Tarihoran, Pritty Nahangken and Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno, - (2020) Pengaruh Campuran Pupuk Organik Cair Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Sistem Rakit Apung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Selada (Lactuca sativa L.) ialah tanaman sayuran yang dimanfaatkan batang dan daunnya. Selada banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, karena kandungan gizi tinggi, terutama sumber mineral. Selada mempunyai prospek yang cukup tinggi, baik dari aspek klimatologi, teknis, ekonomi dan bisnis. Kondisi alam dan luasan lahan produksi masih menjadi masalah dalam proses budidaya selada. Hal lain yang menjadi kendala ialah banyaknya pengalihfungsian lahan pertanian menjadi lahan pemukiman dan industri sehingga menyebabkan lahan pertanian semakin sempit. Teknologi hidroponik menjadi satu usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ketersediaan lahan yang semakin sempit, yang tidak membutuhkan lahan yang besar dengan hasil produksi yang lebih maksimal dan memungkinkan untuk menanam beberapa jenis tanaman bukan pada musimya. Budidaya sistem hidroponik dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Satu dari teknik tersebut ialah sistem rakit apung. Pada budidaya hidroponik, jenis nutrisi yang sering digunakan ialah nutrisi AB mix. Nutrisi ini mengandung bahan kimia sintetis yang memiliki kandungan hara makro dan mikro yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus menyebabkan peranan pupuk kimia tersebut menjadi tidak efektif. Pupuk organik mampu menjadi satu solusi dalam mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Desember 2019 hingga Februari 2020 di Glass House FP-UB. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah pH meter, EC meter, aerator, bak nutrisi, timbangan, net pot, tray, kamera, alat tulis dan pisau. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah benih selada daun (varietas grand rapids, matt green dan fion green), styrofoam, rockwool, pupuk organik cair, nutrisi AB mix dan kertas label. Percobaan ini dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama ialah konsentrasi pupuk organik cair (POC) yang terdiri dari tiga taraf ialah: A1 = Kontrol (AB Mix), A2 = 25 % POC dan A3 = 50 % POC. Faktor kedua ialah varietas yang terdiri dari tiga varietas ialah: V1 = selada keriting hijau varietas grand rapids, V2 = selada keriting hijau varietas matt green dan V3 = selada keriting hijau varietas fion green. Kombinasi yang diperoleh dari perlakuan antar pupuk organik cair dan varietas tanaman ialah: A1V1 = Kontrol (AB mix) varietas grand rapids, A2V1 = 25% POC dan varietas grand rapids, A3V1 = 50% POC dan varietas grand rapids, A1 V2 = Kontrol (AB mix) varietas matt green, A2V2 = 25% POC dan varietas matt green, A3V2 = 50% POC dan varietas matt green, A1V3 = Kontrol (AB mix) dan fion green, A2V3 = 25% POC dan varietas fion green serta A3V3 = 50% POC dan varietas fion green. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel pengamatan yang digunakan ialah pengamatan komponen pertumbuhan yang dilakukan secara nondestruktif, meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai) dan panjang akar (cm) serta pengamatan komponen hasil panen meliputi hasil tanaman (g) dan indeks panen. Pengamatan dilakukan dengan interval 7 hari sekali dimulai pada hari 14 HST (hari setelah tanam). Jika terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Jujur) taraf 5%. Pencampuran POC ke dalam nutrisi AB mix pada tiga varietas tanaman selada memberikan interaksi yang nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Perlakuan 25% POC dengan varietas Matt Green mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun pada 28 HST, panjang akar dan hasil tanaman serta campuran 50% POC dengan varietas Fion Green memperoleh nilai indeks panen tanaman selada tertinggi. Perlakuan komposisi nutrisi dengan campuran 25% POC ke dalam nutrisi AB mix memberikan hasil tertinggi dan berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun umur 14 HST, 21 HST dan 35 HST. Sementara perlakuan varietas dengan varietas Matt Green memberikan hasil tertinggi dan berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun umur 35 HST.
English Abstract
Lettuce (Lactuca sativa L.) is a vegetable plant that is utilized by its stem and leaves. Lettuce is widely consumed by Indonesian people because of its high nutrition content, especially mineral sources. Lettuce has a fairly high prospect, both in terms of climatology, technical, economic and business. Natural conditions and production area are still a problem in the process of lettuce culture. Another thing that becomes an obstacle is the large number of conversion of agricultural land into residential and industrial land, causing agricultural land to become increasingly narrow. Hydroponic technology is an attempt to overcome the problem of increasingly narrow land availability, which does not require large land with more maximum production results and makes it possible to plant several types of plants rather than in season. Hydroponic system cultivation can be done with several techniques. One of these techniques is the floating raft system. In hydroponic cultivation, the type of nutrient that is often used is the AB mix nutrient. This nutrient contains synthetic chemicals that have enough macro and micro nutrient content to meet the needs of plants. The use of inorganic fertilizers continuously causes the role of chemical fertilizers to be ineffective. Organic fertilizer can be a solution in reducing the use of inorganic fertilizers. This research was conducted in December 2019 to February 2020 at the FP-UB Green House. The tools used in this study are pH meters, EC meters, aerators, nutrition tanks, scales, net pots, trays, cameras, stationery and knives. The materials used in this study were leaf lettuce seeds (grand rapids, matt green and fion green varieties), styrofoam, rock wool, liquid organic fertilizer, AB mix nutrition and label paper. The study used a factorial randomized block design (RBD) of 2 factors. First factor namely A1 = control (AB Mix), A2 = 25 % LOF dan A3 = 50 % LOF. Second factor namely V1 = grand rapids varieties, V2 = matt green varieties danV3 = fion green varieties. The combination from the 2 factors are A1V1 = control (AB mix) of green rapids, A2V1 = 25% LOF and green rapids varieties, A3V1 = 50% LOF and varieties of green rapids, A1V2 = control of matt green varieties, A2V2 = 25% LOF and varieties of matt green, A3V2 = 50% LOF and varieties of matt green, A1V3 = control of fion green varieties, A2V3 = 25% LOF and fion green varieties and A3V3 = 50% LOF and fion green varieties. Observation variables used were observations of growth components which were conducted non-destructively, including plant height (cm), number of leaves (strands) and root length (cm) and observations of yield components including total fresh plant weight (g) and harvest index. Observations were made with a 7-day interval starting on the 14th day of planting DAP (the day after planting). If there is a significant effect continued with the LSD test (Least Significant Difference) level of 5%. Mixing LOB into AB mix nutrition in three varieties of lettuce provides a real interaction on the growth and yield of lettuce. The treatment 25% LOF with Matt Green variety was able to increase plant height, number of leaves at 28 DAP, root length and crop yield, as well as a 50% LOF with Fion Green variety obtained the highest lettuce crop harvest index. The treatment of nutrient composition with a mixture of 25% LOF into AB mix nutrition gave the highest esult and had a significant effect on the leaf number parameter of 14 DAP, 21 DAP and 35 DAP. While the treatment of varieties with Matt Green variety gave the highest esult and had a significant effect on the leaf number parameter of 14 DAP, 21 DAP and 35 DAP.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520040021 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.5 Salad greens > 635.52 Lettuce > 635.528 9 Lettuce (Fertilizers, soil conditioners, growth regulators) > 635.528 96 Lettuce (Organic fertilizers) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 02 Feb 2021 10:20 |
Last Modified: | 30 Sep 2022 07:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/182347 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Pritty Nahangken Tarihoran.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |