Pengembangan Konsep Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihoods Framework) Untuk Meningkatkan Keberdayaan Peternak Sapi Potong Rakyat

Winarto, Priyo Sugeng (2020) Pengembangan Konsep Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihoods Framework) Untuk Meningkatkan Keberdayaan Peternak Sapi Potong Rakyat. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ragam pendekatan pembangunan dan kaitannya dengan tujuan pembangunan semakin berkembang; pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses perubahan sosial yang menjadi moda penting bagi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan peternakan. Sementara itu, indikator dan ukuran-ukuran capaian kegiatan pemberdayaan cenderung masih menggunakan produksi dan produktivitas saja; padahal, kenyataan lapang menunjukkan bahwa ukuran keberdayaan perlu pula mengekspresikan keadaan internal rumahtangga peternak serta faktor eksternal yang memengaruhi. Kebutuhan indikator dan ukuran keberdayaan itulah yang mendorong dilakukannya penelitian ini yakni untuk merumuskan konsep pengembangan keberdayaan masyarakat khususnya rumahtangga peternak sapi potong rakyat, dan menempatkan keberdayaan rumahtangga peternak dalam perspektif perubahan sosial. Penelitian ini bertujuan : 1. Mengkaji faktor yang menentukan keberdayaan rumahtangga peternak sapi potong rakyat menggunakan alat bantu berupa konsep penghidupan berkelanjutan atau the Sustainable Livelihoods Framework, dan 2. Merumuskan konsep pengembangan usaha ternak sapi potong rakyat. Penelitian dilaksanakan di wilayah desa sekitar hutan jati yakni Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Unit penelitian adalah rumahtangga peternak sapi potong rakyat di desa Napis dengan ukuran populasi sejumlah 1397 rumahtangga peternak sapi potong rakyat. Metode penentuan sampel dilaksanakan secara purposif 14 % dari ukuran populasi atau sejumlah 200 rumahtangga. Penetapan sampel rumahtangga peternak memperhatikan keterjangkauan letak lokasi dan jarak antar rumah peternak sapi potong yang didatangi untuk keperluan survei sampel rumahtangga. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan menggunakan teknik: wawancara dipandu oleh kuesioner terstruktur, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah diskriptif-analitik; untuk mengetahui faktor determinan keberdayaan rumahtangga peternak sapi potong rakyat digunakan model persamaan struktural atau Structural Equation Modeling versi Generalized Structured Component Analysis (GeSCA). Kesimpulan yang dihasilkan adalah bahwa : (1). Keberdayaan rumahtangga peternak sapi potong rakyat tidak cukup dinyatakan hanya dengan indikator livelihoods-status rumahtangga peternak yang terdiri dari 5 jenis capital yaitu : (a) Human Capital, (b) Natural Capital, (c) Financial Capital, (d) Physical Capital, dan (e) Social Capital saja, melainkan perlu menyertakan pula komponen ketahanan rumahtangga peternak dan komponen kedinamisan rumahtangga peternak. Komponen livelihoods-status rumahtangga peternak sapi potong rakyat, komponen ketahanan rumahtangga peternak sapi potong rakyat, dan komponen kedinamisan rumahtangga peternak sapi potong rakyat, secara bersama-sama membentuk keberdayaan rumahtangga peternak sapi potong rakyat. Keberdayaan rumahtangga peternak sapi potong rakyat ditentukan oleh 3 faktor determinan yaitu : (a) karakteristik peternak dengan nilai pengaruh langsung sebesar 0,650, (b) karaktersitik usaha dengan nilai pengaruh langsung sebesar 0,280, dan (c) dukungan lingkungan usaha dengan nilai pengaruh langsung sebesar 0,117. Secara hirarkis, urutan peringkat indikator manifes mulai dari yang berbobot signifikansi tertinggi adalah : indikator Ketahanan Rumahtangga (5,95), indikator Natural Capital (4,28), indikator Social Capital (4,20), indikator Human Capital (3,78), indikator Physical Capital (3,74), indikator Kedinamisan Rumahtangga (3,05), dan indikator Financial Capital (2,49); (2). Konsep pengembangan program untuk meningkatkan keberdayaan peternak sapi potong rakyat dapat dilaksanakan sesuai dengan urutan prioritas kegiatan yang berfokus xi kepada substansi : (a) keberpihakan lebih besar kepada pemuda (generasi muda milenial) untuk terlibat dalam kegiatan pemberdayaan melalui agribisnis sapi potong; (b) upaya secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan berinovasi, sikap serta motivasi ber agribisnis sapi potong; (c) peningkatan ragam kegiatan kerjasama inovasi pemanfaatan lahan dengan PT PERHUTANI setempat untuk tujuan produksi pangan dan pakan sapi potong; (d) perluasan jangkauan program serta peningkatan kapasitas kelembagaan organisasi peternak sapi lokal agar mampu berinovasi untuk mewujudkan status peternak sebagai pemilik sapi; (e) perluasan gerakan budidaya tanaman leguminosa dan rerumputan potensial sebagai sumber hijauan pakan sapi; serta hilirisasi inovasi untuk konservasi hijauan dan biomasa sumber pakan sapi serta (f) perluasan dan intensifikasi gerakan budidaya tanaman leguminosa tahunan multiguna, misalnya gamal, lamtoro, sengon, dan kelor sebagai upaya konservasi lahan dan air, pencegahan erosi sekaligus sebagai sumberdaya hijauan pakan sapi.

