Kritik Sosial Terhadap Konsep Budaya Kuuki wo Yomu dalam Drama Nagi no Oitoma Karya Sutradara Tsuboi Toshio, Yamamoto Takeyoshi, dan Doi Nobuhiro

Zannubia,, Nailuvar Izzahara (2021) Kritik Sosial Terhadap Konsep Budaya Kuuki wo Yomu dalam Drama Nagi no Oitoma Karya Sutradara Tsuboi Toshio, Yamamoto Takeyoshi, dan Doi Nobuhiro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Istilah kuuki wo yomu mempunyai arti yaitu membaca suasana atau sebuah kemampuan untuk membaca situasi dari suatu keadaan. Kemampuan membaca suasana merupakan kemampuan berkomunikasi dengan tujuan untuk membuat kesan yang baik kepada orang lain. Pada era modern jumlah orang yang dapat membaca suasana terus meningkat, hal ini memunculkan orang-orang yang sengaja memanfaatkan konsep budaya tersebut. Masalah ini kemudian diangkat dalam sebuah drama berjudul Nagi no Oitoma. Penelitian ini akan mencari apa saja kritik sosial terhadap seseorang akibat dari perilaku masyarakat Jepang yang memanfaatkan konsep budaya kuuki wo yomu yang tercermin dalam pada tokoh Nagi drama Nagi no Oitoma karya sutradara Tsuboi Toshio, Yamamoto Takeyoshi, dan Doi Nobuhiro Penelitian ini berfokus untuk membahas kritik sosial terhadap konsep budaya kuuki wo yomu pada tokoh Nagi dengan teori sosiologi sastra oleh Ian Watt. Selain itu, penulis menggunakan teori tokoh penokohan dan teori mise-enscene. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini ditemukan tiga gambaran kuuki wo yomu pada tokoh Nagi dalam komunitas yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kantor yang merupakan cerminan masyarakat Jepang. Kemudian kritik sosial melalui tokoh Nagi yang ditemukan dalam lingkungan keluarga adalah dikontrol oleh keluarga yang menyebabkan seorang anak menjadi stres. Pada lingkungan masyarakat adalah laki-laki lebih mendominasi dalam sebuah hubungan yang menyebabkan serangan panik. Pada lingkungan kantor yaitu dimanfaatkan dan dirundung oleh rekan kerja yang menyebabkan Nagi keluar dari kantornya.

English Abstract

-

Other obstract

「空気を読む」という言葉の定義はその場の雰囲気を察すること、暗黙 のうちに要求されていることを把握し履行すること、などを意味する表現 である。「空気を読む」という能力はコミュニケーションの一つとして、 他者へのいい印象を与えるためのものである。現在、空気を読める人が増 えつつあるが、その文化的概念を利用する人々が生み出されている。その 文化的概念は、『凪のお暇』のタイトルでドラマ化されている。本研究で は、「空気を読む」から社会評論を探り、日本の社会がこの文化的概念を 利用して、被害者への扱いをドラマ『凪のお暇』から考察した。 本研究では、凪のキャラクターに「空気を読む」という文化的概念を Ian Watt の文学論を使用し、社会評論の視点から分析した。またより多く 分析するために、特性活性化理論とミザンセーヌの理論を加えた。本研究 は記述的分析と質的分析を使用する。 本研究の結果は、凪による「空気を読む」という実例が 3 つのコミュニ ティから明らかになった。それは家族のコミュニティ、社会のコミュニテ ィ、職場のコミュニティである。また、「家族のコミュニティ」で見られ た凪による社会評論は、家族に支配されて子供がストレスになる。「社会 のコミュニティ」では恋愛関係の中に男性の方が支配的に有利、その結果 パニックに陥った。「職場のコミュニティ」では同僚に利用され、いじめ られ、会社まで退職するようになった。

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052112
Subjects: 400 Language > 495 Languages of east and southeast Asia > 495.6 Japanese
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Jepang
Depositing User: Samsul Arifin
Date Deposited: 22 Oct 2021 11:54
Last Modified: 23 Feb 2022 07:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/185155
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nailuvar Izzahara Zannubia.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item