Penambahan Minyak Nilam Pada Sabun Cair Sebagai Upaya Peningkatan Daya Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus

Santoso, Benny Imam and Tandiyanto P, Hafizh (2017) Penambahan Minyak Nilam Pada Sabun Cair Sebagai Upaya Peningkatan Daya Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Minyak nilam (Patchouli oil) merupakan salah satu metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman nilam. Minyak nilam memiliki kandungan beberapa zat berupa patchouli alcohol (32,60%), Δ-guaiene (23,07%), α-guaiene (15,91%), seychellene (6,95%) dan α-patchoulene (5,47%). patchouli alcohol memiliki sifat sebagai zat antiemetic, antibacterial dan antifungal. Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif dan bersifat patogen pada kulit manusia. Salah satu cara yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri Staphylococcus aureus di kulit manusia dengan menggunakan sabun antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak nilam pada sabun cair terhadap daya antibakteri dan sifat fisik sabun. Tahap pertama adalah pembuatan sabun cair. Formulasi sabun cair yang digunakan adalah surfactant based, jenis surfaktan yang digunakan adalah Sodium Lauryl Sulfat (SLS) berupa Teksapon yang termasuk surfaktan anionik. Konsentrasi minyak nilam yang ditambahkan divariasikan, 0% sebagai sampel pembanding, 0,5%, 1%, 1,5%, 2%. Tahapan kedua pengujian daya anti bakteri menggunakan metode difusi kertas cakram. Bakteri yang digunakan adalah Staphylococcus aureus. Jumlah bakteri yang diinokulasikan distandarisasi menggunakan larutan 0,5 MC farland setara dengan 1,5 x 108 CFU/ml. Parameter uji daya anti bakteri dilihat dari diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar kertas cakram, semakin besar diameter zona hambat menunjukkan semakin tinggi daya antibakteri yang dihasilkan dan semakin kecil diameter zona hambat yang dihasilkan menunjukkan semakin rendah daya antibakteri yang dihasilkan. Pengujian sifat fisik sabun yang dihasilkan berupa uji pH menggunakan pH meter, bentuk (homogenitas) dan aroma menggunakan uji organoleptis, serta bobot jenis diukur menggunakan piknometer. Sifat fisik dari sabun cair yang dihasilkan akan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan minyak nilam pada sabun cair mengakibatkan peningkatan daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Peningkatan daya antibakteri ditunjukkan oleh meningkatnya diameter zona hambat yang dihasilkan. Semua sampel menghasilkan diameter zona hambat di bawah diameter zona hambat efektif yaitu 1 cm. Sifat fisik sabun cair berbasis minyak nilam yang dihasilkan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

English Abstract

Patchouli oil is one of the secondary metabolites produced by patchouli plants. Patchouli oil contains some patchouli alcohol (32.60%), Δ-guaiene (23.07%), α-guaiene (15.91%), seychellene (6.95%) and α-patchoulene (5.47%). Patchouli alcohol has properties as antiemetic, antibacterial and antifungal substances. Staphylococcus aureus is a grampositive and pathogenic bacterium in human skin. One way is used to inhibit the growth and development of Staphylococcus aureus bacteria in human skin by using antibacterial soaps. This study aims to determine the effect of the addition of patchouli oil on liquid soap to antibacterial power and soap physical properties. The first stage is the manufacture of liquid soap. The liquid soap formulation used is surfactant based, the type of surfactant used is Sodium Lauryl Sulfate (SLS) in the form of Teksapon which is categorized as anionic surfactant. The concentration of patchouli oil added varied, 0% as the comparative sample, 0.5%, 1%, 1.5%, 2%. The second stage of anti-bacterial power testing using the disk diffusion method. The bacteria used were Staphylococcus aureus. The amount of inoculated bacteria was standardized using a solution of 0.5 MC farland equivalent to 1.5 × 108 CFU/ml. Antibacterial power test parameters seen from the inhibitory zone diameter formed around the disk, the larger the inhibitory zone diameter indicates the higher the resulting antibacterial power and the smaller the resulting drag zone diameter indicates the lower the resulting antibacterial power. Testing the physical properties of soap produced in the form of pH test using pH meter, form (homogeneity) and aroma using organoleptic test, and density is measured using piknometer. The physical properties of the resulting liquid soap will be compared with the Indonesian National Standard (SNI). The results of this study indicate that the addition of patchouli oil on liquid soap resulted in increased antibacterial power to Staphylococcus aureus. Increased antibacterial power is shown by increasing inhibition zone diameter. All samples showed antibacterial diameter below the effective antibacterial diameter is 1 cm.The physical properties of patchouli oil based soap produced meet the Indonesian National Standard (SNI).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2017/540/051706233
Uncontrolled Keywords: Minyak nilam, sabun cair, Staphylococcus aureus, daya anti bakteri
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 543 Analytical chemistry
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Kimia
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 29 Aug 2017 02:14
Last Modified: 01 Dec 2020 16:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1817
[thumbnail of Skripsi Benny dan Hafizh.pdf]
Preview
Text
Skripsi Benny dan Hafizh.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item