Septiani, Aurelia (2021) Ndak Ada Kerjasama Yo Ndak Jalan: Modal Sosial dalam Pengembangan Kampung Wisata Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ndak Ada Kerjasama Yo Ndak Jalan, merupakan modal sosial yang berbentuk peran aktif dari masyarakat dalam pengembangan Kampung Wisata Kungkuk di Desa Punten. Hal ini karena, Kampung Wisata Kungkuk merupakan pariwisata yang berbasis masyarakat atau Community Based Tourism (CBT). Pada awalnya, Dusun Kungkuk ini merupakan desa biasa dengan masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani, namun pada tahun 2007 kemudian Dusun Kungkuk dijadikan pariwisata. Dalam proses pengembangannya banyak terdapat tantangan hingga akhirnya pariwisata ini dapat dikatakan berhasil, salah satu tantangannya saat ini yaitu Kampung Wisata Kungkuk ditutup secara paksa karena adanya pandemi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses penerapan konsep dalam pengembangan Kampung Wisata Kungkuk pada sebelum dan saat pandemi, serta modal sosial seperti apa yang telah dibangun oleh pengelola secara lebih lanjut. Kampung Wisata Kungkuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif oleh Miles dan Huberman dengan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa partisipasi dan kerjasama yang terbentuk telah memberikan sumbangsih terhadap proses pengembangan Kampung Wisata Kungkuk sehingga dapat dikatakan bahwa modal sosial dalam bentuk kerjasama ini merupakan model pariwisata yang baik. Perubahan yang dirasakan oleh masyarakat Kungkuk saat pandemi dan sebelum pandemi pun tidak terlalu signifikan karena penghasilan dari pariwisata ini hanya dijadikan sebagai penghasilan tambahan oleh mereka
English Abstract
Ndak Ada Kerjasama Yo Ndak Jalan, is a social capital in the form of an active role from the community in the development of the Kungkuk Tourism Village in Punten Village. This is because, Kungkuk Tourism Village is a community-based tourism or Community Based Tourism (CBT). At first, Kungkuk Hamlet was an ordinary village with the majority of people working as farmers, but in 2007 Kungkuk Hamlet became tourism. In the development process, there are many challenges until finally this tourism can be said to be successful, one of the current challenges is Kungkuk Tourism Village being forcibly closed due to the pandemic. Therefore, this study was conducted to determine the process of implementing the concept in the development of the Kungkuk Tourism Village before and during the pandemic, as well as what kind of social capital has been further developed by the manager. Kungkuk Tourism Village. The method used in this research is qualitative and descriptive research by Miles and Huberman through data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results obtained indicate that the participation and cooperation that has been formed has contributed to the development process of the Kungkuk Tourism Village so that it can be said that social capital in the form of this collaboration is a good tourism model. The changes felt by the Kungkuk community during the pandemic and before the pandemic were not too significant because the income from tourism was only used as additional income by them
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052112 |
Subjects: | 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
Depositing User: | Samsul Arifin |
Date Deposited: | 21 Oct 2021 05:10 |
Last Modified: | 07 Oct 2024 04:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/184596 |
Text
aurelia septiani.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |