Nurdiana, Erika Eva (2020) Strategi Coping Rumah Tangga Nelayan Muara Angke Terhadap Dampak Reklamasi Teluk Jakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Reklamasi Teluk Jakarta merupakan isu hangat yang sampai dengan saat ini masih menjadi perdebatan publik. Reklamasi Teluk Jakarta memberikan dampak bagi masyarakat sekitar yaitu dampak positif dan dampak negative. Salah satu dampak negatif dari reklamasi adalah musnahnya ekosistem alami yang akan berpengaruh pada produksi perikanan nelayan. Sedangkan salah satu dampak postif yang ditimbulkan yaitu melindungi wilayah pantai terhadap erosi, dapat menahan ombak dan angin yang besar. Dampak negative reklamasi menimbulkan rasa cemas dan stress pada nelayan Muara Angke. Untuk mengatasi itu dibutuhkannya strategi coping agar nelayan tidak terlalu cemas dan stress. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis kondisi sosial ekonomi rumah tangga nelayan Muara Angke, (2) menganalisis dampak dari Reklamasi Teluk Jakarta terhadap rumah tangga nelayan Muara Angke, (3) menganalisis strategi coping rumah tangga nelayan Muara Angke dalam menghadapi dampak Reklamasi Teluk Jakarta. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 17 nelayan tradisional, dan 15 nelayan menengah, serta teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi dan kuisioner. Kondisi sosial ekonomi mayoritas nelayan tradisional memakai perahu dengan kapasitas 0-10GT dan menggunakan alat tangkap rampus harian, sedangkan pada nelayan menengah rata-rata memakai perahu dengan kapasitas 11-15 GT, dan menggunakan jenis alat tangkap mini purse seine. Rata-rata nelayan Muara Angke memiliki modal sendiri. Keadaan rumah nelayan tradisional mayoritas atap terbuat dari asbes, bilik bambu kayu, lantai papan, statsu milik sendiri, luas rumah <10 M2. Keadaan rumah nelayan menengah mayoritas atap terbuat dari genteng, bilik tembok, lantai ubin, statsu milik sendiri, luas rumah <50 M2. Mayoritas nelayan Muara Angke memiliki televisi, lemari es, kipas angin, dan gas. Nelayan tradisional tidak memiliki kamar mandi sendiri dan menggunakan air sungai untuk MCK, sedangkan nelayan menengah memiliki kamar mandi sendiri. Dampak dari reklamasi menimbulkan dampak negatif baik terhadap lingkungan hidup, kondisi sosial masyarakat, ataupun perekonomian masyarakat. Selain itu, dampak positif pulau reklamasi mampu menghadang angin dan ombak yang kencang jadi nelayan pesisir tidak terhembus saat melaut. Pendapatan nelayan tradisional mengalami penurunan pendapatan keluarga nelayan tradisional mengalami penurunan. Pendapatan keluarga didapatkan dari hasil kerja pada suami, istri, dan anak anak pada sub sektor on fishing, off fishing, dan non fishing. Pendapatan rumah nelayan tradisional sebelum adanya reklamasi sebesar Rp 13,576,924, sesudah adanya reklamasi sebesar Rp 10,028,141. Sedangkan pada nelayan menengah pendapatan sebelum adanya reklamasi sebesar Rp 23,263,694, sesudah reklamasi sebesar Rp 40,684,611. Pengeluaran rumah tangga nelayan rata-rata total pengeluaran sebesar Rp 1,855,029. Sedangkan rata-rata pengeluaran rumah tangga nelayan tradisional setelah terkena dampak reklamasi sebesar Rp 1,877,441. Rata- rata total pengeluaran rumah tangga nelayan menengah di Muara Angke sebelum terkena dampak reklamasi sebesar Rp 2,105,167. Sedangkan setelah terkena dampak reklamasi rata- rata pengeluaran rumah tangga nelayan menengah sebesar Rp 2,353,033 Strategi ekonomi rumah tangga untuk memperoleh pendapatan yang berkurang akibat dampak dari reklamasi teluk Jakarta maka nelayan Muara Angke melakukan diversifikasi pekerjaan agar nelayan tidak selalu terpaku dengan penghasilan mereka dari melaut saja. Diversifikasi pekerjaan terdiri pada sub sektor on fishing, off fishing, dan non fishing. Strategi coping rumah tangga nelayan di Muara Angke mayoritas nelayan tradisional dan menengah sudah melakukan segala upaya untuk meredakan rasa cemas dan stress yang dihadapi dari dampak Reklamasi Teluk Jakarta. Hasil dari tabulasi distribusi frekuensi biasa yang didapatkan juga hampir rata-rata menyelesaikan masalah dengan strategi coping menurut friedman (1998), strategi internal seperti mengandalkan kemampuan sendiri, penggunaan humor, musyawarah bersama keluarga, pemecahan masalah bersama,fleksibilitas peran dan normalisasi keluarga. Sedangkan strategi eksternal meliputi mencari informasi, memelihara hubungan aktif dengan komunitas, mencari pendukung sosial, mencari dukungan spiritual. Berdasarkan hasil dari NTN nelayan Muara Angke rata-rata NTN rumah tangga nelayan tradisional dan nelayan menengah secara umum kebutuhan konsumsi rumahtanga mampu dipenuhi oleh penerimaanya. Setelah adanya reklamasi nelayan Muara Angke untuk mengurangi rasa stress dan tertekan akibat turunnya hasil produksi rata-rata mencari pekerjaan sampingan untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2020/59/052003905 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing > 639.209 2 Fishermen |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 20 Feb 2021 07:06 |
Last Modified: | 07 Oct 2024 06:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181875 |
![]() |
Text
Erika Eva Nurdiana (2).pdf Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |