Wulandari, Ika (2021) Hegemoni dalam Novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan Karya Pramoedya Ananta Toer (Pendekatan Antonio Gramsci). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan banyak diwarnai tindakan kekerasan, penindasan, dan konflik. Dimulai dari pembayaran pajak ketika melewati jalan besar hingga masyarakat berhasil menumpas semua kekacauan yang telah terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hegemoni dalam novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan karya Pramoedya Ananta Toer yang meliputi (1) kepemimpinan intelektual dan moral, dan (2) adanya dominasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan ditopang teori hegemoni Antonio Gramsci. Sumber data penelitian ini yaitu novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan karya Pramoedya Ananta Toer yang diterbitkan Lentera Dipantara pada tahun 2004. Teknik yang digunakan yaitu teknik pustaka, simak, dan catat. Analisis sata dilakukan dengan cara (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan dipenuhi dengan adanya kepemimpinan intelektual dan moral serta adanya dominasi. Hasil penelitian ini menunjukan adanya dominasi yang dilakukan secara paksa dengan menggunakan kekerasan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya kepemimpinan intelektual dan moral berupa bentuk konsensus dengan cara membatasi tindakan masyarakat. Permasalahan dalam penelitian ini muncul karena adanya satu pihak yang ingin melanggengkan kekuasaannya pada daerah tersebut. Penelitian ini mengungkapkan bagaimana situasi dan kondisi yang telah terjadi terhadap masyarakat Banten Selatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa novel SPBS memiliki hubungan erat dengan peristiwa-peristiwa sejarah yang di dalamnya penuh dengan kolusi politik. Dalam kehidupan masyarakat Banten Selatan terdapat unsur hegemoni yang selama ini mereka rasakan. Unsur hegemoni ini mengakibatkan adanya pembagian kelas. Pembagian kelas tersebut terdiri dari pihak yang mendominasi yaitu tokoh Juragan Musa dan gerombolan Darul Islam, sedangkan pihak didominasi yaitu Ranta dan masyarakat kecil lainnya
English Abstract
The novel One Event in South Banten is characterized by many acts of violence, oppression, and conflict. Starting from paying taxes when passing through the main road until the community managed to crush all the chaos that had occurred. This study aims to describe the hegemony in the novel Once Events in South Banten by Pramoedya Ananta Toer which includes (1) intellectual and moral leadership, and (2) dominance. This research is a qualitative research with a sociology of literature approach and supported by Antonio Gramsci's theory of hegemony. The data source for this research is the novel Once an Event in South Banten by Pramoedya Ananta Toer published by Lentera Dipantara in 2004. The technique used is library, listening, and note-taking techniques. The sata analysis was carried out by (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) drawing conclusions. The results of this study indicate that the novel Once Events in South Banten is filled with intellectual and moral leadership and dominance. The results of this study indicate the existence of domination that is carried out by force by using violence as a tool to maintain power. In addition, this study also found the existence of intellectual and moral leadership in the form of consensus by limiting community actions. The problem in this research arises because there is one party who wants to perpetuate its power in the area. This study reveals how the situation and conditions that have occurred to the people of South Banten. This shows that the SPBS novel has a close relationship with historical events which are full of political collusion. In the life of the people of South Banten there is an element of hegemony that they have felt so far. This element of hegemony resulted in the division of classes. The class division consisted of the dominating party, namely Juragan Musa and the Darul Islam gang, while the dominant party was Ranta and other small communities
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052112 |
Subjects: | 400 Language > 499 Non-Austronesian languages of Oceania, Austronesian languages, miscellaneous languages > 499.22 Malayo-Polynesian languages of Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunei, East Timor; Chamic languages > 499.221 Indonesian (bahasa Indonesia) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Samsul Arifin |
Date Deposited: | 22 Oct 2021 02:28 |
Last Modified: | 17 Oct 2024 02:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/184855 |
![]() |
Text
Ika Wulandari (1).pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |