Putri, Candra Rini Hasanah (2019) Kajian In-Silico Dan In-Vitro Ekstrak Methanol Tamarindus Indica Dalam Penghambatan Potensi Epithelial Mesenchymal Transition Pada Cell Line Koriokarsinoma JEG-3. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hingga saat ini penggunaan bahan-bahan alami untuk tujuan kesehatan masih terus dilakukan oleh masyarakat umum. Salah satu bahan alami yang dipercaya berperan pada kesehatan adalah Tamarindus indica, yang di Indonesia disebut sebagai asam jawa. Beberapa penelitian menyebutkan adanya berbagai kandungan antioksidan dalam ekstrak buah Tamarindus indica, termasuk quercetin dan rutin. Antioksidan diketahui juga berperan sebagai penghambat perkembangan keganasan. Penelitian baru telah sampai pada kemungkinan peran Tamarindus indica dalam menghambat beberapa jenis carcinoma. Koriokarsinoma adalah keganasan yang mempunyai kemampuan invasi sangat tinggi dan mampu bermetastase hingga ke tempat yang jauh. Telah banyak dilakukan penelitian mengenai berbagai protein yang terlibat dalam peningkatan keganasan koriokarsinoma, yang diantaranya adalah fatty acid synthase (FAS). Diketahui bahwa immunoreaktifitas FAS ditemukan pada 100% dari sampel cell line koriokarsinoma JEG-3. Peningkatan FAS sendiri diketahui dapat meningkatkan kemampuan metastasis sel ganas melalui EMT (Epithelial- Mesenchymal Transition), sehingga dimungkinkan bahwa FAS termasuk dalam salah satu protein yang berperan penting dalam kemampuan invasi koriokarsinoma. Dalam proses keganasan sel, Epithelial-Mesenchymal Transition adalah suatu rangkaian perubahan sifat sel epithel sehingga sel tersebut menjadi bersifat seperti sel mesenkim dengan hilangnya polaritas apicobasal sel dan hilangnya ikatan antar sel, menyebabkan gangguan pada membran epithelial basement sehingga terjadi penetrasi sel ke dalam matriks ekstra sel. Pada peristiwa ini, terjadi aktifasi dari Snail2 serta matrix metalloproteinase-9 (MMP-9). Dari penelitian sebelumnya, pemberian Tamarindus indica diketahui dapat menyebabkan penurunan FAS. Karena peningkatan FAS sendiri diketahui dapat meningkatkan kemampuan metastasis sel ganas melalui EMT, sehingga diperkirakan bahwa Tamarindus indica juga mempunyai kemampuan dalam menghambat perkembangan koriokarsinoma terutama dalam hal kemampuan invasinya, melalui kemampuannya dalam menurunkan ekspresi FAS pada sel koriokarsinoma. Hingga kini belum terdapat penelitian yang membuktikan apakah Tamarindus indica yang diketahui dapat menghambat FAS, akan dapat pula menghambat EMT. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan kemampuan Tamarindus indica tersebut dalam menghambat invasi sel koriokarsinoma dengan menggunakan biomarker Snail2 dan MMP-9 yang terlibat dalam proses EMT tersebut. x Kajian in-silico dilakukan untuk mengkaji pengaruh bahan aktif yang ada di dalam ekstrak Tamarindus indica terhadap FAS. Ditemukan bahwa quercetin, rutin, proanthocyanidin, catechin dan epicathecin yang merupakan senyawa aktif dalam ekstrak methanol Tamarindus indica dapat berikatan dengan 3 domain katalitik enzyme FAS dengan kekuatan seperti halnya substrat alami maupun inhibitor yang bekerja pada domain-domain tersebut, sehingga diperkirakan dapat mengurangi ekspresi maupun aktifitas dari FAS. Pada kajian in-vitro dilakukan uji pengaruh beberapa dosis ekstrak methanol Tamarindus indica terhadap viabilitas cell line JEG-3 dengan menggunakan MTT assay untuk menentukan dosis yang digunakan pada tahap selanjutnya. Dari penelitian ini didapatkan dosis IC50 berada di kisaran antara 72 μg/ml hingga 88 μg/ml , dan IC100 berada di kisaran dosis 145 μg/ml hingga 176 μg/ml. Kajian in-vitro dilanjutkan untuk menguji pengaruh pemberian dosis 0 μg/ml, 25 μg/ml, 50 μg/ml dan 100 μg/ml ekstrak methanol Tamarindus indica terhadap ekspresi FAS, Snail2 dan MMP-9 dengan menggunakan metode immunofluorescence. Pemberian ekstrak methanol Tamarindus indica dalam berbagai dosis ternyata tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap ekspresi FAS. Sedangkan terhadap ekspresi Snail2, pemberian dosis 50 μg/ml atau 100 μg/ml ekstrak methanol Tamarindus indica ternyata berbeda bermakna dibandingkan dengan dosis di bawahnya. Akan tetapi terdapat kecenderungan peningkatan ekspresi Snail2 sesuai peningkatan dosis ekstrak methanol Tamarindus indica. Hasil untuk ekspresi MMP-9 setelah pemberian ekstrak methanol Tamarindus indica menunjukkan adanya peningkatan ekspresi MMP-9 pada dosis 50 μg/ml, tetapi pada dosis 100 μg/ml menurun kembali. Dapat disimpulkan bahwa dari penelitian ini, tampaknya ekstrak methanol Tamarindus indica tidak mempengaruhi ekspresi FAS, tetapi ekstrak ini justru meningkatkan ekspresi Snail2. Snail2 diketahui dapat menurunkan proliferasi sel, tetapi Snail2 ini juga merupakan protein yang meningkatkan terjadinya EMT, dengan demikian apakah Tamarindus indica akan dapat meningkatkan EMT masih belum jelas dan perlu penelitian lebih lanjut. Diharapkan hal ini dapat meningkatkan kehati-kehatian masyarakat terhadap penggunaan Tamarindus indica dalam kehidupan sehari-hari.
