Penyebaran dan Peranan Mikroalga Chrysophyta di Perairan Indonesia

Prayugo, Muhammad Arya (2020) Penyebaran dan Peranan Mikroalga Chrysophyta di Perairan Indonesia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mikroalga terdiri dari beberapa jenis, salah satunya Chrysophyta yang merupakan alga coklat-keemasan karena kloroplasnya mengandung pigmen karoten dan xantofil dalam jumlah banyak dibandingkan dengan klorofil. Adapun tujuan review ialah mengindentifikasi sebaran mikroalga Chysophyta di Indonesia beserta klasifikasi, morfologi, cara sampling, cara kultivasi, faktor pertumbuhan, analisis kuantitatif kualitatif dan cara isolasi serta menganalisis peranannya. Metode yang digunakan ialah Tradisional review yaitu pengumpulan data sekunder serta menganalisis data kedalam sebuah pembahasan. Berdasarkan hasil didapatkan mikroalga Chrysophyta pada genus (Botrydiopsis, Tribonema, Ochromonas, Dictyocha, Synura, Achnanthes, Nitzschia, Cymbella, Synedra, Navicula, Chaetoceros, Flagilaria, Skeletonema, Rhizoselina). Identifikasi mikroalga dapat dilakukan dengan cara molekuler serta morfologi, secara molekuler menggunakan PCR sedangkan identifikasi morfologi dapat menyesuaikan bentuk mikroalga tersebut dengan buku identifikasi. Chrysophyta memiliki bagian luar atau dinding sel berupa skeleton-silika yang disebut frustule. Dinding sel tersusun dari 2 katup yaitu epiteka (bagian atas) dan hipoteka (bagian bawah). Beberapa chrysophyta memiliki alat gerak berupa flagela. Chrysophyta memiliki peranan yang bermanfaat yaitu sebagai pakan alami karena memiliki kandungan nutrisi yang baik. Lipid yang dihasilkan Chrysophyta dapat dijadikan bahan biodisel karena mengandung hidrokarbon. Bahan bioaktif yang dihasilkan Chrysophyta seperti polisakarida serta antibakterial mampu dijadikan sebagai bahan farmasi,kecantikan dan makanan. Chrysophyta sendiri mampu menjadi agen fikroremdiasi yang mampu menghilangkan kadar polutan pada limbah cair seperti limbah industri diperairan dengan mengubah bahan polutan menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan cara menyerap nutrien dengan bantuan bakteri. Chrysophyta mampu menjadi agen bioindikator di perairan dengan cara melihat koefisien saprobiknya yaitu hubungan antara suatu organisme (mikroalga) dengan senyawa yang menjadi sumber nutrisinya. Tempat hidup Chrysophyta dibagi 3 yaitu planktonik, bentic dan epifit. Isolasi chrysophyta dapat menggunakan streak platting pada media agar dan pipet kapiler. Kultivasi chrysophyta dibagi menjadi 3 tahap, pertama kultivasi skala laboratorium dengan volume 500 mL, skala semi massal dengan volume 10 L dan skala massal dengan volume 45 L. Analisis kuantitatif dibagi menjadi 2 (Haemocytometer,SedwickRaftercell) dan analisis kualitatif (Optical density). Chrysophyta tersebar di perairan laut, tawar dan payau. Peranan Chrysophyta dapat dijadikan sebagai biofuel, antibacterial, bioindikator, pakan alami, pengelolaan limbah. Jika ingin mendapatkan Chrysophyta di perairan Indonesia, paling banyak dapat ditemukan pada perairan tawar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520080237
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.8 Algae / Algae culture / Microalgae--Cultures and culture media
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 20 Feb 2021 07:13
Last Modified: 08 Oct 2024 06:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/183144
[thumbnail of Muhammad Arya Prayugo.pdf] Text
Muhammad Arya Prayugo.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item