Millah, Hafidatul (2021) Penggunaan Konjungsi Bahasa Madura di Perbatasan Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
"Penelitian ini mendeskripsikan penggunaan konjungsi bahasa Madura di perbatasan kabupaten Pamekasan dan kabupaten Sumenep. Pertama, penelitian ini menjelaskan tentang penggunaan konjungsi di perbatasan kabupaten Sumenep dan kabupaten Pamekasan. Kedua, penelitian ini menyajikan peta penggunaan konjungsi di perbatasan kabupaten Pamekasan dan kabupaten Sumenep. Secara geografis, kabupaten Pamekasan termasuk di bagian tengah pulau Madura, sedangkan Sumenep terletak di bagian timur pulau Madura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan instrumen pengambilan data melalui wawancara dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang berupa kalimat pendek yang sudah disusun sebelumnya. Data penelitian ini, adalah dialek bahasa Madura yang dituturkan oleh masyarakat Madura yang bermukim di perbatasan kabupaten Pamekasan dan kabupaten Sumenep. Sedangkan sumber data, yaitu masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan kabupaten Pamekasan dan kabupaten Sumenep. Titik penelitian terdiri dari 8 titik penelitian, dengan 16 informan. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan konjungsi ‘moso’, ‘ban’ dan ‘bik’ oleh masyarakat kabupaten Pamekasan dan kabupaten Sumenep. Konjungsi ‘moso’, ‘ban’ dan ‘bik’ memiliki makna yang berbeda-beda, tergantung siapa yang menuturkan. Pertama, konjungsi ‘moso’ digunakan oleh masyarakat yang tinggal di titik penelitian 4, 5 dan 8. Konjungsi ‘moso’ di titik penelitian 4 dan 5 memiliki makna dan, dengan dan oleh, sedangkan di titik penelitian 8 konjungsi ‘moso’ memiliki makna dengan. Kedua, konjungsi ‘ban’ ditemukan di TP 1, 2, 3, 6, 7 dan 8. Konjungsi ‘ban’ yang dituturkan di TP 1, 2 dan 6 memiliki tiga makna, yaitu dan, dengan dan oleh. Sedangkan, konjungsi ‘ban’ di titik penelitian 3 dan 7 memiliki dua makna, yakni dan dan dengan, di TP 8, konjungsi ‘ban’ bermakna dan. Terakhir, konjungsi ‘bik’ terdapat di TP 3, 7 dan 8, dan memiliki makna oleh. Peta penggunaan konjungsi ‘moso’, ‘ban’ dan ‘bik’ menunjukkan bahwa konjungsi ‘ban’ digunakan oleh sebagian besar di perbatasan kabupaten Pamekasan dan kabupaten Sumenep, yakni di titik penelitian 1, 2, 3, 6, 7 dan 8. Konjungsi ‘moso’ digunakan oleh tiga titik penelitian, yaitu titik penelitian 4, 5 dan 8. Konjungsi ‘bik’ hanya digunakan oleh tiga titik penelitian, yaitu titik penelitian 3, 7 dan 8. Diharapkan kepada peneliti selanjutkan dapat mengeksplorasi lebih luas tentang konjungsi bahasa Madura, yaitu dari kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan dengan menggunakan metode yang berbeda, seperti metode etnografi. "
English Abstract
This study examines the use of Madurese conjunctions on the border of Pamekasan and Sumenep districts. First of all, this study investigates the use of conjunctions on the border of Sumenep and Pamekasan districts. Secondly, this study explains a map of the use conjunctions on the border of the Pamekasan and Sumenep districts. Geographically, Pamekasan districts is located in the central part of Madura, while Sumenep is located in the eastern part of Madura. The method used in this study was descriptive qualitative method, with interview as the research instrument in collecting the data, by using several questions in the form of short sentences. The data in this study were Madurese dialects of people living on the border of Pamekasan and Sumenep districts. Meanwhile, the data sources were people living in the border areas of Pamekasan and Sumenep districts. The research points consist of 8 research points with 16 informants. The results revelaed the use of the conjunctions 'moso', 'ban' and 'bik' among people of Pamekasan and Sumenep districts. These three conjunctions displayed different meanings, depending on participants’ identity. First of all, the conjunction 'moso' was used by people living in research points 4 and 5, and 8. In more details, the conjunction 'moso' at research points 4 and 5 had the meaning and, with and by, while at the research point 8 the conjunction 'moso' has the meaning with. Secondly, the conjunction 'ban' was found in research point 1, 2, 3, 6, 7 and 8. The conjunction 'ban' in research point 1, 2 and 6 had three meanings, namely and, with and by. Meanwhile, at research points 3 and 7, the conjunction 'ban' showed two meanings, namely and and with, and in research point 8, the conjunction ‘ban’ meant and. Finally, the conjunction 'bik' was found in research point 3, 7 and 8, and the meaning was by. The map of the use of conjunctions ‘moso’, ‘ban’ and ‘bik’ was provided to show that conjunction 'ban' was used by most of the border areas of Pamekasan and Sumenep districts, namely of research points 1, 2, 3, 6, 7 and 8. The ix conjunction 'moso' was used by three research points, namely research points 4, 5 and 8. The conjunction 'bik' was only used by three research points, namely at research points 3, 7 and 8. It is recommended that future researcher could explore more about the issue of Madurese conjunctions from broader contexts involving four regencies, Sumenep, Pamekasan, Sampang and Bangkalan using different method, such as ethnography method.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 420 |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Dialek, Bahasa Madura, Konjungsi-- Dialect, Madurese, Conjunction |
Divisions: | S2/S3 > Magister Linguistik Terapan, Fakultas Ilmu Budaya |
Depositing User: | Unnamed user with username verry |
Date Deposited: | 19 Oct 2021 05:02 |
Last Modified: | 24 Sep 2024 06:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/184010 |
Text
HAFIDATUL MILLAH.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |