Ezrha Pragiwaka, Rafif (2021) Karakteristik Pembakaran Wood Pellet Dengan Bahan Baku Campuran Kayu SengonSekam Padi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Wood pellet merupakan salah satu bahan bakar jenis biomassa yang berasal dari serbuk gergaji yang dapat digunakan secara langsung dengan melalui proses lanjutan berupa pengeringan lalu melewati proses pengepresan. Pemanfaatan biomassa berupa pelet kayu sebagai bahan bakar pengganti bersumber dari fosil menjadikannya sebagai sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan tetapi masih belum banyak pengembangan dan memperluas dari segi bahan baku pembuatan pelet kayu. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pembakaran yang dihasilkan dari pencampuran kayu sengon dan sekam padi. Penelitian ini akan memvariasikan persentase campuran sekam padi dengan kayu sengon yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% sekam padi. Hasil karakteristik yang diamati adalah waktu pembakaran, laju pembakaran, temperatur pembakaran, visualisasi nyala tinggi api, dan residu sisa hasil pembakaran. Untuk medapatkan karakteristik tersebut, penelitian ini menggunakan pembakaran single wood pellet dan pembakaran wood pellet pada stove. Pada pengujian single wood pellet terdapat karakteristik tambahan yang dapat diamati yaitu ignition delay. Pada pengujian single wood pellet menggunakan satu pelet kayu dengan panjang spesimen yaitu 2 cm. Penyalaan awal single wood pellet menggunakan ignitor yang berasal dari kompresor sebagai udara dan gas LPG sebagai bahan bakar penyalaan. Terdapat dua termokopel yang diletakkan pada jarak 1 cm di atas pelet kayu dan termokopel lainnya digerakkan mengikuti api yang paling terang. Untuk pengujian pembakaran wood pellet pada stove, massa pelet sebesar 200 gram untuk semua variasi. Terdapat dua termokopel yaitu pada jarak 5 cm dan 25 cm di atas mulut kompor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sekam padi akan mempengaruhi dari karakteristik pembakaran. Didapatkan bahwa semakin besar persentase sekam padi maka ignition delay dan laju pembakaran semakin lambat karena kadar volatile matter yang semakin kecil. Laju pembakaran juga semakin lambat dikarenakan temperatur pembakaran yang rendah yang disebabkan nilai kalor pada sekam padi lebih rendah. Residu sisa hasil pembakaran semakin meningkat karena sekam padi memiliki kadar abu yang lebih tinggi menyebabkan temperatur pembakaran menurun karena penumpukan abu mengurangi panas pembakaran yang disebabkan kandungan combustible matter pada pelet kayu rendah sehingga menghasilkan banyak jelaga pada saat pembakaran. Waktu pembakaran yang dihasilkan memiliki kecenderungan semakin lama dikarenakan temperatur pembakaran yang semakin rendah seiring meningkatnya persentase sekam padi maka laju pembakaran yang terjadi rendah. Temperatur yang rendah membuat tinggi api semakin rendah yang dapat dikorelasikan dengan laju pembakaran yang semakin rendah.
English Abstract
Wood pellet is a type of biomass fuel derived from sawdust that can be used directly through the drying process through the pressing process. The utilization of biomass in the form of wood pellets as fuel is sourced from renewable fuels that are more environmentally friendly but there is still not much development and expansion in terms of raw materials for making wood pellets. This study aims to determine the characteristics of combustion resulting from mixing albizia wood and rice husks. This study will vary the percentage of rice husk mixture with albasia wood, namely 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, and 50% rice husk. The characteristic results observed were combustion time, combustion rate, combustion temperature, high flame visualization, and combustion residues. To obtain these characteristics, this study used single wood pellet combustion and wood pellet combustion on the stove. In the single wood pellet test, there is an additional characteristic that can be observed, namely ignition delay. In the single wood pellet test, one wood pellet with a specimen length of 2 cm was used. Initial ignition of single wood pellets uses an ignitor from the compressor as air and LPG gas as ignition fuel. There are two thermocouples placed at a distance of 1 cm above the wood pellet and the other thermocouple is moved following the brightest fire. For testing the burning of wood pellets on the stove, the pellet mass is 200 grams for all variations. There are two thermocouples, namely at a distance of 5 cm and 25 cm above the mouth of the stove. The results showed that the addition of rice husks will affect the combustion characteristics. It was found that the greater the percentage of rice husks, the slower the ignition delay and the burning rate due to the lower volatile matter levels. The rate of combustion is also slower due to the low combustion temperature due to the lower calorific value of rice husks. The residual residue from combustion is increasing because rice husks have a higher ash content causing the combustion temperature to decrease because the accumulation of ash reduces the heat of combustion due to the low combustible matter content in wood pellets, resulting in a lot of soot during combustion. The resulting combustion time tends to be longer due to the lower combustion temperature as the percentage of rice husk increases, the burning rate is low. The low temperature makes the fire height lower which can be correlated with the lower combustion rate.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 621.8 |
Uncontrolled Keywords: | Kayu sengon, karakteristik pembakaran, persentase sekam padi, Albasian wood, combustion characteristics, percentage of rice husk, single wood pellet, wood pellet stove. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.8 Machine engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Unnamed user with email gaby |
Date Deposited: | 22 Oct 2021 04:55 |
Last Modified: | 24 Feb 2022 16:26 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/184980 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rafif Ezrha.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (8MB) | Request a copy |
Actions (login required)
View Item |