Analisis Daya Saing Ekspor Ikan Tuna (Thunnus Albacares) Indonesia Di Pasar Asia

Marasi Pangihutan Sitorus, Gilbert (2021) Analisis Daya Saing Ekspor Ikan Tuna (Thunnus Albacares) Indonesia Di Pasar Asia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Data statistik menyatakan bahwa potensi sumber daya perikanan di Indonesia meningkat dari 9,93 juta ton pada 2015 menjadi 12,5 juta ton pada tahun 2017. Menurut data dari KKP jumlah maksimal tangkapan yang diijinkan oleh regulasi di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia pun meningkat, yaitu mencapai 12,5 juta ton. Namun, produk tuna Indonesia mengalami beberapa hambatan dalam bersaing di pasar Asia, yaitu hambatan tarif dan non tarif. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis keunggulan ekspor ikan tuna Indonesia disbanding negara pesaingnya. Penelitian ini mempunyai tiga tujuan, yaitu adalah untuk menganalisis struktur pasar dan jenis persaingan dalam industri ikan tuna Indonesia di pasar Asia, untuk menganalisis keunggulan komparatif industri ikan tuna Indonesia di pasar Asia, dan untuk menganalisis keunggulan kompetitif industri ikan tuna Indonesia di pasar Asia. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data deret ukur, yaitu data yang dikumpulkan dari untaian waktu tertentu dan menggambarkan perkembangan suatu kegiatan yang berlangsung. Metode analisis data yang digunakan adalah pendekatan analisis Herfindahl Index untuk menganalisis struktur pasar dan Concentration Ratio untuk mengukur konsentrasi pasar. Berdasarkan hasil perhitungan Herfindahl Index (HI) dan Concentration Ratio (CR5) selama tahun 2011 hingga 2017, dapat disimpulkan bahwa komoditas ikan tuna segar, beku dan olahan memiliki struktur pasar persaingan sempurna. Terdapat banyak pelaku pasar dan tidak ada konsentrasi permintaan terhadap negara tertentu. Berdasarkan hasil perhitungan Revealed Comparative Advantage (RCA) komoditas ikan tuna Indonesia pada tahun 2011-2017, ikan tuna Indonesia yang memiliki nilai rata-rata RCA > 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi dan keunggulan komparatif untuk kegiatan ekspor ikan Indonesia termasuk tinggi, namun cukup rendah jika dibandingkan dengan pesaing lainnya. Berdasarkan hasil kajian ini, pemerintah diharapkan mendorong pengembangan sumber dayaviii manusia di sektor perikanan sebagai prioritas utama. Upaya-upaya baru perlu dikembangkan, misalnya dana abadi yang besar untuk mengoptimalkan kerja sama dengan industri pengolahan, menggunakan teknologi yang memudahkan menjangkau seluruh pelosok Indonesia dan membangun infrastruktur industri perikanan yang dapat menghubungkan wilayah produksi dengan wilayah distribusi. Selain itu, pemerintah disarankan untuk mempermudah perizinan dalam melakukan kegiatan ekspor.

English Abstract

Statistical data states that the potential of fishery resources in Indonesia increased from 9.93 million tons in 2015 to 12.5 million tons in 2017. According to data from KKP the maximum number of catches permitted by Indonesian fisheries regulations also increased, reaching 12.5 million tons. However, Indonesian tuna products face several obstacles in competing within the Asian market. Therefore, this study was conducted in order to analyze the advantages of Indonesian tuna products compared to its competition. This study has three main objectives, which are 1) to analyze the market structure and type of competition of Indonesian tuna industry in Asian market 2) to analyze the comparative advantage of Indonesian tuna industry in Asian market 3) to analyze the competitive advantage of Indonesian tuna industry in Asian market. The type of research used in this thesis is quantitative descriptive research. Meanwhile, the data used is geometric series data, which means a data set collected from certain time series. These data will be able to describe the development of an ongoing activity. Based on the calculation results of the Herfindahl Index (HI) and Concentration Ratio (CR) during 2011 to 2017, it can be concluded that fresh, frozen, and processed tuna have a perfectly competitive market structure. There are many market participants, which means there is no country or seller that dominates the market for tuna. There is also no concentration either for demand or for supply from a certain country. Based on the results of the calculation of Revealed Comparative Advantage (RCA) for Indonesian tuna from 2011 until 2017, Indonesian tuna has an average RCA value of > 1. Therefore, it can be concluded that the strategy and comparative advantage for Indonesian tuna are quite high. However, compared to other countries, Indonesian tuna export is considered a bit low. Based on the results of this study, the government is expected to encourage the development of human resources in the fisheries sector as a topx priority. New efforts need to be developed, for example a large endowment fund to optimize cooperation with the processing industry, using technology that makes it easy to reach all corners of Indonesia and building fishing industry infrastructure that can connect production areas with distribution areas. In addition, the government is advised to facilitate licensing in carrying out export activities.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 338.372 7
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Unnamed user with email gaby
Date Deposited: 25 Oct 2021 05:29
Last Modified: 01 Oct 2024 07:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/185935
[thumbnail of fix-Gilbert Marasi Pangihutan Sitorus.pdf] Text
fix-Gilbert Marasi Pangihutan Sitorus.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item