"EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN FALOAK (Sterculia quadrifida R.Br) DAN PACLITAXEL TERHADAP PENINGKATAN KEMATIAN SEL DAN PENURUNAN AKTIVITAS MIGRASI SEL KANKER SERVIKS "

Rahmawati, Nining (2021) "EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN FALOAK (Sterculia quadrifida R.Br) DAN PACLITAXEL TERHADAP PENINGKATAN KEMATIAN SEL DAN PENURUNAN AKTIVITAS MIGRASI SEL KANKER SERVIKS ". Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

"RINGKASAN Nining Rahmawati Efek Kombinasi Ekstrak Etil Asetat Daun Faloak (Sterculia quadrifida R.Br) dan Paclitaxel terhadap Peningkatan Kematian Sel dan Penurunan Aktivitas Migrasi Sel Kanker Serviks. Program Studi Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Ketua Komisi Pembimbing : Agustina Tri Endharti, S.Si., Ph.D. Anggota : Dr. dr. Sutrisno, Sp.OG (K). Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan pada wanita, selain kanker payudara. Berdasarkan data Globocon 2018, kasus terkini kanker serviks di Indonesia meningkat mencapai 32.469 jiwa. Setiap tahunnya 3,3% merupakan kasus baru, 7,5% terjadi kematian dan hanya 2,5% yang bertahan dengan bantuan pengobatan medis. Ciri keganasan kanker serviks di mulai dari pertumbuhan sel yang tak terkendali, tidak terjadi apoptosis, bermigrasi dan menginvasi ke jaringan sekitarnya dan menyebar (metastasis) ke bagian tubuh yang lain. Tujuh dari dari sepuluh semua kasus kanker serviks di Indonesia dilaporkan disebabkan oleh dua jenis HPV yaitu tipe 16 dan 18. Masalah utama yang sering terjadi pada penderita kanker serviks adalah tidak terjadi kematian sel sehingga sel kanker terus bermigrasi. Migrasi sel di kaitkan dengan kemampuan epitel yang melepaskan kualitas dan karakteristik khasnya yang terbukti di perantarai oleh onkogen E6 dan E7. Tatalaksana umum perawatan kanker serviks selain pembedahan adalah kemoterapi. Salah satu agen kemoterapi yang digunakan mengobati kanker serviks adalah paclitaxel. Paclitaxel menimbulkan. efek samping dalam penggunaan klinis antara lain nausea, kerontokan rambut, lelah serta kerusakan jaringan tubuh dan kerusakan DNA. Pengembangan tumbuhan berpotensi obat sebagai agen ko-kemoterapi dengan tujuan meningkatkan efikasi obat kemoterapi sekaligus mengurangi efek samping yang ditimbulkan perlu dilakukan. Berbagai penelitian yang mengkombinasikan paclitaxel dengan agen kemopreventif menyebutkan bahwa efek kombinasi lebih efektif dibandingkan dengan terapi tunggal baik paclitaxel maupun dari ekstrak daun faloak. hal ini disebabkan karena efek Paclitaxel dan senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan seperti flavonoid cenderung bekerja secara sinergis. Daun faloak (Sterculia quadrifida R.Br) dilaporkan memiliki kandungan senyawa Flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid yang di duga senyawa tersebut memiliki manfaat sebagai pengobatan antikanker. Ekstraksi etil asetat daun faloak merupakan cara terbaik untuk pengelolaan sebagai pengobatan karena lebih aman, murah dan ramah lingkungan. Pemanfaatan daun faloak belum banyak diketahui oleh masyarakat dan penelitian terkait pemanfaatan daun faloak masih sangat terbatas, daun ini sering di abaikan dan dibuang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak etil asetat daun faloak (Sterculia quadrifida R.Br) dan paclitaxel terhadap peningkatan kematian sel dan penurunan aktivitas migrasi sel HeLa Kanker Serviks. Penelitian ini menggunakan desain penelitian experimental dengan post test only with control group design. Sampel yang di gunakan ialah sel HeLa, merupakan koleksi laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Kelompok Sampel di bagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif (Paclitaxel dosis 10 µg/ml) dan 4 kelompok perlakuan yaitu dosis kombinasi 25, 50 dan 100µg/ml ekstrak etil asetat daun faloak di tambah paclitaxel 5 µg/ml dan dosis tunggal 100µg/ml ekstrak. Sel HeLa dibiakkan dalam media kultur hingga konfluen 80-90%. Sel kemudian diberi perlakuan sesuai dosis perlakuan. Penentuan kematian sel dengan menggunakan pewarnaan trypan blue assay. Dengan menghitung viabilitas sel dapat menentukan bahwa kematian sel HeLa semakin meningkat. Aktivitas migrasi dikuantifikasi dengan menghitung jumlah sel yang bermigrasi ke area luka pada jam 0 dan jam ke-24 pengamatan dan perhitungan migrasi sel dengan software ImageJ. Hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa semua kelompok perlakuan terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan kematian sel dan penurunan aktivitas migrasi sel dengan dengan p-value = 0.00 di mana lebih kecil dari pada =0,05. Uji pengamatan kematian sel dengan perhitungan viabilitas sel yang menunjukan adanya penurunan jumlah sel hidup pada setiap perlakuan di bandingkan dosis tunggal paclitaxel seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak etil asetat daun faloak yang di berikan (P-Value = 0.000). Retata dosis yang paling efektif untuk menghambat migrasi sel dan kematian sel terdapat pada kelompok kombinasi ekstrak etil asetat daun faloak sebesar 100 µg/ml dan 5 µg/ml paclitaxel. Penelitian ini membuktikan adanya peningkatan kematian sel dan penurunan aktivitas migrasi sel HeLa kanker serviks pada kelompok perlakuan dosis kombinasi di bandingkan dengan dosis tunggal paclitaxel. Sehingga dapat diambil kesimpulan dalam penelitian ini adalah pemberian dosis kombinasi ekstrak etil asetat daun faloak dan paclitaxel lebih efektif dalam meningkatkan kematian sel dan menurunkan aktivitas migrasi sel HeLa kanker serviks. "

Item Type: Thesis (Magister)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.2 Obstetrics
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Unnamed user with username verry
Date Deposited: 23 Oct 2021 09:00
Last Modified: 17 Oct 2024 02:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/185514
[thumbnail of NINING RAHMAWATI..pdf] Text
NINING RAHMAWATI..pdf

Download (8MB)

Actions (login required)

View Item View Item