Lutfitasari, Monica Anindita (2020) Analisis Keragaman Genetik Ikan Gabus (Channa gachua) Berdasarkan DNA Mitokondria Region Cytochrome Oxidase Subunit I (COI) di Sungai Brantas, Kecamatan Ngadiluwih, Kecamatan Mojo dan Kecamatan Kraas, Kabupaten Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan gabus (Channa gachua) merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak dimanfaatkan oleh orang Indonesia. Channa gachua dapat ditemukan di bagian tengah Sungai Brantas yang terletak di Kab. Kediri. Bagian hulu dan hilir Sungai Brantas sudah dikategorikan sungai yang tercemar, sehingga tidak menutup kemungkinan bagian tengah sungai sudah terkontaminasi bahan tercemar dari bagian hulu maupun hilir. Analisis keragaman genetik dan struktur populasi perlu dilakukan melalui DNA mitokondria (mtDNA) region Cytochrome Oxidase subunit I (COI) untuk mengevaluasi variasi genetik Channa gachua. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat keragaman genetik dan struktur poulasi ikan gabus (Channa gachua) di Sungai Brantas, Kediri. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hidrologi Divisi Sumberdaya Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Laboratorium Sentral Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mulai November 2019 – Januari 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menjelaskan keragaman genetik ikan gabus di perairan Sungai Brantas, Kediri yang dibandingkan dengan beberapa populasi lain berdasarkan DNA Mitokondria region Cytochrome Oxidase Subunit I (COI). Parameter-parameter yang akan diukur antara lain jumlah haplotipe (h), keragaman haplotipe (hd), keragaman nukleotida (π), dan indeks fiksasi (FST). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diketahui bahwa populasi ikan gabus (Channa gachua) dari Kediri memiliki h = 3, hd = 0,733, dan π = 0,00225. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori dua yaitu keragaman haplotipe yang tinggi dan keragaman nukleotida yang rendah. Hal tersebut menginterpretasikan bahwa populasi Kediri berasal dari populasi yang berukuran relatif kecil akibat bottleneck effect di masa lalu, kemudian diikuti oleh pertumbuhan populasi dengan cepat, sehingga mutasi baru dapat tersimpan atau bertahan dalam populasi tersebut. Secara keseluruhan, populasi Jawa dan Bali termasuk ke dalam kategori empat yaitu keragaman haplotipe dan nukleotida yang tinggi. Kategori empat menginterpretasikan suatu populasi memiliki sejarah evolusi yang panjang dengan ukuran populasi yang relatif besar dan dalam keadaan stabil. Nilai FST tertinggi terdapat pada populasi Kediri yang dibandingkan dengan Jawa bagian barat (0,59039). Nilai tersebut menginterpretasikan bahwa kedua populasi memiliki tingkat diferensiasi sangat tinggi, karena dipengaruhi oleh keadaan geografis antara kedua populasi. Nilai FST terendah terdapat pada populasi Bali yang dibandingkan dengan populasi Jawa bagian timur (0,12810). Nilai tersebut menginterpretasikan bahwa kedua populasi memiliki tingkat diferensiasi sedang yang berarti terdapat aliran gen yang cukup tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi geografis antara kedua populasi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520080228 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 577 Ecology > 577.6 Aquatic ecology > 577.64 River and stream ecology |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 20 Feb 2021 07:12 |
Last Modified: | 11 Apr 2023 01:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/183021 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Monica Anindita Lutfitasari (2).pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |