PENGARUH VARIASI TEKANAN KOMPRESOR PADA PROSES SHOT PEENING DAN POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP LAJU KOROSI SAMBUNGAN LAS PADA BAJA KARBON RENDAH

Aditiya, Gerhan (2021) PENGARUH VARIASI TEKANAN KOMPRESOR PADA PROSES SHOT PEENING DAN POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP LAJU KOROSI SAMBUNGAN LAS PADA BAJA KARBON RENDAH. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bidang perkapalan di Indonesia merupakan yang sangat di butuhkan dari bidang apapun dimana karena Indonesia merupakan negara maritim, dimana kapal saat ini sangat sering ditemukan menggunakan struktur baja salah satunya bagian dari lambung kapal, yang biasa nya menggunakan plat baja karbon rendah hasil pengelasan. Dimana bagian ini merupakan bagian yang paling rawan terjadinya korosi dikarenakan bagian ini yang bersentuhan dengan air laut dimana air laur mempunyai sifat yang korosif, tentunya hal ini harus di hindari. Dan salah satu cara menghindari nya adalah penggunaan structural steel SS400. Dengan memberi perlakuan Shotpeening dan Post-Weld Heat Treatment (PWHT) nantinya akan dapat meningkatkan ketahanan korosi dari sambungan las pada strukrur kapal. Dalam prosesnya shotpeening berfungsi untuk memberikan tegangan tekan sisa yang berguna untuk meningkatkan ketahanan material dan proses PWHT temperatur yang semakin tinggi dapat mempengaruhi pelepasan kandungan tegangan sisa dari material. Dimana pada penelitian kali ini shotpeening pada sambungan las GMAW menggunakan variasi tekanan kompresor yaitu: 4 bar, 5 bar, 6 bar, 7 bar, 8 bar, lalu data akan di bandingkan dengan spesimen yang diberi PWHT terlebih dahulu sebelum proses shot peening, dengan temperatur yang digunakan ialah 550 °C . dan untuk menentukan daerah yang akan diberi perlakuan shotpeening maka akan di uji kekerasan terlebih dahulu. Data foto SEM dan Makro sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa kenaikan tekanan kompresor pada proses shotpeening maka akan menurunkan laju korosi hingga ke titik paling rendah lalu akan meningkat Kembali seiring bertambahnya tekanan kompresor. Penurunan laju korosi terjadi karena meningkatnya tegangan tekan sisa hasil penembakan shotpeening yang membuat ketahanan material terhadap korosi meningkat, dan kenaikan laju korosi disebabkan karena kekasaran permukaan yang meningkat seiring meningkat nya tekanan kompresor. Lalu spesimen tanpa PWHT menghasilkan laju korosi yang lebih tinggi dibandingkan denganspesimen dengan PWHT. Hal ini disebabkan karena PWHT dapat mempengaruhi pelepasan teganan sisa hasil lasan.

English Abstract

Gerhan Aditiya, Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Brawijaya University, June 2021, Effect Of Compressor Pressure on The Process of Shot-Peening and Post Weld Heat Treatment on Corrosion Rate Of Low Carbon Steel Weld Joint: Teguh Dwi Widodo, ST., M.Eng. Ph.D and Rudianto Raharjo, ST., MT. The shipping sector in Indonesia is very much needed from any field where because Indonesia is a maritime country, where ships are currently very often found using steel structures, one of which is part of the hull, which usually uses low carbon steel plates welded. Where this section is the most prone to corrosion because this section is in contact with seawater where seawater has corrosive properties, of course this must be avoided. And one way to avoid this is the use of structural steel SS400. By giving Shotpeening and Post-Weld Heat Treatment (PWHT) treatment, it will be able to increase the corrosion resistance of the welded joints on the ship's structure. In the shotpeening process, it functions to provide residual compressive stress which is useful for increasing the resistance of the material and the higher temperature PWHT process can affect the release of residual stress content from the material. Where in this experiment shotpeening at GMAW welding joints uses compressor pressure variations, namely: 4 bar, 5 bar, 6 bar, 7 bar, 8 bar, then the data will be compared with specimens that were given PWHT first before the shot peening process, with a temperature used is 550 °C. and to determine the area to be treated with shotpeening it will be tested for hardness first. SEM and Macro photo data as supporting data. The results show that the increase in compressor pressure in the shotpeening process will reduce the corrosion rate to the lowest point and then increase again as the compressor pressure increases. The decrease in corrosion rate occurs due to the increase in the residual compressive stress resulting from shotpeening firing which makes the material's resistance to corrosion increase, and the increase in corrosion rate is due to the increase in surface roughness as the compressor pressure increases. Then the specimen without PWHT produced a higher corrosion rate than the specimen with PWHT. This is because PWHT can affect the release of the residual stress from the weld. Keyword: Structural Steel SS400, Residual Stresses, Shot Peening, Post-Weld Heat Treatment, Corrosion Rate

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 621.8
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Structural Steel SS400, Tegangan Sisa, Shot Peening, Post-Weld Heat Treatment, Laju Korosi-- Structural Steel SS400, Residual Stresses, Shot Peening, Post-Weld Heat Treatment, Corrosion Rate
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.8 Machine engineering
Depositing User: Unnamed user with email gaby
Date Deposited: 20 Oct 2021 07:30
Last Modified: 10 Oct 2024 01:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/184348
[thumbnail of Gerhan Aditiya.pdf] Text
Gerhan Aditiya.pdf

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item