Yuniar Putri, Lirawati (2020) Perubahan Budaya Nyadran dalam Perspektif Kearifan Lokal di Kampung Nelayan Desa Bluru Kidul, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia merupakan bangsa yang memiliki budaya yang beraneka ragam. Salah satu keragaman budaya dalah budaya spiritual yang berasal dari kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Kebudayaan merupakan suatu sistem yang terkandung dalam masyarakat. Suatu kebudayaan yang sekarang menjadi ciri khas suatu daerah yaitu budaya nyadran, larung sesaji, petik laut. Budaya tersebut dilakukan masyarakat untuk mengucapkan rasa syukur pada Allah SWT dan membentuk masyarakat yang saling bekerja sama dan membantu sesama. Tujuan dilaksanakan penelitian ini yaitu untuk Mendeskripsikan sejarah munculnya tradisi budaya upacara nyadran. Mendeskripsikan pelaksanaan upacara nyadran serta tujuan dilaksanakannya nyadran. Mendeskripsikan dan menganalisis konsep kearifan lokal budaya nyadran di Kampung Nelayan Desa Bluru Kidul. Mendeskripsikan dan menganalisis tanggapan tradisi nyadran di masyarakat sebagai budaya warisan beserta perubahan tradisi tersebut dilihat dari zaman tradisional ke zaman modern yang terjadi di masyarakat Kampung Nelayan Desa Bluru Kidul Sidoarjo. Mendeskripsikan macam aktifitas produktif yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Nelayan Desa Bluru Kidul Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari hingga Februari 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan meliputi data: data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini tidak menggunakan populasi namun situasi sosial dimana memilik 3 elemen yaitu elemen aktor yakni Kepala Desa Bluru Kidul, ketua panitia nyadran, panitia nyadran, dan masyarakat Kampung Nelayan. Elemen aktivitas yakni nyadran dan elemen tempat yakni Kampung Nelayan Bluru Kidul. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Tradisi budaya nyadran yang ada di Desa Bluru Kidul tersebut muncul pada abad ke 13 ketika dua orang nelayan Sidoarjo menemukan jasad seorang putri raja ketika hendak mencari kerang. Jasad tersebut dikerumuni oleh ikan keting. Jasad tersebut mengenakan simbol – simbol kerajaan yang semakin membuat dua nelayan tersebut yakin bahwa yang mereka temukan merupakan seorang putri kerajaan. Lalu jasad tersebut dimakamkan di tempat dimana ia ditemukan. Hingga saat ini tempat itu di sakralkan dan diberi nama Dusun Kepetingan. Pada Desa Bluru Kidul sudah dikenal dengan perayaaan budaya nyadran. Budaya nyadran sudah dilaksanakan sejak abad ke 14. Perayaan tradisi nyadran dilaksanakan setiap satu tahun sekali yaitu setelah maulid nabi. Memasuki era di zaman modern ini tradisi nyadran tetap dijaga dan dilestarikan. Tradisi ini bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur terhadap Allah SWT atas segala kelimpahan rezeki yang telah diberikan serta hasil tangkapan yang tidak pernah habis dan selalu melimpah tidak pernah kekurangan. Perayaan tradisi nyadran ini memiliki 2 prosesi pada pelaksanaannya. Sebuah tradisi budaya memiliki konsep kearifan lokal yang sama yaitu untuk mengucap rasa syukur kepada Allah SWT dan juga hal hal lain yang mereka percayai. Seperti halnya masyarakat Desa Bluru Kidul yang meyakini melaksanakan nyadran unutuk mengucap rasa syukur kepada Allah SWT dan juga peghuni perairan dimana mereka mencari kerang. Adapun pantangan yang sangat dipatuhi yakni tidak melaut atau mencari kerang sehari sebelum acara dimulai. Budaya nyadran ini bisa dikatakan sebagai suatu kearifan lokal. Dikatakan sebagai suatu kearifan lokal adalah dalam persiapan upacara nyadran nelayan Desa Bluru Kidul bergotong royong dalam mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat upacara nyadran hingga mempersiapkan keperluan untuk acara – acara tambahan. Tradisi nyadran juga mengalami perubahan dalam prosesi dan konsep acara. Perubahan tersebut tak lepas dari faktor faktor yaitu faktor agama, antusiasme masyarakat, dan jumlah nelayan. Masyarakat Kampung Nelayan Desa Bluru Kidul ini dalam sehari – harinya bermata pencaharian sebagai nelayan kerang. Selain menjadi nelayan kerang ada juga yang bekerja sebagai pengupas kerang dan pengolah kerang. Pada saat adanya upacara nyadran masyarakat kampung nelayan merupakan dampak positif bagi masyarakat setempat untuk mencari pendapatan tambahan yaitu dengan berdagang dan menyewakan stan pada acara tersebut. Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya nyadran selain bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT juga kerap dikaitkan dengan mitos yang ada di daerah tersebut. tradisi upacara nyadran di daerah manapun memiliki makna yang sama yakni untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Tradisi nyadran ini juga sangat diyakini dikalangan masyarakat kampung nelayan Desa Bluru Kidul karena sudah dilaksanakan sejak Abad ke 14 dan termasuk warisan budaya yang perlu dijaga. Tradisi ini juga tak lepas dari perubahan yang ada dari zaman dahulu (tradisional) hingga zaman sekarang (modern). Dengan adanya tradisi nyadran ini juga dapat meningkatkan perekonomian warga dengan berdagang dan menyewakan stan di acara tersebut. Pada tradisi nyadran di Desa Bluru Kidul mulai dari abad ke 14 hingga tahun 2000 pelaksanaan ritual dilakukan dalam satu sesi yaitu pada saat Kamis malam Jumat. Memasuki tahun 2000 mulai muncul perubahan, yaitu pelaksanaan ritual dilakukan dalam dua sesi yaitu pada saat kamis malam jumat dan minggu pagi disertai dengan arak arakan. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah perlu adanya dukungan dari pemerintah baik materi dan moril untuk tetap menjaga dan melestarikan hingga tetap terjaga hingga anak cucu kelak. Perlu adanya sosialisasi terkait upacara nyadran dan peningkatan sektor pariwisata “Petilasan Dewi Sekardadu” agar lebih dikenal oleh kalangan masyarakat luas.
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2020/190/052004079 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing > 639.209 2 Fishermen |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 30 Dec 2020 07:22 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 04:08 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181772 |
Text
Lirawati Yuniar Putri (2)_unlocked.pdf Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |