Distanaya, Nyoman (2021) STUDI KESESUAIAN LAHAN BUDIDAYA TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) MELALUI PENDEKATAN SPASIAL MULTI KRITERIA ANALISIS (SMCA) DI TELUK DESA SUMBERKIMA, BALI. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
"Teripang pasir adalah salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dipasar Asia terutama negara Cina dan Taiwan. Harga teripang pasir yang semakin meningkat merupakan salah satu faktor bahwa keberadaan hewan ini semakin menurun di habitat alaminya. Selain itu usaha budidaya pada komoditas ini juga kurang diminati karena prosesnya yang cukup lama dibandingkan komoditas perikanan pada umumnya. Hal ini dikarenakan teripang adalah organisme yang pasif dalam memenuhi kebutuhan pakannya yaitu filter feeder sehingga proses pertumbuhan hewan ini bergantung pada tingkat kesuburan perairan yang mengacu pada jenis plankton, mineral dan jenis sedimen. Sampai sekarang kegiatan produksi teripang pasir di Teluk Sumberkima, Bali masih dalam tahap pengembangan oleh karena itu diperlukan penelitian terkait dalam usaha produksi teripang pasir dengan cara yang efisien untuk mengetahui lokasi yang tepat dan bagaimana strategi untuk pengelolaannya. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi teripang pasir yaitu dengan cara budidaya, sebelum melakukan upaya budidaya dibutuhkan pemahaman yang mendalam pada ekologi teripang pasir yang akan dipelihara, serta lokasi yang akan menjadi tempat pemeliharaan. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan SMCA (Spatial Multi Criteria Analysis) untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dalam penentuan lokasi budidaya. Penggunaan SMCA dalam penelitian ini yaitu untuk mempermudah pengambilan data ekologi parameter melalui citra satelit dalam skala luas, selain itu pengambilan data melalui SMCA lebih praktis dalam pengoperasiannya dibandingkan peta analog karena data bisa diubah dalam waktu cepat dan biaya operasionalnya yang relatif murah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pemetaan lahan serta menganalisis lokasi disekitar Teluk Desa Sumberkima yang cocok untuk usaha budidaya teripang pasir. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei yaitu dengan mengamati parameter lingkungan, sosial-infrastruktur, dan faktor pembatas serta metode remote sensing yang mengandalkan citra satelit untuk memperoleh data parameter dalam cangkupan yang luas. Penentuan lokasi penelitian di Teluk Sumberkima diambil karena perairan ini memiliki posisi yang terlindung dalam budidaya teripang pasir, selain itu beberapa nelayan disini sudah ada yang membudidayakan teripang pasir. Penentuan lokasi juga dilakukan dengan cara penentuan rentang band berdasarkan analisis pixel yang diprediksi sebagai populasi padang lamun. Penentuan padang lamun sebagai prioritas sebelumnya ditentukan oleh hasil analisis AHP, yaitu analisis yang membutuhkan para ahli dibidang terkait sebagai responden dalam penelitian ini. Meskipun hasil analisis menunjukkan tingkat populasi padang lamun yang tinggi, hasil survei lokasi menunjukka bahwa ada beberapa lokasi yang tidak cocok untuk budidaya teripang pasir karena rendahnya populasi padang lamun dan tingginya arus perairan. Nilai masing – masing parameter lingkungan yang didapatkan dari pengambilan sampel perairan memiliki tingkatan yang optimal pada beberapa stasiun untuk budidaya teripang pasir. Tingkat populasi padang lamun tertinggi dimiliki oleh stasiun 5 (76,11%±27,37%), 7 (61,05%±11,71%) kemudian stasiun 3 (59,44%±18,22%) dan 4 (27,44%±9,13%). Tingginya kepadatan padang lamun ini juga diikuti dengan optimalnya parameter lainnya, kecuali pada stasiun 4. Kurang cocoknya stasiun 4 sebagai lokasi budidaya teripang pasir dikarenakan lokasi ini cukup dekat dengan jalur lintas perahu buruh KJA maupun nelayan tangkap serta nelayan budidaya. Nilai sosial infrastruktur hasil analisis SWOT pada teluk Desa Sumberkima dengan wawancara penduduk sekitar memiliki hasil yang positif pada kuadran hasil analisi SWOT, nilai sosial infrastruktur masih tergolong bagus dan cocok untuk mendukung usaha budidaya teripang pasir. Hal ini dikarenakan lokasi teluk sangat jauh dari Pelabuhan kapal besar dan masyarakatnya sebagian besar memiliki profesi sebagai nelayan. Namun apabila perencanaan pembangunan pelabuhan di dekat Desa Pemuteran dilakukan, ada kemungkinan lokasi budidaya teripang pasir menjadi tidak cocok akibat polusi yang diakibatkan oleh pembuangan oli kapal baik disengaja maupun tidak disengaja. Sejauh ini faktor pembatas yang ada di Teluk Sumberkima adalah belum adanya peraturan yang mengatur zona untuk pemanfaatan budidaya perikanan dan pariwisata yang jelas. Selain itu penduduk sekitar masih tergolong bebas dalam memanfaatkan teluk Desa Sumberkima asalkan memiliki kelompok nelayan dalam pelaksanaannya. "
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Unnamed user with username verry |
Date Deposited: | 25 Oct 2021 03:25 |
Last Modified: | 24 Feb 2022 05:39 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/185865 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nyoman Distanaya.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |