Pelanggaran Maksim Kesantunan dalam Kolom Komentar Instagram DPR RI

Arifin, Alifa Ashari (2021) Pelanggaran Maksim Kesantunan dalam Kolom Komentar Instagram DPR RI. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam berkomunikasi, kesopanan dan kesantunan seseorang dapat dilihat dari ujaran yang diucapkan. Seseorang yang memiliki tuturan sopan dan santun dapat dikatakan memiliki kepribadian yang baik. Lawan bicara akan merasa senang apabila mitra tuturnya berbicara dengan sopan. Tidak hanya saat berbicara secara langsung, saat berkomunikasi secara tidak langsung baiknya seseorang tetap memperhatikan konteks kesopanan dan kesantunan. Interaksi berkomunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Untuk interaksi komunikasi secara tidak langsung dilakukan pada media sosial, salah satunya instagram. Instagram menjadi platform yang ramai digunakan oleh masyarakat. Kebebasan dalam berpendapat dapat dilakukan pada instagram. Banyak lembaga besar yang membuat akun di instagram guna untuk memberi informasi terkait berita maupun kegiatan penting, salah satunya DPR RI. Kemudahan cara untuk memakai media sosial dapat memudahkan masyarakat untuk berinteraksi dengan lembaga-lembaga tersebut. Namun belum ada penyaringan yang dapat dilakukan apabila terdapat komentar atau ulasan yang tidak memiliki kesantunan maupun berisi sindiran dan makian. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini dengan tujuan (1) untuk mengetahui pelanggaran maksim kesantunan dalam kolom komentar instagram DPR RI; dan (2) untuk mengetahui penggunaan bentuk-bentuk sindiran dan makian dalam kolom komentar instagram DPR RI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari komentar pada postingan mulai tanggal 5 Okotober 2020. Analisis data dilakukan dalam empat tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan tahap penyimpulan. Analisis data meliputi deskripsi pelanggaran maksim kesantunan dan deskripsi bentuk-bentuk sindiran dan makian yang terdapat dalam kolom komentar pada akun instagram DPR RI. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat tiga jenis pelanggaran maksim kesantunan dengan total tiga puluh sembilan data, termasuk data sindiran dan makian. Pelanggaran maksim penghargaan berjumlah sembilan belas data, pelanggaran maksim kebijaksanaan berjumlah dua data, pelanggaran maksim kesimpatian berjumlah tiga data, sindiran berjumlah dua belas data dengan sindiran ironi tiga data, sarkasme lima data, antifrasis satu data, dan innuendo dua data, terakhir makian berjumlah empat data dengan makian benda satu data, makian hewan dua data, dan makian makhluk halus satu data. Pelanggaranvii tersebut disebabkan karena turunnya rasa percaya masyarakat terhadap anggota dewan yang diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya banyaknya kasus korupsi yang terjadi, berita negatif yang beredar, serta tidak maksimalnya kinerja yang dilakukan

English Abstract

In communicating, one's politeness and politeness can be seen from the spoken utterances. Someone who has polite and courteous speech can be said to have a good personality. The interlocutor will feel happy if the interlocutor speaks politely. Not only when speaking directly, when communicating indirectly, one should still pay attention to the context of politeness and politeness. Communication interaction can be done directly or indirectly. For indirect communication interactions are carried out on social media, one of which is Instagram. Instagram is a platform that is widely used by the public. Freedom of expression can be done on Instagram. Many large institutions create accounts on Instagram in order to provide information related to news and important activities, one of which is the Indonesian House of Representatives. The ease of using social media can make it easier for people to interact with these institutions. However, there is no filtering that can be done if there are comments or reviews that do not have politeness and contain innuendo and insults. Therefore, this study was conducted with the objectives of (1) to find out the violation of the maxim of politeness in the Instagram comments column of the DPR RI; and (2) to find out the use of forms of satire and swearing in the DPR RI Instagram comments column. This research uses descriptive qualitative method. Data was obtained from comments on posts starting on October 5, 2020. Data analysis was carried out in four stages, namely data collection, data reduction, data presentation, and the conclusion stage. The data analysis includes a description of the violation of the maxim of politeness and a description of the forms of innuendo and cursing contained in the comments column on the DPR RI Instagram account. The results of this study indicate that there are three types of violations of the maxim of politeness with a total of thirty-nine data, including innuendo and swearing. The violation of the maxim of appreciation is nineteen data, the violation of the maxim of wisdom is two data, the violation of the maxim of sympathy is three data, innuendo is twelve data with irony satire with three data, sarcasm is five data, antiphrasis is one data, and innuendo is two data, the last is swearing is four. cursing objects with one data, cursing animals with two data, and cursing spirits with one data. The violation was caused by the decrease in public trust in the members of the council caused by several things, including the numberix of corruption cases that occurred, negative news circulating, and not optimal performance

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052112
Subjects: 400 Language > 499 Non-Austronesian languages of Oceania, Austronesian languages, miscellaneous languages > 499.22 Malayo-Polynesian languages of Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunei, East Timor; Chamic languages > 499.221 Indonesian (bahasa Indonesia)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Samsul Arifin
Date Deposited: 20 Oct 2021 13:51
Last Modified: 11 Oct 2024 06:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/184423
[thumbnail of Alifa Ashari Arifin.pdf] Text
Alifa Ashari Arifin.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item