English Abstract

Various development approaches keep on growing; society empowerment is one of the social changes which is essential to the execution of animal husbandry development programs. On the other hand, indicators and achievement standards that are currently used to assess the empowerment programs are still only in production and productivity perspective; whereas in the real case, both internal conditions of farmers’ welfare and its affecting external factors must be considered as well. The need for new standards of empowerment becomes the driving force to formulate new concept of society empowerment especially for beef cattle farmer, and placing their welfare into social change perspective. This research aims: 1. To study the deciding factors of beef cattle farmers’ welfare using a concept called The Sustainable Livelihoods Framework, and 2. To formulate the concept of developing smallholder beef cattle business. The study was conducted in a village near a teak forest called Napis Village, Tambakrejo District, Bojonegoro Regency. The research unit was the household of beef cattle farmers in Napis with population size of 1397 smallholders. Samples were purposely determined of 14% of the total population, which is 200 households. They were chosen based on accessibility and distance among the house of beef cattle farmers’ which were visited during surveying. Both primary and secondary data were collected. The primary one was gathered by: interviews guided by structured questionnaires, observation and documentation. To analyse the data, descriptive-analytic approach was used; determining factors of beef cattle farmers empowerment was assessed using structural equation model or the Structural Equation Modeling version of Generalized Structured Component Analysis (GeSCA). The resulting conclusion is that : (1) Empowerment of beef cattle farmers’ smallholder is not only stated based on livelihoods-status which consists of 5 capitals namely: (a) Human Capital, (b) Natural Capital, (c) Financial Capital, (d) Physical Capital, dan (e) Social Capital, but also need to involve the resiliency and dynamism component of farmers household, which altogether build a proper empowerment for smallholder beef cattle farmers. The empowerment of smallholder beef cattle farmers is determined by 3 factors namely: (a) the characteristics of farmers with a value of direct influence of 0.650, (b) business characteristics with a value of direct influence of 0.280, and (c) support of the business environment with a value of direct influence of 0.117. In terms of manifest indicator significance, the ranking are as follows: Household Resilience indicator (5.95), Natural Capital indicator (4.28), Social Capital indicator (4.20), Human Capital indicator (3.78) , Physical Capital indicators (3.74), Household Dynamics indicators (3.05), and Financial Capital indicators (2.49); (2) The concept of program development to increase the empowerment of smallholder beef cattle farmers can be done according to the priority list of activities that focus on the substance of: (a) greater alignments toward the youth to engage in empowerment activities through beef cattle agribusiness.: (b) sustainable efforts to improve knowledge, innovation skills, attitudes and motivations for beef cattle agribusiness; (c) increasing the variety of joint innovation activities in land utilization with the local PT PERHUTANI for food production and beef cattle feed; (d) expanding the reach of the program and increasing the institutional capacity of local cattle ranchers' organizations to be able to innovate to realize the status of breeders as cattle owners; (e) expansion of legume cultivation and potential grasses as cattle feed; and the downstreaming of innovations for the conservation of forage and biomass for forages.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/636.213 092/WIN/p/2020/062001329
Uncontrolled Keywords: CATTLEMEN
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.213 092 Cattlemen
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 16 Feb 2021 03:06
Last Modified: 06 Jan 2023 09:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/183243
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Priyo Sugeng Winarto.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item