Analisis Daya Saing Produk Ekspor Udang Indonesia di Pasar Internasional

Rizqy, Alifia Ainun (2020) Analisis Daya Saing Produk Ekspor Udang Indonesia di Pasar Internasional. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perdagangan internasional yaitu kegiatan ekspor impor dari suatu negara ke negara lain, investasi pembangunan di negara asing, pembelian bahan baku di luar negeri, melakukan produksi satu bagian produk di luar negeri dan merakitnya di dalam negeri, dan melakukan peminjaman dana dari bank di negara lain untuk membiayai operasi bisnis di sebuah negara. Konsep daya saing dalam perdagangan internasional sangat terkait dengan keunggulan yang dimiliki oleh suatu komoditi atau kemampuan suatu negara dalam menghasilkan suatu komoditi tersebut secara efisien dibanding negara lain. Dilihat dari perkembangan ekspor Indonesia, produk ekspor Indonesia didominasi oleh ekspor non migas, dimana terdapat sektor industri, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Komoditas perikanan yaitu udang merupakan 10 komoditas ekspor utama dari Indonesia dan berkontribusi terhadap sektor non migas sebesar 0.91 persen. Komoditas udang merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekspor penting bagi Indonesia. Permintaan udang di pasar global sempat turun pada tahun 2015 namun mengalami kenaikan rata-rata pada tahun 2014- 2018 sebesar 4,79 persen. Nilai ekspor udang periode 2014-2018 mengalami penurunan sebesar 0.85 persen. Volume produksi udang relatif lebih kecil dibandingkan komoditas lainnya walaupun nilai ekspor udang Indonesia yang tertinggi dan pertumbuhan nilai ekspor Indonesia pada produk udang lebih rendah dibandingkan dengan negara pesaingnya. Penelitian mengenai daya saing udang perlu dilakukan untuk mengetahui posisi bersaing Indonesia dalam perdagangan komoditas udang segar, beku, olahan khususnya ke negara tujuan ekspor utama di pasar internasional pada tahun 2008-2017. Hasil dari penelitian analisis Herfindahl Index (HI) dan Concentration Ratio (CR) selama 10 tahun didapatkan udang segar di pasar internasional memiliki bentuk pasar oligopoli dengan pemimpin kekuatan pasar monopoli dengan konsentrasi pasar sedang atau Moderately concentrated markets, udang beku memiliki bentuk pasar oligopoli dengan konsentrasi pasar sedang atau Moderately concentrated markets, dan udang olahan memiliki bentuk pasar monopolistik dengan pemimpin kekuatan pasar oligopoli kuat dengan konsentrasi pasar tinggi atau High concentrated markets. Hasil dari penelitian analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) komoditas udang Indonesia pada tahun 2008-2017, udang segar Indonesia memiliki nilai RCA sebesar 0,94, artinya tidak memiliki keunggulan komparatif dan berdaya saing lemah. Udang beku Indonesia memiliki nilai RCA sebesar 2,551 artinya Indonesia sudah memiliki strategi dan mempunyai keunggulan komparatif dalam komoditas udang beku. Udang olahan Indonesia memiliki nilai RCA sebesar 0,625, artinya tidak memiliki keunggulan komparatif dan berdaya saing lemah. Hasil dari analisis keunggulan kompetitif menggunakan Teori Berlian Porter menyatakan udang Indonesia memiliki keunggulan kompetitif yang baik. Faktor yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu sumberdaya alam dan buatan, sumberdaya modal, sumberdaya IPTEK, sumberdaya infrastruktur, kondisi permintaan domestik, industri terkait pendukung, peranan pemerintah, dan peranan kesempatan. Faktor yang memiliki daya saing rendah adalah sumberdaya manusia dan struktur persaingan dan strategi industri udang. Hasil dari penelitian analisis Indeks Spesialisasi Perdagangan komoditas udang Indonesia pada tahun 2008-2017, udang segar memiliki rata-rata nilai ISP sebesar 0.479, udang beku sebesar 0.387, dan udang olahan sebesar 0.118, artinya udang segar, beku, dan olahan Indonesia berada dalam tahap pertumbuhan dan berdaya saing rendah artinya penawaran komoditi udang lebih besar daripada permintaan. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan untuk mendorong peningkatan ekspor udang Indonesia dan penguatan daya saing udang Indonesia, yaitu (1) Indonesia memiliki keunggulan komparatif untuk komoditas udang beku tetapi pada udang olahan dan segar memiliki daya saing lemah. Saran yang diberikan untuk eksportir udang Indonesia sebaiknya tidak langsung mengekspor udang dalam bentuk beku melainkan dalam bentuk olahan dengan begitu maka udang Indonesia akan memiliki daya jual yang tinggi dibandingkan jika hanya diekspor dalam bentuk beku. Industri pengolahan perlu mengimbangi jumlah produksi dengan peningkatan kualitas udang segar, karena udang beku dan udang olahan akan berpengaruh pada kualitas sesuai dengan kualitas udang segar yang dihasilkan, (2) Pemerintah diharapkan untuk menjadikan pembangunan SDM di sektor perikanan sebagai prioritas utama. Cara-cara baru perlu dikembangkan seperti meningkatkan strategi pengembangan atau meningkatkan kualitas SDM dengan cara menitikberatkan pada penguatan indeks sosial. Di era sekarang, indeks sosial harus diberikan perhatian lebih dibandingkan indeks ekonomi, karena apabila indeks sosial suatu negara tinggi, maka indeks ekonomi akan mengikuti. Sementara Indonesia lebih mementingkan indeks ekonomi. Indeks sosial yang diberikan berupa pembangunan komitmen, keterampilan, dan perluasan jaringan kepada sumberdaya manusia di negaranya seperti yang terjadi di negara Vietnam, Thailand, dan mungkin Malaysia. Indeks sosial diharapkan untuk dikembangkan secara optimal di Indonesia agar segera terwujud tujuan dari Presiden Indonesia Joko Widodo dalam upaya peningkatan SDM di Indonesia. Selain itu juga perlu mengoptimalkan kerjasama dengan industri pengolahan, menggunakan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok Indonesia, serta membangun infrastruktur industri udang/perikanan yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi. Indonesia diharapkan secara bertahap bertransformasi dari hanya bergantung pada SDA yang dimiliki menjadi negara dengan kemampuan memproduksi produk olahannya sendiri agar dapat nilai tambah dan meningkatkan daya saing bagi perekonomian Indonesia, dan (3) Untuk peneliti selanjutnya dapat menganalisis lebih jauh ekspor udang Indonesia dengan Gravity Model untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi aliran ekspor udang Indonesia di pasar internasional.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520080031
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.6 Crustacean culture > 639.68 Shrimps culture
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 20 Feb 2021 07:06
Last Modified: 18 Apr 2023 02:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181936
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Alifia Ainun Rizqy (2).pdf - Published Version
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item