English Abstract
Until recently, the use of natural materials for health purposes is still being carried out by the general public. One of the natural ingredient that has believed to play a role in health is Tamarindus indica, which in Indonesia is referred to as asam jawa. Some studies mention the presence of various antioxidant content in Tamarindus indica fruit extracts, including quercetin and rutin. Antioxidants are also known to act as inhibitors of the development of malignancy. New research has come to the possibility of the role of Tamarindus indica in inhibiting several types of carcinoma. Choriocarcinoma is a malignancy that has a very high invasion ability. There have been many studies on various proteins involved in increasing malignancy of choriocarcinoma, included fatty acid synthase (FAS). FAS immunoreactivity was found in 100% of the JEG-3 choriocarcinoma cell line sample. Increased FAS itself is known to increase the ability of malignant cell metastasis through EMT (Epithelial-Mesenchymal Transition), so that it is possible that FAS is one of the proteins that plays an important role in the ability choriocarcinoma’s invasion. In the process of cell malignancy, EMT is a series of changes in epithelial cell properties so that the cells become like mesenchymal cells with loss of apicobasal cell polarity and loss of cell bonds, causing epithelial basement membrane disruption, then resulting in cell penetration into the extracellular matrix. In this event, activation of Snail2 and metalloproteinase-9 matrix (MMP-9) occurred. From previous studies, administration of Tamarindus indica is known to cause a decrease in FAS. Because the increase in FAS itself is known to increase the ability of malignant cell metastases through EMT, so it is estimated that Tamarindus indica also has the ability to inhibit the development of choriocarcinoma, especially in terms of its invasion ability, through its ability to reduce FAS expression in choriocarcinoma cells. Until now there have been no studies that prove whether Tamarindus indica, which is known to inhibit FAS, will also inhibit EMT. This study was conducted to prove the ability of Tamarindus indica to inhibit choriocarcinoma cell invasion by using Snail2 and MMP-9 biomarkers that involved in the EMT process. The in-silico study was conducted to examine the effect of active ingredients in Tamarindus indica extract on FAS. It was found that quercetin, rutin, proanthocyanidin, catechin and epicathecin, which are active compounds in methanol extract Tamarindus indica can bind to 3 catalytic domains of FAS enzyme with same strength as natural substrates and inhibitors that work on these domains, so that compounds can reduce expression and activities of FAS. In-vitro study was carried out to test the effect of several doses of Tamarindus indica methanol extract on the viability of JEG-3 cell lines using MTT assay to determine the dosage used later. From this study, the IC50 dose was in the range of 72 μg / ml to 88 μg / ml, and IC100 was in the range of 145 μg / ml to 176 μg / ml. The inxii vitro study was continued to examine the effect of doses 0 μg / ml, 25 μg / ml, 50 μg / ml and 100 μg / ml methanol extract of Tamarindus indica on the expression of FAS, Snail2 and MMP-9 using the immunofluorescence method. The administration of methanol extract of Tamarindus indica in various doses did not have a significant effect on FAS expression. As for the expression of Snail2, administering a dose of 50 μg/ml or 100 μg/ml of methanol extract of Tamarindus indica turned out to be significantly different compared to the dose below. However, there is a tendency for an increase in Snail2 expression according to an increase in the dose of methanol extract of Tamarindus indica. The results of MMP-9 expression after administration of methanol extract of Tamarindus indica showed an increase in MMP-9 expression at a dose of 50 μg/ml, but at a dose of 100 μg/ml it decreased again. It can be concluded that from this study, it seems that the methanol extract of Tamarindus indica does not affect FAS expression, but increases Snail2's expression. Snail2 is known to have the ability to reduce cell proliferation, but Snail2 is also a protein that increases the incidence of EMT, thus whether Tamarindus indica will be able to increase EMT remains unclear and needs further research. It is hoped that this study results will increase the community's circumspection of the use of Tamarindus indica in daily life.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Doctor) |
|---|---|
| Identification Number: | DIS/615.323 74/PUT/k/2019/062002825 |
| Uncontrolled Keywords: | DRUGS DERIVED FROM TAMARIN |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs > 615.32 Drugs derived from plants and mikroorganisms > 615.323 74 Drugs derived from spesific plants (Fabales, Legumes, Soybeans) |
| Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 19 Feb 2021 04:17 |
| Last Modified: | 19 Feb 2021 04:17 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/183442 |
Actions (login required)
 |
View Item |