Pemaknaan Tata-Letak Dwarapala Berkepala Gajah pada Pura Luhur Uluwatu di Badung dan Pura Dalem Sakenan di Denpasar

Gusti Agung Dini Restiani, I (2021) Pemaknaan Tata-Letak Dwarapala Berkepala Gajah pada Pura Luhur Uluwatu di Badung dan Pura Dalem Sakenan di Denpasar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia adalah negara yang mempunyai kekayaan aneka ragam kebudayaan, terutama warisan budaya lokal yang telah dikenal dunia. Dwarapala merupakan salah satu elemen yang mengandung hubungan konseptual dengan jejak sejarah, politik, dan budaya. Dari masa ke masa terdapat perkembangan yang terjadi pada dwarapala. Sejalan dengan perkembangan ini terjadi pergeseran makna pada dwarapala. Terdapat fenomena tokoh dewata utama malah diposisikan sebagai pasangan dwarapala yang hanya berstatus sebagai abdi pada masa sekarang. Salah satu tokoh tersebut, yaitu Dewa Ganesha yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Hindu. Terkait dengan hal ini, terdapat pasangan dwarapala berkepala gajah yang kerap disebut sebagai Dewa Ganesha yang hingga saat ini masih belum diketahui kebenaran identitas dan pemaknaan di balik peletakannya pada Pura Luhur Uluwatu dan Pura Dalem Sakenan. Riset ini bertujuan untuk mengetahui makna tata-letak dwarapala berkepala gajah di Pura Luhur Uluwatu dan Pura Dalem Sakenan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deduktif dengan paradigma rasionalistik. Sifat dari penelitian ini, yaitu eksplanatori dengan pendekatan studi kasus. Data primer diperoleh dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder berupa studi literatur baik dari penelitian terdahulu maupun buku serta dokumen yang dimiliki oleh pihak lokasi objek penelitian. Metode yang digunakan dalam analisis variabel, yaitu teknik dinamik dengan mempertimbangkan tata susun variabel. Penelitian ini menggunakan pembahasan ikonografi, hermeneutika, dan kajian dikotomik untuk memperoleh makna di balik hasil analisis. Hasil dari penelitian ini, yaitu sosok dwarapala berkepala gajah merupakan Gana bukan Ganesha yang berperan sebagai abdi Siwa. Peran sebagai abdi ditunjukkan dengan busana poleng yang digunakan saat piodalan. Terdapat perbedaan lingkup penjagaan dwarapala berkepala gajah yang dipengaruhi oleh tata letak arsitektural. Posisi dwarapala sebagai abdi penyeimbang tersirat konsep dikotomik sebagai penghubung dua pihak, perkawinan antara purusa dan pradana, alam atas dan alam bawah (Rwa Bhineda).

English Abstract

I Gusti Agung Dini Restiani, Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Brawijaya, July 2021. The Meaning of the Elephant-Headed Dwarapala Layout at Luhur Uluwatu Temple in Badung and Dalem Sakenan Temple in Denpasar. Academic Supervisor: Dr. Susilo Kusdiwanggo, ST., MT. Indonesia is a country that has wealth of diverse cultures, especially local heritage that has been known to the world. Dwarapala is one of the elements that contains conceptual relationships with historical, political, and cultural traces. From time to time there are developments that occur in dwarapala. In line with this development there is a shift in meaning in dwarapala. There is a phenomenon of the main deity figure is even positioned as a dwarapala couple who are only as abdi in the present. One of these figures is Lord Ganesha who has an important role in the life of hindu people. Related to this, there is a pair of elephant-headed dwarapala who are often referred to as Lord Ganesha who until now is still unknown the truth of identity and usage behind its placement at Pura Luhur Uluwatu and Pura Dalem Sakenan. This research aims to find out the meaning of elephant-headed dwarapala’s layout in Pura Luhur Uluwatu and Pura Dalem Sakenan. This study uses qualitative-deductive methods with rationalistic paradigms. The characteristic of this study is explantation with a case study approach. Primary data is obtained by observation, interview, and documentation. While secondary data in the form of literature studies both from previous research and books and documents owned by the location of research objects. The method used in variable analysis is dynamic technique taking into account variable stacking. This study uses iconography, hermeneutics, and dichotomous studies to obtain the meaning behind the results of the analysis in the discussion. The result of this study are the elephant-headed dwarapala figure is Gana not Ganesha who acts as Shiva's servant. The role as a servant is shown by the poleng clothes that are used during piodalan. There is a difference in scope of the elephant-headed dwarapala guard which is influenced by the architectural layout. The position of the dwarapala as a balancing servant implies the concept of a dichotomous as a liaison between two parties, the marriage between purusa and pradana, the upper and lower realms (Rwa Bhineda). Keywords: dwarapala, Gana, Ganesha, layout, meaning

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 720
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: dwarapala, Gana, Ganesha, makna, tata-letak--dwarapala, Gana, Ganesha, layout, meaning
Subjects: 700 The Arts > 720 Architecture
Depositing User: Unnamed user with email gaby
Date Deposited: 20 Oct 2021 09:53
Last Modified: 24 Feb 2022 02:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/184379
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
I Gusti Agung Dini Restiani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (13MB)

Actions (login required)

View Item View Item