Nasionalisme Abdurrahman Wahid sebagai Refleksi Penciptaan Karya Seni Lukis.

Habib, Ahmad and Kadek Yudi Astawan,, S.Sn., M.Sn. (2020) Nasionalisme Abdurrahman Wahid sebagai Refleksi Penciptaan Karya Seni Lukis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Karya seni lukis ini diciptakan berlandaskan rasa nasionalisme seorang tokoh bernama Abdurrahman Wahid atau akrab disapa dengan Gus Dur sebagai refleksi penciptaan karya seni lukis. Abdurrahman Wahid adalah seorang tokoh alim ulama dan juga Presiden ke-empat Republik Indonesia yang sering mengundang kontroversi atas ucapan dan tindakannya. Beliau juga memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh para Presiden sebelumnya, yakni sifat humor yang tinggi dan cenderung ceplas-ceplos namun memiliki arti yang mendalam. Gus Dur juga memiliki pemikiran pluralisme dan menyukai perdamaian dan anti dengan kekerasan apalagi yang mengatasnamakan agama. Beliau berani membela hak-hak asasi etnis Tionghoa di mana mereka kala itu menjadi minoritas di Indonesia. Hal ini merupakan bentuk nyata bahwa Gus Dur memiliki sifat menghargai sesama dan suka membantu sesama tanpa memandang ras, suku, dan agama. Konsep penciptaan karya lukis ini terinspirasi oleh beberapa tokoh seperti Arif Wijayanto dan Erica Hestu Wahyuni. Landasan penciptaan karya ini mengunakan: refleksi dari nasionalisme tokoh Gus Dur, teori metafora dan media seni lukis. Metode penciptaan pada karya seni lukis ini menggunakan metode Hawkins di mana ada tiga tahap yaitu eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan. Selanjutnya, proses penciptaan karya ini menghasilkan enam karya seni lukis, dan masing-masing karya memiliki judul tersendiri yaitu: Bapak Tiong Hoa, The King of Jokes, The Secret Hero (series), Bapak Guru Bangsa, Satu Kesatuan dan Satu Kesatuan (series). Karya-karya tersebut merupakan sebuah refleksi dari nilai-nilai nasionalisme seorang tokoh Gus Dur dalam membela hak-hak kaum minoritas dan cinta akan perdamaian, hal ini tentu akan kembali mengingatkan kita betapa pentingnya rasa saling menghormati antar sesama meskipun berbeda suku, ras dan agamanya. Mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk bersatu padu dalam menjaga perdamaian yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan kita seperti yang dilakukan oleh Gus Dur.

English Abstract

This fine art is create based on the sense of nationalism figure named Abdurrahman Wahid or familiarly called Gus Dur as a reflection for the creation of fine art. Abdurrahman Wahid is a religious leader and also the fourth president of Indonesia which often invites controversy over his words and actions. He also has a uniqueness that was not possessed by the previous presidents, namely the high humor nature and tend to speak out frankly but has a deep meaning. Abdurrahman also had pluralistic thoughts; he liked peace and no-violence, especially those in the name of religion. He dared to defend the rights of ethnic Chinese where they were then a minority in Indonesia. This is a clear form that Abdurrahman has a respect for others and likes to help others regardless of race, ethnicity, and religion The concept of creating this fine art was inspired by several figures such as Arif Wijayanto and Erica Hestu Wahyuni. The basis for this work was a reflection of: Nationalism of Gus Dur, The metaphorical theory and the media of fine arts. The method of created this fine art used Hawkins methods, there are three stages of exploration, improvisation. Furthermore, the creation process produced six artworks, and each work had its own title: Mr. Tiong hoa, The King of Jokes, The Secret Hero, The Teacher of Nations, The Union and The union (series). These artworks draw a reflection for the nationalistic values of Gus Dur in defending the rights of minorities and the the peace, which is reminds us how important to respect one another despite their different tribes, races and religions. Gus Dur invites all of Indonesian people to preserve the peace like our heroes have been fighting for, such as Gus Dur did.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520120010
Uncontrolled Keywords: Gus Dur, Pluralisme, Karya Seni Gus Dur, Pluralism, Artwork
Subjects: 700 The Arts > 757 Human figures
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Seni Rupa Murni
Depositing User: Users 31 not found.
Date Deposited: 28 Feb 2021 04:22
Last Modified: 26 Sep 2024 04:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/183757
[thumbnail of Ahmad Habib.pdf] Text
Ahmad Habib.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item