Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Pada Mangrove Sonneratia alba di Pantai Ekowisata Kampung Blekok, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Amelia Rahmawati, Anggyta and Dr. Yuni kilawati S.Pi., M.Si, - and Andi Kurniawan, S.Pi, M.Eng, D.Sc, - (2021) Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Pada Mangrove Sonneratia alba di Pantai Ekowisata Kampung Blekok, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

"Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem perairan laut dan daratan yang dipengaruhi oleh perubahan laut dan daratan. Wilayah pesisir menjadi penampungan akhir limbah dari kegiatan wilayah perkotaan yang kemudian terbawa sungai hingga ke wilayah pesisir dan laut lepas. Pantai Ekowisata Kampung Blekok berlokasi diantara muara sungai yaitu Sungai Pagedungan, sehingga diduga masukan beban limbah dapat berasal dari sungai. Sebagaimana diduga limbah yang dibuang ke sungai dapat mengandung logam berat salah satunya timbal (Pb). Limbah logam Pb dapat berasal dari pemukiman yang membuang limbah anorganik (baterai, kaleng bekas, plastik, kertas dan komponen elektronik), perkapalan, industri baterai, cat serta dapat berasal dari bidang pertanian yang banyak menggunakan bahan pestisida hingga sampai di muara melalui air. Mangrove memiliki kemampuan menyerap bahan organik dan anorganik dari lingkungan ke dalam tubuh. Mangrove jenis Sonneratia alba merupakan salah satu jenis mangrove yang dapat ditemukan di sepanjang Pantai Ekowisata Kampung Blekok. Sonneratia alba termasuk jenis mangrove famili Sonneratiaceae yang memiliki kemampuan menyerap dan mengakumulasi logam berat dengan akar nafas yang berbentuk seperti pensil disebut dengan akar pasak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan logam berat Pb pada air, sedimen dan akar mangrove Sonneratia alba, menganalisis kemampuan penyerapan logam berat Pb pada akar mangrove Sonneratia alba melalui perhitungan BCF (Bio Concentration Factor) dan menganalisis kondisi dari parameter kualitas air dan sedimen pada lingkungan mangrove Sonneratia alba. Penelitian dilaksanakan di Pantai Ekowisata Kampung Blekok Situbondo, Jawa Timur pada tanggal 27 Maret 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dan pengamatan menggunakan teknik purposive sampling pada 4 stasiun. Stasiun 1 berada di ujung daerah pasang surut, stasiun 2 berdekatan dengan pelabuhan dan tambak, stasiun 3 berada di daerah muara sungai, dan stasiun 4 berdekatan dengan pemukiman warga, galangan kapal dan aktivitas industri. Setiap stasiun terdapat 2 titik sub sampling dengan menggunakan 2 buah belt transect (transek quadran) berukuran 5 x 5 m dengan interval 10 m antar transek. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengkomposit sampel yang diambil pada transek 1 dan 2 yang diambil pada stasiun yang sama. Pengambilan sampel penelitian semua dilakukan secara insitu. Pengukuran kulitas air dan sedimen berupa parameter fisika dan kimia meliputi pengukuran suhu, pH, salinitas dan pH sedimen diamati langsung dilapang. Sampel logam berat berupa sampel air, sedimen dan akar mangrove Sonneratia alba dilakukan analisis di Laboraturium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negri Malang, selanjutnya dianalisis menggunakan BCF, sedangkan pengukuran analisis tekstur sedimen dilaksanakan di Laboraturium Eksplorasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya, Malang. Hasil kandungan logam berat Pb pada air disekitar kawasan mangrove Sonneratia alba berkisar antara 0,0923 – 0,0978 ppm, kandungan tertinggi terdapat pada stasiun 4 yang berdekatan dengan pemukiman, aliran buangan limbah domestik, dan limbah pabrik, berdasarkan hasil tersebut kandungan logam berat Pb pada air telah melebihi batas baku mutu (PP No.22 Tahun 2021). Kandungan logam berat Pb pada sedimen disekitar kawasan mangrove Sonneratia alba berkisar antara 0,1243 – 0,2225 ppm, kandungan tertinggi terdapat pada stasiun 1 diduga karena lokasi pada stasiunini berada di daerah pasang surut dan banyaknya sampah organik dan anorganik didalam sedimen, berdasarkan hasil tersebut kandungan logam berat Pb pada sedimen masih berada pada level dibawah baku mutu (AN-ZECC/ARMCANZ 2000, CCME 2002, NOAA 1999, US-EPA 2004, OSPAR 2000 dan SEPA 2000). Kandungan logam berat Pb pada akar mangrove Sonneratia alba berkisar antara 0,0951 – 0,13 ppm, kandungan tertinggi terdapat pada stasiun 2, berdasarkan hasil tersebut kandungan logam berat Pb pada akar Sonneratia alba masih berada pada kisaran normal untuk logam berat pada tumbuhan (Fitrianah et al., 2017). Parameter kualitas air menunjukkan nilai suhu berkisar antara 29,6 – 37,8°C yang menunjukkan hasil dari semua stasiun optimal bagi kehidupan mangrove, pH berkisar antara 7,27 – 7,80 juga menunjukkan hasil optimal bagi kehidupan mangrove di semua stasiun dan nilai salinitas berkisar antara 15 – 35 ppt yang menunjukkan hasil antara dibawah dan diatas baku mutu sehingga nilai salinitas menunjukkan pada stasiun 1, 3 dan 4 optimal bagi kehidupan mangrove, sedangkan pada stasiun 2 belum optimal bagi kehidupan mangrove. Parameter sedimen menunjukkan nilai pH berkisar antara 5,8 – 6,8. Hasil tekstur sedimen menunjukkan pada stasiun 1 dan stasiun 2 didapatkan hasil jenis sedimen yang didominasi oleh sand (pasir) yaitu sekitar 95% lebih kasar butirannya dibanding stasiun lain. Stasiun 3 didapatkan hasil jenis sedimen berupa pasir berlempung yang didominasi oleh sand yaitu sekitar 84% lebih halus butirannya dibanding stasiun 1 dan stasiun 2. Terakhir yaitu stasiun 4 didapatkan hasil jenis sedimen berupa lempung berpasir yang didominasi oleh sand yaitu sekitar 75% lebih halus butirannya dibanding stasiun 3. Nilai BCF pada pembagian akar dengan air yaitu berkisar antara 0,9906 – 1,3684. Nilai BCF pada pembagian akar dengan sedimen yaitu berkisar antara 0.4616 – 1.0459. Berdasarkan hasil dari pembagian akar dengan air, nilai BCF pada stasiun 1 dan 2 menunjukkan hasil accumulator dan pada stasiun 3 dan 4 menunjukkan excluder. Sedangkan berdasarkan hasil dari pembagian akar dengan sedimen, nilai BCF yang menunjukkan hasil accumulator hanya pada stasiun 2 saja, stasiun yang lain menunjukkan hasil excluder. Accumulator adalah tanaman yang dapat menimbun konsentrasi logam yang tinggi dalam jaringan tanamannya bahkan melebihi konsentrasi di dalam tanah, sedangkan excluder merupakan sifat dimana tumbuhan membatasi penyerapan logam berat pada lingkungannya baik sedimen maupun air."

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052108
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: agung
Date Deposited: 22 Oct 2021 13:54
Last Modified: 24 Feb 2022 04:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/185188
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Anggyta Amelia.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item