafemale seaweed workers in Aing Dake Village, Bluto District, Sumenep Regency, MaduraEast Java. This research was conducted at the Seaweed Cultivation Business, Aing Dake Bluto Village, Sumenep. The time of the study was carried out from May to June 2021. This research is a descriptive qualitative research in the form of ethnographic research. Based on the type of data used, there are two sources of data in the study, namely primary data and secondary data. Data collection techniques in this study are observation, interviews, and documentation. The informant collection technique in this study used purposive sampling, which is a sampling technique with a consideration. The data analysis method used Harvard analysis which consisted of activity profiles (productive, reproductive, and social), access and control profiles, and factors affecting access and control activities. The criteria for the informants taken are seaweed workers who are husband and wife and seaweed business owners, of course. This seaweed cultivation business was established in Sumenep in 1986. The business takes seaweed seeds from the Island of the Gods, Bali. Theviii beginning of its development began on Gili Raja Island. The seaweed that is widely cultivated here is of the E.cottoni type. In 1997 there was a monetary crisis in Indonesia but the impact was not too big on the Sumenep area. Because of this seaweed cultivation business which is in accordance with the market share of the Sumenep area. The large number of cultivators made the Sumenep Regency government form a group system, namely the Fish Cultivator Group. In the seaweed cultivation business household in Aing Dake Village, there is a division of labor between husband and wife in productive, reproductive, and social activities. For productive and social activities, the husband's division of labor is more dominant than the wife's, while the wife's reproductive social activities are dominant compared to her husband's. In seaweed farming households, husband and wife have equal access to business, sources of capital, political fulfillment and health. Meanwhile, for indicators of non-formal education and information from the media, the husband has great access from the wife. The control profile for the person in charge of seaweed cultivation business activities is that husbands are more decision makers than wives, Livelihoods and education levels affect future development strategies where workers choose to remain in the seaweed cultivation business. The advice that can be given is to conduct soft skill training so that the skills of the workers can be more honed, and it can also improve the quality of the seaweed and the seaweed in the business can be better known by the people.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 338.372 7
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Unnamed user with email gaby
Date Deposited: 25 Oct 2021 05:49
Last Modified: 24 Feb 2022 04:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/185937
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Mayang Sekartaji.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item