Prasetyo, Devandra Abi (2021) Konsep Kebahagiaan Sejati (Authentic Happiness) Masyarakat Marginal Dalam Buku Mata yang Enak Dipandang Karya Ahmad Tohari. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kebahagiaan sejatinya adalah milik setiap manusia. Setiap manusia berhak bahagia melalui apa-apa saja yang dilakukannya. Masyarakat marginal atau masyarakat bawah acapkali dipandang sebagai kelompok yang terpinggirkan dan jauh dari kata kebahagiaan. Namun, dalam buku Mata yang Enak Dipandang, Ahmad Tohari memberikan gambaran kehidupan dari masyarakat bawah dengan segala faktor yang membuat mereka bahagia. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kebahagiaan masyarakat marginal di dalam buku Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari dengan menggunakan rumus kebahagiaan dari Seligman yaitu K= R+L+P yang mana K adalah kebahagiaan sejati atau jangka panjang, R berisi termostat kebahagiaan (happiness thermostat) dan “ban berjalan” hedonis (hedonic treadmill). Selanjutnya adalah L yaitu faktor lingkungan (circumstances) yang berisi faktor-faktor seperi uang, pernikahan, emosi positif, kehidupan sosial, kesehatan, agama, dan usia. Dan yang terakhir adalah P yaitu faktor dalam pengendalian diri seseorang (voluntary control) yang berisi masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Seligman yang berpandangan Barat melupakan satu faktor yang berpengaruh dalam menghadirkan kebahagiaan bagi ora Asia atau khususnya Indonesia, yaitu keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra dan ditopang teori kebahagiaan dari Seligman. Sumber data penelitian ini yaitu buku Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari yang diterbitkan PT. Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2019. Teknik yang digunakan yaitu teknik pustaka, simak, dan catat. Analisis data dilakukan dengan cara (1) reduksi data, (2) sajian data, dan (3) verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat marginal juga mengalami kebahagiaan seperti masyarkat non-marginal. Meskipun kadar kebahagiaan mereka berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan masyarakat marginal tentu beragam. Di dalam faktor lingkungan, (1) uang berperan dalam menciptakan kebahagiaan sejati atau jangka panjang dan kebahagiaan sementara. Namun, adakalanya uang tidak lagi menjadi faktor pemicu kebahagiaan jika seseorang sudah memiliki cukup banyak uang, (2) Pernikahan mempengaruhi kebahagiaan bagi Suami dan Istri, kebahagiaan Istri merupakan kebahagiaan Suami dan begitupun sebaliknya, (3) Kehidupan sosial yang baik tentu akan memberikan kebahagiaan berupa rasa senang, bangga, ceria, dan puas. Akan tetapi kehidupan sosial yang buruk akan memberikan rasa takut dan cemas terhadap seseorang, (4) Emosi positif seperti pantang menyerah dan sabar serta disertai usaha akan menghilangkan emosi negatif seperti pesimis dan bahkan menumbuhkan emosi positif yang lain seperti bangga dan puas, (5) Agama memberikan cinta kasih kepada para pemeluknya, seseorang yang rajin beribadah akan merasa rohaninyavii baik sehingga hal-hal positif seperti selalu berpikiran baik terhadap sesama dan sabar tentu akan didapatkan, (6) usia pun begitu, saat berada di usia kecil kebahagiaan yang hadir cenderung bersifat jangka pendek atau sementara. Setelah memasuki usia lanjut, penurunan kognitif sedikit banyak mengaggu kebahagiaan seseorang. Mudah marah, ingin menang sendiri, dan tidak bisa menerima penolakan menjadi sedikit faktor yang mempegaruhi kebahagiaan seseorang, (7) kesehatan yang buruk akan menyebabkan seseorang sulit beraktivitas dan berbahagia. Dalam rentang kebahagiaan hedonic treadmill terjadi ketika seseorang mendapatkan harta dan kesuksesan dan happiness thermostat terjadi ketika seseorang berada dalam suasana sangat senang atau sangat sedih. Pada faktor dalam pengendalian diri seseorang, tidak terjebak di dalam masa lalu, serta dapat memaafkan dan melupakan menjadi syarat untuk berbahagia di masa sekarang dan masa depan. Kenikmatan dan gratifikasi adalah bumbu kebahagiaan di masa sekarang serta optimisme dan harapan akan masa depan harus diupayakan sehingga keyakinan akan masa depan yang baik dapat tercapai
English Abstract
His true happiness belongs to every human being. Every human being has the right to be happy through whatever he does. Marginalized communities or lower societies are often seen as marginalized groups and far from the word happiness. However, in the book Mata Yang Enak Dipandang, Ahmad Tohari gives an overview of the life of the lower society with all the factors that make them happy. This study aims to describe the happiness of marginalized people in ahmad Tohari's book Mata yang Enak Dipandang using the formula of happiness from Seligman namely K= R+L+P where K is true or long-term happiness, R contains happiness thermostat and hedonistic treadmill. Furthermore, L is an environmental factor (circumstances) that contains factors such as money, marriage, positive emotions, social life, health, religion, and age. And the last is P which is a factor in one's selfcontrol (voluntary control) that contains the past, present, and future. Seligman who has a Western view forgets one factor that is influential in bringing happiness to Asian or especially Indonesian, namely family. This research is qualitative research with a literary psychology approach and supported by the theory of happiness from Seligman. The source of this research data is the book Mata yang Enak Dipandang by Ahmad Tohari published by PT. Gramedia Pustaka Utama in 2019. The techniques used are library techniques, check out, and record. Data analysis is performed by means of (1) data reduction, (2) data serving, and (3) verification. The results of this study show that marginalized communities also experience happiness like non-marginal societies. Although their happiness levels are different. The factors that affect the happiness of marginalized communities are certainly diverse. In environmental factors, (1) money plays a role in creating true or long-term happiness and temporary happiness. However, sometimes money is no longer a triggering factor for happiness if a person already has enough money, (2) Marriage affects happiness for husband and wife, wife's happiness is husband's happiness and vice versa, (3) A good social life will certainly provide happiness in the form of pleasure, pride, cheerfulness, and satisfaction. However, a bad social life will give fear and anxiety to a person, (4) Positive emotions such as unyielding and patient and accompanied by effort will eliminate negative emotions such as pessimists and even grow emotions other positive such as pride and contentment, (5) Religion gives love to its adherents, someone who is diligent in worship will feel spiritually good so that positive things such as always being good-minded towards others and patient will certainly be obtained, (6) age so, when in a small age happiness present tends to be short-term or temporary. After entering old age, cognitive decline slightly shackles one's happiness. Irritability, wanting to win on their own, and not being able to accept rejection are a few factors that affect one'six happiness, (7) poor health will cause a person difficult to do activities and happy. In the range of happiness hedonic treadmill occurs when a person gains possessions and success and happiness thermostat occurs when a person is in a very happy or very sad atmosphere. On the factor in one's self-control, not being trapped in the past, and being able to forgive and forget becomes a condition for being happy in the present and the future. Pleasure and gratification are the spices of happiness in the present and optimism and hope for the future must be pursued so that confidence in a good future can be achieved
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052112 |
Subjects: | 400 Language > 499 Non-Austronesian languages of Oceania, Austronesian languages, miscellaneous languages > 499.22 Malayo-Polynesian languages of Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunei, East Timor; Chamic languages > 499.221 Indonesian (bahasa Indonesia) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Samsul Arifin |
Date Deposited: | 21 Oct 2021 07:44 |
Last Modified: | 09 Oct 2024 04:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/184712 |
![]() |
Text
DEVANDRA ABI PRASETYO.pdf Download (994kB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |