Pengaruh Aspek Rasio (Hw/Lw) terhadap Pola Retak dan Momen Kapasitas pada Dinding Geser Bertulangan Horizontal dengan Kekangan di bawah Pembebanan Siklik (Quasi-Statis)

Suli, Vivi Novita (2017) Pengaruh Aspek Rasio (Hw/Lw) terhadap Pola Retak dan Momen Kapasitas pada Dinding Geser Bertulangan Horizontal dengan Kekangan di bawah Pembebanan Siklik (Quasi-Statis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Elemen struktur penahan gempa yang umum digunakan adalah dinding geser. Dinding geser salah satu elemen struktur yang kaku yang dapat menahan beban lateral dan dapat digunakan sebagai salah satu elemen penting pada bangunan bertingkat. Perencanaan dinding geser serupa dengan kolom namun berbeda pada tulangan horizontalnya. Tulangan horizontal pada kolom dapat sekaligus berfungsi sebagai sengkang, berbeda pada dinding geser. Sehingga diperlukan kekangan yang digunakan untuk memberikan kekuatan agar inti beton dinding geser tidak langsung hancur. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini merupakan benda uji yang awalnya beraspek rasio 2 yang kemudian dipotong menjadi aspek rasio 1,5. Dengan variasi yang terdapat pada benda uji adalah benda uji dengan aspek rasio 1,5 dengan tulangan horizontal dengan pengekang (DGK-150-1,5) dan tanpa pengekang (SW-50-1,5). Penelitian ini juga akan membandingkan dengan penelitian sebelumnya (DGK-150-2). Pengujian yang dilakukan pada benda uji adalah pengujian siklik yang dilakukan sampai dengan drift tertentu dan ditinjau pola retak dan momen kapasitas yang terjadi pada dinding geser. Pengaruh aspek rasio terhadap pola retak pada benda uji geser dengan tulangan horizontal dengan kekangan adalah DGK-150-1,5 memiliki jarak antar retak yang lebih renggang dan lebih menyebar di bagian dinding geser dikarenakan pengaruh tinggi benda uji dibanding DGK-150-2. Ditinjau dari momen kapasitas yang dihasilkan, DGK-150-1,5 memiliki nilai yang yang hampir mendekati antara keduanya. Untuk benda uji beraspek rasio sama, pola retak yang terjadi pada DGK-150-1,5 menghasilkan retak yang lebih panjang dikarenakan adanya kekangan dan pola yang terbentuk didominasi oleh retak baru ataupun pertambahan panjang retak. Sedangkan SW-50-1,5 retak yang terjadi tidak sepanjang DGK-150-1,5 dan didominasi oleh petambahan retak dan penyambungan antar retak. Berdasarkan momen kapasitas, DGK-150-1,5 dan SW-50-1,5 ditinjau dengan jarak yang sama dan mutu beton yang berbeda, dimana DGK-150-1,5 menghasilkan momen kapasitas yang lebih besar dibanding dengan SW-50-1,5.

English Abstract

Commonly used earthquake-resistant structural elements are shear wall. Shear wall is one of the rigid structural elements that can resist lateral loads and can be used as one of the important elements in high rise building. Design of the shear wall is similar to the column but different in the horizontal reinforcement. Horizontal reinforcement on the column at the same time serves as a stirrup, not on the shear wall it requires the confinement used to give the power to be not directly destroyed. This research is a previous study. The test specimens used in this research are test object of aspect ratio 2 which is then cut into aspect ratio of 1.5. With the variation contained in the specimen is a specimen with aspect ratio of 1,5 with horizontal reinforcement with edge confinement (DGK-150-1,5) and without confinement (SW-50-1,5). This study will also compare with previous studies (DGK-150-2). The test carried out on the specimen is a cyclic test carried out up to a certain drift and reviewed the crack pattern and the moment capacity occurring on the shear wall. The effect of the aspect ratio to the crack pattern on the shear test specimens with the horizontal reinforcement with the restriction is DGK-150-1,5 has a split apart and spread over the shear wall because of the high influence of the specimen compared to DGK-150-2. The resulting from the moment capacity DGK-150-1,5 has the same tendency value. For the same aspect ratio, the crack pattern occurring in DGK-150-1,5 resulted in longer cracking due to constriction and the pattern formed was dominated by new crack or the length of crack increase. While SW-50-1,5 cracks occur not as long as DGK-150-1,5 and are dominated by crack additions and interconnecting cracks. Based on the moment capacity, DGK-150-1.5 and SW-50-2,5 were observed with the same distance and different concrete quality, where DGK-150-1.5 resulted in greater capacity moments compared to SW-50-1,5.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2017/541/051706218
Uncontrolled Keywords: dinding geser, aspek rasio, pengekang, pola retak, momen kapasitas, beban siklik.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering > 624.1 Structural engineering and underground construction > 624.16 Supporting structures other than foundations > 624.164 Retaining walls
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 29 Aug 2017 02:20
Last Modified: 13 Oct 2020 03:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1819
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 14. BAB I.pdf] Text
14. BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (180kB)
[thumbnail of 15. BAB II.pdf] Text
15. BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (875kB)
[thumbnail of 16. BAB III.pdf] Text
16. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (762kB)
[thumbnail of 17. BAB IV.pdf] Text
17. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)
[thumbnail of 18. BAB V.pdf] Text
18. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (88kB)
[thumbnail of 19. Daftar Pustaka.pdf] Text
19. Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (92kB)

Actions (login required)

View Item View Item