Noviadriana, Dina (2020) Model Indeks Layanan Sistem Polder. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Polder merupakan salah satu solusi penanganan banjir pada suatu kawasan dengan kelengkapan sarana fisik, seperti sistem drainase, kolam retensi, pintu dan pompa air, yang harus dikelola sebagai satu kesatuan pengelolaan tata air yang tidak terpisahkan, serta dibatasi oleh tanggul. Polder yang telah terbangun perlu dijaga layanannya agar tetap optimal. Kegiatan operasional dan pemeliharaan merupakan kegiatan yang memegang peranan untuk menjaga fungsi layanan polder. Penganggaran dalam kegiatan operasional dan pemeliharaan polder menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan, yaitu dalam menyusun prioritasnya, sehingga dapat tepat sasaran dan penanganannya lebih efektif, efisien dan optimal. Untuk itu, diperlukan suatu ‘tool’ yang dapat memberikan pertimbangan para pengelola polder dalam menentukan prioritas penanganan polder. Penelitian ini menghasilkan suatu ‘tool’ untuk menentukan indeks layanan sistem polder yang menggabungkan aspek teknis yang terdiri dari 4 variabel, yaitu pola limpasan permukaan, kondisi dan kapasitas bangunan air, genangan dan biaya dengan aspek nonteknis yang terdiri dari 5 variabel yang digunakan, yaitu kelembagaan, peran serta pengelolaan, hukum, sosial budaya serta kerugian banjir. Locus penelitian adalah polderpolder yang berada di DKI Jakarta, dengan pembatasan pada polder yang mempunyai kolam retensi atau waduk polder serta tidak membuang langsung ke laut. Tahap awal yang dilakukan adalah penentuan polder yang akan digunakan untuk pemodelan. Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data primer yang dilakukan dengan site visit, diskusi dengan pengelola polder serta penyebaran kuisioner secara sampling, sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dari desk study terhadap master plan dan jurnal-jurnal terkait polder. Tahap ketiga adalah melakukan filtering terhadap variabel dan indikator dengan alat bantu smart PLS-Partial Least Squares dan PCA-Principal Component Analysis. Selanjutnya, dilakukan pemodelan dengan alat bantu metode GRGGeneralized Reduced Gradient. Tahap akhir adalah melakukan uji kalibrasi, validasi dan verifikasi untuk memastikan bahwa model yang dihasilkan adalah valid dan dapat digunakan pada polder-polder di lokasi lain. Hasil penelitian berupa Model Indeks Layanan Sistem Polder “Dina” (ILASPOD), dengan nilai-nilai koefisien pada variabel teknis, yaitu 0,200 untuk variabel pola limpasan permukaan, 0,282 untuk variabel kondisi dan kapasitas bangunan air, 0,156 untuk variabel genangan serta 0,362 untuk variabel biaya. Pada variabel non-teknis, nilai-nilai koefisien yang dihasilkan, yaitu 0,504 untuk variabel kelembagaan, 0,164 untuk variabel hukum, 0,164 untuk variabel sosial budaya serta 0,168 untuk variabel kerugian banjir. Dari nilainilai koefisien tersebut, variabel ekonomi paling berpengaruh, dimana terkait dengan penganggaran biaya operasional dan pemeliharaan polder, serta variabel kelembagaan, dimana terkait dengan personel dan struktur organisasi pengelola polder. Untuk nilai indeks teknis ditemukan sebesar 0,53 dan nilai indeks non-teknis sebesar 0,47, sehingga secara utuh, model ILASPOD adalah ILP = 0,53 ILTeknis + 0,47 ILNon-Teknis. Setelah dilakukan uji kalibrasi, validasi dan verifikasi, model tersebut dapat digunakan untuk polder di lokasi lain, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut yang melibatkan kondisi lebih variatif dengan mengikutsertakan apa yang telah ditulis pada pembatasan masalah.
English Abstract
Polder defined as one of flood control solution in covered area with complete physical components, such as drainage system, retention pond, water gate and pumps, which should manage as one system of water resources management and bordered with dike. The function of constructed polder should be kept in order to give optimal service. Those polders should be maintain differently based on the condition of each polders. The operation and maintenance activity have important rules to keep the polder’s function and service. Operational and maintenance budgeting become important to be considered, especially when manage the priority in order to get the right outcomes and could be more efectivelly, efficiently and optimal. A tool would be needed as consideration for the management to mention the priority in maintaining polder system. This research resulted in a tool to mention the service index of polder system which combine the technical aspects with 4 variables, which are the run-off pattern, the condition and capacity of structures, inundation and cost and non-technical aspects with 5 variables, which are organizational, management role, law, social and flood looses, with 15 indicators from those variables. The locus for this research would be polders where located in DKI Jakarta Province, with limited in polders which have retention pond or storage pond and not pumped out to the sea. First stage was decided which polders would used for modelling. Next step was collecting primary data by site visit, discussion with polder’s management and distribution of sampling questionnaires. Meanwhile, collecting secondary data would be done by desk study of master plan or desain reports and journals of polder. Third step was filtering of variables dan indicators with smart method Partial Least Squares (PLS) dan Principal Component Analysis (PCA). After variables and indicators selected, it would be continued by modelling with Generalized Reduced Gradient method (GRG). Final step was calibration, validation and verification of the model to make sure that the model was valid and could be used in other polders. The result of this research would be Service Index Model of Polder System “Dina” (ILASPOD), with the coefficient of technical variables were 0,200 for run-off pattern variable, 0,282 for condition and capacity of structures variable, 0,156 for inundation variabel and 0,362 for cost variable. For non-technical variables, the coefficients were 0,504 for organizational variable, 0,164 for law variable, 0,164 for social variable and 0,168 for flood looses variable. From those coefficients, could be mentioned that for technical aspect, economic variable was most influenced, which related with operation and maintenance budgeting. For non-technical aspects, organizational variable was most influenced, which related with personel and organization of polder management. Meanwhile, for technical index was 0,53 and non-technical index was 0,47, so the ILASPOD Model could be mentioned as ILP = 0,53 ILTechnical + 0,47 ILNon-Technical. After calibration, validation and verification, the model could be used for polder in other location, but the research should be continuing with the condition that more variative, as mentioned in the limitation of scope for this research.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | 0620070003 |
Uncontrolled Keywords: | Sistem polder dengan kolam retensi, indeks layanan, variabel teknis, variabel non-teknis Polder system with retention pond, service index, technical variables, nontechnical variables |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.4 Flood control |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknik Pengairan, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Bambang Septiawan |
Date Deposited: | 28 Feb 2021 04:22 |
Last Modified: | 24 Sep 2024 01:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/183685 |
Text
Dina Noviadriana.pdf Download (14MB) |
Actions (login required)
View Item |